SISTEM INTEGUMEN PADA IKAN

/ On : 8:44 PM/ Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk berkunjung di BLOG saya yang sederhana ini. Semoga memberikan manfaat meski tidak sebesar yang Anda harapakan. untuk itu, berikanlah kritik, saran dan masukan dengan memberikan komentar. Jika Anda ingin berdiskusi atau memiliki pertanyaan seputar artikel ini, silahkan Tinggalkan Comentar Anda.
SISTEM INTEGUMEN PADA IKAN
Pisces Adalah Hewan Bertulang belakang (termasuk vertebrata), habitatnya perairan, bernapas dengan insang (terutama), bergerak dan menjaga keseimbangan tubunya menggunakan sirip-sirip, bersifat poikilotermal.
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
II.1 Sistem Integumen
II.1.1 Epidermis
Pada beberapa pisces epidermisnya memiliki kelenjar racun yang terletak dibagian basal dari sirip pektoral. Pada amphibia yang hidup di air epidermisnya tipis, sedangkan yang hidup di darat epidermisnya tebal karena mengalami penandukan.  Epdermis adalah kulit; terluar, tipis, selalu berganti
II.1.2 Dermis
Di dalam dermis terdapat bahan-bahan pembentuk keping sisik ataupun keping tulang. Keping-keping sisik tersebut nantinya akan menjadi derivat dermis yaitu sisik.
Ada beberapa macam sisik ikan yang dikenal, yakni:
1. Sisik kosmoid (cosmoid) Sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupa email gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki semacam sisik kosmoid yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis dari sisik kosmoid sejati.
2. Sisik ganoid Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.
3. Sisik plakoid Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.
4. Sisik leptoid Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).
5. Sisik-sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.
6. Sisik-sisik ktenoid bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri.
Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah lingkaran tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan seperti genting, dengan arah menutup ke belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di sekeliling tubuh dan mengurangi gesekan. 
Fungsi Dari Dermis dan Epidermis adalah:
1.    Pembungkus/penutup tubuh
2.    Pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3.    Penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4.    Alat ekskresi – osmoregulasi
5.    Alat pernafasan tambahan
Organ yang terdapat pada kulit :
     Sisik, termasuk skut dan kil
     Kelenjar lendir
Fungsi lendir:
1. Mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. Mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. Mencegah infeksi
4. Menutup luka
5. Mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. Membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
     Kelenjar racun
Kelenjar racun : pada spesies-spesies tertentu  kelenjar lendir, letaknya berbeda-beda di sirip-sirip, fungsinya untuk pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan
     Sumber pewarnaan
Sumber pewarnaan pada ikan :  penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar darifungsi pewarnaan  predator, menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan jenis.
   

DAFTAR PUSTAKA

                   , 2008. Materi Vetebrata: Diakses pada Worl Wide Wibe, http://.www.fkipbiologium.com. Pada 10 Nopember 2008
Sukiya. 2007. Biologi Vertebrata;  Malang. UM Pres.



0 komentar:

Post a Comment

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
 
Copyright © 2015. Literatur Karya Ilmiah . N-A Shop.com
popok cuci ulang | popok cuci ulang | menstrualpad | Biohikmah | clodi banyuwangi| menspad | celana plastik | cloth diapers
Distributor Clodi 2015 Clodi murahCelana Lampin