Penerapan Pembelajaran Dengan Pendekatan SAVI Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas VII-A Pada Mata Pelajaran Biologi Semester I Di MTs

/ On : 4:30 AM/ Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk berkunjung di BLOG saya yang sederhana ini. Semoga memberikan manfaat meski tidak sebesar yang Anda harapakan. untuk itu, berikanlah kritik, saran dan masukan dengan memberikan komentar. Jika Anda ingin berdiskusi atau memiliki pertanyaan seputar artikel ini, silahkan Tinggalkan Comentar Anda.

I. Latar Belakang

Rendahnya aktivitas belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar merupakan permasalahan guru yang harus segera diatasi. Menurut Sudjana (dalam Djamali, 2001:123), “Dalam proses pembelajaran intinya adalah kegiatan peserta didik. Tinggi rendahnya kegiatan belajar dipengaruhi oleh pendekatan mengajar yang digunakan guru”. Oleh karena itu, guru dalam upaya membangkitkan aktivitas belajar siswa harus mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Guru harus selalu memberikan kepada anak didik cukup banyak hal-hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan. Salah satunya dengan melakukan pendekatan pembelajaran yang mampu menggerakkan siswa melakukan aktivitas belajar proses pembelajaran Biologi, yaitu dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI.

Alasan penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual (SAVI) adalah pendekatan ini dapat diterapkan dalam pembelajaran Biologi yang ada di kelas VII-A. Pendekatan ini dapat mengarahkan dan membimbing siswa untuk melakukan aktivitas belajar baik secara fisik maupun intelektual dan mengoptimalkan penggunaan indera yang dimiliki siswa, sehingga siswa lebih mudah dalam menyerap informasi yang disampaikan. Pendekatan SAVI berpangkal pada empat komponen yaitu Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual. Somatic mengutamakan aspek jasmaniah, auditori pada segi pemanfaatan suara (audio), visual pada penggunaan media gambar atau lainnya yang dapat dilihat, sedangkan intelektual dengan penekanan pada kegiatan pemikiran untuk memecahkan permasalahan.

Melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI, diharapkan siswa dapat mengatasi kesulitan dalam memahami suatu makna dari mata pelajaran Biologi. Siswa dapat dibiasakan untuk mencoba menemukan sendiri pengetahuan, informasi, akibatnya pengetahuan itu akan bermakna dan tidak cepat terlupakan. Melalui pendekatan SAVI, dapat meningkatkan pemahaman siswa ketika siswa melakukan aktivitas fisik dalam proses pembelajaran. Menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan dengan menampilkan media pembelajaran dan aktivitas belajar yang berbeda-beda sehingga pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Dapat memaksimalkan indera baik visual maupun auditori.. Hal-hal tersebut dapat membantu cara belajar siswa untuk lebih memahami materi pelajaran Biologi dalam kegiatan belajar mengajar.

II. Rumusan Masalah

1. Apakah dengan Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI Kelas VII-A Pada Mata Pelajaran Biologi Semester I di MTs Miftahul Ulum Besuki Situbondo Pada Tahun Pelajaran 2010/2011

2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa melalui Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI Kelas VII-A Pada Mata Pelajaran Biologi Semester I di MTs Miftahul Ulum Besuki Situbondo Pada Tahun Pelajaran 2010/2011

III. Definisi Operasional Variabel

4.1 Pendekatan SAVI

Adalah suatu pembelajaran yang melibatkan 4 komponen penting dalam kegiatan belajar.

4.2 Hasil Belajar

Adalah hasil dari kegiatan belajar berkat usaha yang dilakukan dalam satu periode

4.3 Aktivitas Belajar

Adalah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran yang melibatkan aktivitas fisik saat menerima pelajaran (somatis), mendengarkan penjelasan guru (Auditori), memperhatikan gambar-gambar (Visual) dan menggunakan daya nalar untuk menerima pelajaran (Intelektual).

IV. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI Kelas VII-A Pada Mata Pelajaran Biologi Semester I di MTs Miftahul Ulum Besuki Situbondo Pada Tahun Pelajaran 2010/2011
  2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa melalui Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI Kelas VII-A Pada Mata Pelajaran Biologi Semester I di MTs Miftahul Ulum Besuki Situbondo Pada Tahun Pelajaran 2010/2011

V. Manfaat Penelitian

  1. Bagi pengajar, sebagai acuan dalam pengelolaan pembelajaran melalui terciptanya kualitas pembelajaran dan sebagai sumbangan pembinaan tentang bagaimana cara menerapkan pendekatan SAVI pada mata pelajaran Biologi;
  2. Bagi siswa, memberikan sajian pembelajaran yang menarik dan mampu membuat siswa lebih aktif dan menyenangkan dalam belajar serta dapat meningkatkan hasil belajar;

VI. TINJAUAN PUSTAKA

7.1 Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual)

“Pendekatan SAVI adalah proses belajar siswa dengan menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual serta penggunaan panca indera (Meier, 2002:91)”. Dalam pembelajaran Biologi, guru menempatkan diri sebagai fasilitator selama dalam proses pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk lebih berperan aktif, sedangkan siswa menjadi pelaku utama dalam proses pembelajaran Biologi tersebut yang dituntut peran aktif dan dinamis. Menurut Meier (2002:91) “Pendekatan SAVI menggabungkan 4 (empat) komponen yang berpengaruh pada pembelajaran di kelas”. Agar pembelajaran Biologi berlangsung optimal komponen-komponen tersebut harus ada dan dilaksanakan secara terpadu dan simultan, keempat komponen itu antara lain somatis, auditori, visual dan intelektual.

7.2 Hasil Belajar

Proses belajar mengajar dinyatakan berhasil atau tidak dapat dilihat dari hasil usaha yang diperoleh sesudah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalam periode tertentu. Menurut Sudjana (1990:22) “Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima dan menguasai informasi dari pengalaman belajarnya”. Sedangkan menurut Mudjiono (2003:3) “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar”. Berdasarkan pendapat tersebut maka hasil belajar adalah kemampuan dalam menguasai dan memahami informasi yang telah diperolehnya, sehingga dapat menampilkan perubahan. Perubahan tersebut adalah perubahan positif, yang dapat berupa nilai atau dapat nampak pada siswa yang mendapat pengetahuan, kecakapan-kecakapan yang berkembang atau maju sesuai dengan tuntutan lingkungan sekolah.

7.3 Peran Pendekatan SAVI dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Menurut Nasution (2000:94) “Pelajaran lebih menarik dan lebih berhasil, apabila dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman dimana anak dapat melihat, meraba, mengucap, berbuat, mencoba, berpikir dan sebagainya”. Hasil pelajaran serupa itu dapat dianggap permanent dan tidak akan mudah dilupakan, sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.

VII. METODE PENELITIAN

8.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena mempunyai alasan-alasan sendiri yaitu, pertama menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dan responden, ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

8.2 Tempat dan Subyek Penelitian

Penentuan tempat penelitian menggunakan metode purposive yaitu tempat penelitian ditentukan dengan sengaja. Penelitian ini dilakukan di kelas VII-A MTs Miftahul Ulum Besuki Situbondo.

8.3 Kehadiran Penelitian

Peranan manusia sebagai instrumen. Hal ini merupakan salah satu ciri utama penelitian kualitatif, yaitu manusia sangat berperan dalam keseluruhan proses penelitian, termasuk dalam pengumpulan data, bahkan peneliti itu sendiri. Hal itu tampak pada pengamatan berperan serta, peneliti bertindak sebagai peneliti, tetapi ia harus menjadi anggota di antara kelompok anggota lembaga tertentu, untuk melaksanakan peran itu diberikan petunjuk tentang caranya.

8.4 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil belajar atau tes formatif siswa. Sedangkan data sekundernya adalah hasil observasi dan dokumentasi yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

8.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data antara lain: observasi, wawancara dan tes.

8.6 Analisa Data

Pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu berusaha memaparkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan menjelaskan data tentang hasil belajar yang masih bersifat kuantitatif secara lengkap baik sebelum dilakukan tindakan dan sesudah tindakan.

Hasil observasi mengenai aktivitas siswa kelas VII-A MTs Miftahul Ulum Besuki Situbondo dalam melaksanakan tugas dinilai dengan menggunakan lembar observasi sebagai berikut:

Tabel 1. Aspek yang diamati pada masing-masing indikator

No

Indikator

Aspek yang diamati

1

Somatis

a. Melakukan simulasi atau bermain peran.

b. Bertanggung jawab dengan peran yang dimainkan

c. Menggambar bagan tentang materi

d. Mencatat materi

2

Auditori

a. Mendengarkan penjelasan guru

b. Menyemak materi melalui media pembelajaran

c. Mendiskusikan materi

d. Menyampaikan hasil diskusi

3

Visual

a. Memperhatikan penampilan guru dalam menjelaskan materi

b. Melihat penampilan materi melalui media pembelajaran

c. Memperhatikan penampilan dari kelompok lain

d. Menggunakan kode warna dalam belajar Biologi

4

Intelektual

a. Mengerjakan tugas

b. Bertanya

c. Mengemukakan pendapat

d. Menjawab pertanyaan

Setelah peneliti melakukan tabulasi kemudian menghitung skor rata-rata pada masing-masing indikator dan rata-rata skor aktivitas belajar. Adapun kriteria dari aktivitas belajar dapat dilihat dari tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 2. Pedoman Interprestasi skor rata-rata aktivitas belajar

No

Skor rata-rata

Kriteria aktivitas belajar

1

2

3

4

5

1 – 1,7

1,8 – 2,5

2,6 – 3,3

3,4 – 4,1

4,2 – 5

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

Penentuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat ditinjau dari hasil belajar siswa yang memenuhi standar ketuntasan belajar secara klasikal dan secara individual untuk mencari ketuntasan belajar secara klasikal digunakan rumus:

P = clip_image002× 100%

Adapun aspek-aspek yang diamati antara lain:

a. Pendahuluan yang meliputi:

- Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan;

- Penyampaian topik bahasan secara klasikal;

- Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI.

b. Kegiatan Inti, yang meliputi:

- Menampilkan materi pelajaran kepada siswa;

- Menguraikan materi pelajaran kepada siswa;

- Menggunakan kode warna dalam Penyampaian materi;

- Membimbing siswa untuk mencatat dan menggambar materi;

- Membimbing tiap kelompok untuk bermain peran sesuai dengan materi pelajaran;

- Memberikan lembar tugas;

- Memberikan bimbingan kegiatan diskusi;

- Memberi kesempatan tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi;

- Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya;

- Mengajukan pertanyaan.

c. Penutup, yang meliputi:

- Menyimpulkan materi pelajaran;

- Memberikan pengakuan dan penghargaan.

Data yang diperoleh dari hasil wawancara dianalisis secara deskriptif. Proses analisis data dari hasil wawancara berpedoman pada model Huberman (1992:17) dilakukan dalam tiga tahap yaitu, reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi. Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain:

a. Reduksi data diartikan proses pemilihan yaitu suatu bidang studi dari perwakilan siswa yang dipilih yaitu siswa yang memiliki hasil belajar rendah sesuai dengan hasil observasi dan penerapan pendekatan SAVI pada mata pelajaran Biologi yang dilakukan;

b. Penyajian data yaitu proses menyusun dari reduksi data, seberapa besar hasil perkembangan dan peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh dari penerapan pembelajaran dengan pendekatan SAVI;

Penarikan kesimpulan atau verifikasi yang merupakan penarikan kesimpulan dari semua kegiatan yang dilakukan berdasarkan penyajian data.

8.7 Pengecekan Keabsahan Temuan

Pada bagian ini memuat uraian tentang usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuan. Adapun teknik-tekniknya sebagai berikut: Pengecekan Keabsahan Temuan, Meningkatkan Ketekunan, Triangulasi dan Mengadakan Member Check

8.8 Desain Penelitian dan Rencana Tindakan

Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah model skema dari Hopkins (dalam Tim Proyek PGSM, 1999:7) dengan menggunakan empat fase, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

clip_image003

8.8.1 Pra Rencana

Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran diperlukan perencanaan. Namun sebelum perencanaan dilakukan, sebaiknya dilakukan pra perencanaan dalam rangka menyiapkan perencanaan.

8.8.2 Rancangan Penelitian Tindakan

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan sebanyak dua siklus. Jika pada siklus I telah tercapai seperti yang diinginkan yaitu tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal, maka pelaksanaan siklus II tetap dilaksanakan dengan tujuan untuk menguatkan atau menyakinkan hasil dari siklus I dengan memperbaiki langkah terhadap Hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus I. Jika hasil yang dicapai belum mencapai yang diinginkan, maka dilanjutkan siklus II dengan didasarkan hasil refleksi siklus I, tujuan yang dicapai tersebut adalah pencapaian ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 85% atau dari setiap siswa telah mencapai nilai 65 atau lebih (Depdiknas, 2000:14).

A. Siklus I

Tahap-tahap yang akan dilaksanakan pada siklus I dalam penelitian ini mengacu pada model skema penelitian tindakan kelas dari Hopskin (dalam Tim Proyek PGSM 1997:7) dengan menggunakan empat perencanaan tindakan observasi dan refleksi.

B. Siklus II

Tahap-tahap yang akan dilaksanakan pada siklus II dalam penelitian ini sama dengan siklus I, namun bertolak pada ketidakberhasilan siklus I. pelaksanaan siklus kedua ini sebagai usaha perbaikan pada siklus I. materi yang disampaikan sama dengan materi pada saat tindakan siklus I. Bahan observasi yang digunakan juga sama, yaitu melihat peningkatan hasil belajar dan mengamati perilaku atau aktivitas belajar siswa yang tampak pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI berlangsung. Pelaksanaan siklus ini berakhir jika tujuan sudah tercapai dan jika tujuan belum tercapai maka berlaku siklus ketiga sampai tujuan yang diharapkan tercapai.

Tahap-tahap yang akan dilaksanakan sama dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus I, yaitu:

a. Rencana Perbaikan

Pada tahap ini, tim peneliti (peneliti dan guru yang bersangkutan) memperbaiki dan menyempurnakan perencanaan siklus dengan berpedoman pada tindakan-tindakan dari perencanaan sebelumnya yang belum bisa terlaksana dengan baik dan optimal.

b. Pelaksanaan Tindakan Perbaikan

Pada tahap ini, tim peneliti melaksanakan tindakan-tindakan yang belum bisa terlaksana pada siklus I, agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang lebih optimal dari pada siklus I.

c. Observasi

Pada tahap ini, tim peneliti dibantu oleh beberapa orang observer melakukan observasi dengan lebih baik, teliti dan cermat lagi terhadap aspek-aspek yang belum bisa terobservasi dengan baik pada siklus I, agar aspek-aspek tersebut dapat terobservasi dengan lebih sempurna di kelas.

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan menganalisa, memahami, menjelaskan, menyimpulkan hasil pengamatan, keinginan ini sebagai upaya untuk menentukan tindakan perbaikan yang akan dilakukan. Kemudian dengan melakukan refleksi peneliti, dapat mengetahui kekurangan-kekurangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

VIII. WAKTU PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian dimulai tanggal Nopember sampai dengan 1111Desember 2010

IX. LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian yang akan penulis teliti adalah di VII-A MTs Miftahul Ulum Besuki Situbondo.

X. OBYEK PENELITIAN

Yang menjadi obyek penelitian adalah siswa kelas VII-A semester I tahun pelajaran 2010/2011

XI. POKOK-POKOK HASIL PENELITIAN

1. Pada observasi aktivitas siswa setiap indikator dari aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I dengan kategori sedang yang mendapatkan skor rata-rata 3,03 pertemuan 1 mengalami peningkatan pertemuan 2 sebesar 3,16. Pada siklus II aktivitas belajar siswa menjadi tinggi dengan skor rata-rata sebesar 3,74 pertemuan 3 dan meningkat pula pada pertemuan 4 yaitu 3,90

2. siklus 1 dan siklus 2 yaitu pada siklus 1 pada hasil analisis yang dilakukan terhadap hasil ulangan harian, menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal belum dicapai karena kurang dari 85% sehingga perlu diadakan siklus II. Hasil ulangan harian setelah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI menunjukkan bahwa siswa kurang dapat memahami materi. Hal ini terlihat dari ketuntasan klasikal yang dicapai sebesar 66% dan dari 41 siswa terdapat 14 siswa yang belum tuntas secara perseorangan, hasil analisis dari tes siklus I. sedangkan pada siklus 2 pada siklus II ini sudah mencapai standar ketuntasan klasikal yang diterapkan pihak sekolah yakni mencapai 95%

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan uraian di atas yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa jika diterapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Biologi kelas VII-A semester ganjil di MTs Miftahul Ulum Besuki Situbondo tahun pelajaran 2010/2011 pada pokok bahasan ciri-ciri makhluk hidup.

0 komentar:

Post a Comment

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
 
Copyright © 2015. Literatur Karya Ilmiah . N-A Shop.com
popok cuci ulang | popok cuci ulang | menstrualpad | Biohikmah | clodi banyuwangi| menspad | celana plastik | cloth diapers
Distributor Clodi 2015 Clodi murahCelana Lampin