A. Judul Penelitian :
Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Sistem Pernapasan Manusia
Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas VIII A MTsN
Kanigoro Kabupaten Kediri.
B. Latar Belakang Masalah :
Salah satu sendi mikro pendidikan adalah mutu pembelajaran yang bermutu, baik, dan unggul bakal menjadi salah satu indicator penting keberhasilan pendidikan.
Hasil pembelajaran yang demikian hanya mungkin di capai apabila proses pembela –
jaran benar – benar bermutu. Agar tercipta proses pembelajaran bermutu diperlukan
menejemen pendidikan. Dengan menejemen proses pembelajaran bias terfokus terarah
sehingga tujuan dan sasaran pembelajaran akan tercapai.. Mengutip pendapat John Jay
Bostingl (1992) dalam gentengkali Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah, menejemen
Mutu pembelajaran adalah pengelolaan pembelajaran dan pengajaran sebagai proses peningkatan mutu secara terus menerus, berkesinambungan dan berkelanjutan.
Meningkatkan mutu pendidikan merupakan hal yang sangat komplek. Dalam konteks pendidikan pengertian “ Mutu “ mencakup input, proses dan output pendidikan.
Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berjalan dengan baik., proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan tinggi mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, mendorong motivasi dan minat belajar siswa agar output berkwalitas tinggi.
Guru perlu memikirkan mutu pendidikan dengan jalan meningkatkan kualitas dan intesitas proses belajar mengajar. Guru diharapkan dapat memotivasi siswa dan meningkatkan minat siswa. Walgito ( 1981 ) mengemukakan pengertian minat sebagai
Berikut. “ Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari lebih lanjut “. Berdasar pengertian tersebut dapat diketahui bahwa seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu termasuk mata pelajaran tertentu selalu ditandai dengan adanya perhatian dari yang bersangkutan. Adanya perhatian tersebut membuat seseorang akan terdorong rasa ingin tahunya dan mempelajarinya lebih lanjut. Minat terhadap suatu mata pelajaran sangat dipengaruhi oleh seberapa besar siswa dilibatkan dalam proses belajar mengajar. Jika siswa kurang dilibatkan, maka siswa cenderung pasif, tidak bergerak dan kurang perhatian. Oleh karena itu mata pelajaran yang disajikan tanpa melibatkan siswa secara aktif akan mempengaruhi minat siswa untuk mempelajari lebih lanjut.
Fakta dilapangan men.unjukkan bahwa pembelajaran IPA masih banyak yang berlangsung secara konvensional atau menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada guru, artinya guru mentransformasikan ilmu pengetahuannya dengan menggunakan metode ceramah. Siswa lebih banyak dijadikan obyek dari pada subyek pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, guru lebih banyak pegang kendali dan cenderung lebih banyak menyelesaikan materi tanpa mempedulikan bagaimana kondisi
Siswa terutama perhatian siswa.
Agar pembelajaran Pengetahuan Alam menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan ( PAKEM ), dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara yang cukup efektif adalah melalui penerapan model.pembelajaran STAD (Student Teams Achievmen Divisions ), dengan menggunakan media kartu arisan.. Penggunaan kartu arisan sebagai media pembelajaran sangat menyenangkan bagi siswa, sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar IPA. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan pembelajaran STAD dengan menggunakan kartu arisan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA.
C. Perumusan masalah :
Apakah pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam konsep system pernpasan manusia pada siswa kelas VIII A di MTsN Kanigoro Kabupaten Kediri.
D. Cara Pemecahan Masalah :
Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini, adalah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran Biologi meningkat.
E. Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan Penelitian :
1. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran Biologi.
2. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu mempertang
Gung jawabkan segala tugas individu maupun kelompok.
Mamfaat Penelitian :
1. Bagi siswa :
a. Diharapkan siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran Biologi.
b. Melatih siswa bekerja sama dalam sebuah kelompok.
2. Bagi Guru :
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran Biologi.
b. Meningkatkan profesionalisme guru , khususnya guru mata pelajaran Biologi
3. Bagi sekolah :
a. Memberikan kontribusi mengenai kualitas pembelajaran.
b. Sebagai masukan dalam upaya peningkatan kualitas guru untuk meningkatkan
kwalitas dan hasil belajar siswa.
F. Kajian Pustaka :
1. Hakekat Biologi.
Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam. Biologi berasal
dari kata Bios dan Logos. Bios berarti hidup dan Logos berarti ilmu. Biologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Dalam mempelajari Biologi tidak cukup dengan menghafal saja tetapi juga harus melalui pendekatan ketrampilan proses, sehingga siswa lebih mudah memahami konsep yang dipelajari. Untuk itu siswa dituntut akatif dan kreatif.
2. Hakekat Hasil Belajar.
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar. Dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Sedangkan S. Nasution berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai atau belum.
3. Hakekat Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja
Mengembangkan interaksi yang saling asuh antar siswa untuk menghindari ketersing
Gungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan.. Unsur-unsur
Pembelajaran kooperatif minimal ada empat macam yaitu saling ketergantungan positif,
Interaksi tatap muka, akuntabilitas individual dan keterampilan menjamin hubungan
Antar pribadi.
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions )
Ada empat tipe yang biasa digunakan oleh guru dalam pembelajaran koope
Ratif ( Abdurrahman dan Bintaro, 2000 dalam Nurhadi, 2003), yakni salah satunya
Adalah tipe STAD.
Model pembelajaran STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan
Kawannya dari universitas John Hopkins. Model ini dipandang sebagai yang paling
Sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajara kooperatif. Model STAD ini digunakan untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penyajian verbal maupun tertulis.
G. Hipotesis :
Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep
system pernapasan manusia.
H. Rencana Penelitian :
1. Setting Penelitian :
Setting dalam penelitian ini meliputi : tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut. :
a. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTsN Kanigoro Kabupaten
Kediri untuk mata pelajara Biologi .Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah
kelas VIII A tahun pelajaran 2008 – 2009.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ajaran 2008 –
2009, yaitu bulan November sampai Januari 2009. Penentuan waktu penelitian
mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa
siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
c. Siklus PTK
PTK ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat peningkatan hasil
Belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran Biologi melalui pembelajaran
Kooperatif tipe STAD ( Student Team Achievement Divisions ).
2. Rencana Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksnakan melalui 2 siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dalam 4 tahap kegiatan yaitu planning, acting, observing dan reflekting.
Tahap persiapan dilaksanakan pada tanggal 10 November sampai 15
November 2008. Kegiatan yang dilaksanakan peneliti dalam tahap ini adalah :
Mempersiapkan angket untuk siswa, menyiapkan perangkat pembelajaran, menyiapkan format analisis data, menyiapkan lebar pengamatan perilaku siswa dengan guru di kelas dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar
Siswa.
Siklus pertama akan dilaksanakan tanggal 20 November 2008 dan siklus 2 akan dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2008. Setiap siklus dibagi ke dalam tiga kegiatan yaitu kegiatan apersepsi, inti dan penutup. Selama siklus pertama berlangsung diadakan observasi untuk kegiatan guru, siswa dan interaksi antara guru
Dengan siswa.
Setelah siklus 1 dan 2 dilaksanakan maka peneliti melakukan analisis dan refleksi untuk tindakan perbaikan yang akan dilakukan dalam siklus 2. Tehnik analisis yang akan dilakukan adalah tehnik analisis kualitatif. Dari data yang diperoleh dianalisis, sintesis, interpretasi dan dieksplanasi dengan melalui 3 tahap, yaitu reduksi data, paparan data menyimpulkan pada setiap tahap.
3. Jenis Data Dan Cara Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes, observasi dan angket.
a. Tes : menggunakan butir soal atau instrumen soal untuk mengukur hasil be lajar siswa.
b. Observasi : Menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat partisipasi sis wa dan kegiatan guru selama proses pembelajaran.
c. Angket : menggunakan lembar angket untuk mengetahui pendapat atau sikap sis wa dan teman sejawat tentang pembelajaran menggunakan model
STAD
Tehnik pengumpulan data
a. Tes : digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa.
b. Observasi : digunakan untuk mendapatkan data tentang partisipasi siswa kegiatan guru.
c. Angket : digunakan untuk mendapatkan data tentang pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran menggunakan model
kooperatif tipe STAD.
4. Indikator Kinerja
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem predaran darah
Manusia yang didasarkan pada pngalaman sebelumnya bahwa nilai rata rata ulangan
harian masih rendah yaitu masih di bawah 6. Dengan metode ini diharapkan nilai rata –
rata ulangan harian siswa meningkat yaitu diatas 6.
5. Tim Peneliti dan tugasnya.
Dalam penelitian ini akan dilakukan secara kolaboratif. Direncanakan ada tiga tim
Peneliti dengan tugas sebagai berikut :
Irma Astuti, S.Pd : sebagai pengajar Biologi.
Sudarmaji, S.Pd : sebagai observer untuk keaktifan siswa.
Sri Rezeki, S. Pd : sebagai observer untuk kegiatan guru, siswa dan
Interaksi guru dengan siswa.
Ketiga tim peneliti tersebut merupakan guru bidang studi Biologi di MTsN Kanigoro
Kabupaten kediri.
I. Jadwal Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu :
NO KEGIATAN MINGGU
I II III IV V VI
1 Persiapan v
2 Penyusunan proposal v
3 Pelaksanaan Penelitian Lapangan v v
4 Pengumpulan data v v
5 Analisis dan Pengolahan Data v v v
6 Revisi v v v
7 Laporan Akhir v v
8 Perbaikan v
J. Rencana Anggaran
Dalam penelitian ini membutuhkan dana untuk terlaksananya penelitian ini. Adapun
Rencana anggaran penelitian ini adalah :
NO NAMA BAHAN / KEGIATAN VOLUME BIAYA SATUAN BIAYA
1 Kertas 1 rim Rp. 50.000 Rp. 50.000
2 ATK 1 paket Rp. 100.000 Rp.100.000
3. Foto copy bahan laporan 1 kegiatan Rp. 50.000 Rp.100.000
4 Pengolahan 1 program Rp. 200.000 Rp.200.000
5 Dokumentasi 1 kegiatan Rp.100.000 Rp.100.000
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
KONSEP SISTEM PERNAFASAN MANUSIA
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PADA SISWA KELAS VIII A MTsN KANIGORO
KABUPATEN KEDIRI
Oleh :
IRMA ASTUTI, SPd.
NIP. 132161712
DEPARTEMEN AGAMA
MTsN KANIGORO KABUPATEN KEDIRI
TAHUN 2008
Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Sistem Pernapasan Manusia
Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas VIII A MTsN
Kanigoro Kabupaten Kediri.
B. Latar Belakang Masalah :
Salah satu sendi mikro pendidikan adalah mutu pembelajaran yang bermutu, baik, dan unggul bakal menjadi salah satu indicator penting keberhasilan pendidikan.
Hasil pembelajaran yang demikian hanya mungkin di capai apabila proses pembela –
jaran benar – benar bermutu. Agar tercipta proses pembelajaran bermutu diperlukan
menejemen pendidikan. Dengan menejemen proses pembelajaran bias terfokus terarah
sehingga tujuan dan sasaran pembelajaran akan tercapai.. Mengutip pendapat John Jay
Bostingl (1992) dalam gentengkali Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah, menejemen
Mutu pembelajaran adalah pengelolaan pembelajaran dan pengajaran sebagai proses peningkatan mutu secara terus menerus, berkesinambungan dan berkelanjutan.
Meningkatkan mutu pendidikan merupakan hal yang sangat komplek. Dalam konteks pendidikan pengertian “ Mutu “ mencakup input, proses dan output pendidikan.
Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berjalan dengan baik., proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan tinggi mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, mendorong motivasi dan minat belajar siswa agar output berkwalitas tinggi.
Guru perlu memikirkan mutu pendidikan dengan jalan meningkatkan kualitas dan intesitas proses belajar mengajar. Guru diharapkan dapat memotivasi siswa dan meningkatkan minat siswa. Walgito ( 1981 ) mengemukakan pengertian minat sebagai
Berikut. “ Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari lebih lanjut “. Berdasar pengertian tersebut dapat diketahui bahwa seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu termasuk mata pelajaran tertentu selalu ditandai dengan adanya perhatian dari yang bersangkutan. Adanya perhatian tersebut membuat seseorang akan terdorong rasa ingin tahunya dan mempelajarinya lebih lanjut. Minat terhadap suatu mata pelajaran sangat dipengaruhi oleh seberapa besar siswa dilibatkan dalam proses belajar mengajar. Jika siswa kurang dilibatkan, maka siswa cenderung pasif, tidak bergerak dan kurang perhatian. Oleh karena itu mata pelajaran yang disajikan tanpa melibatkan siswa secara aktif akan mempengaruhi minat siswa untuk mempelajari lebih lanjut.
Fakta dilapangan men.unjukkan bahwa pembelajaran IPA masih banyak yang berlangsung secara konvensional atau menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada guru, artinya guru mentransformasikan ilmu pengetahuannya dengan menggunakan metode ceramah. Siswa lebih banyak dijadikan obyek dari pada subyek pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, guru lebih banyak pegang kendali dan cenderung lebih banyak menyelesaikan materi tanpa mempedulikan bagaimana kondisi
Siswa terutama perhatian siswa.
Agar pembelajaran Pengetahuan Alam menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan ( PAKEM ), dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara yang cukup efektif adalah melalui penerapan model.pembelajaran STAD (Student Teams Achievmen Divisions ), dengan menggunakan media kartu arisan.. Penggunaan kartu arisan sebagai media pembelajaran sangat menyenangkan bagi siswa, sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar IPA. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan pembelajaran STAD dengan menggunakan kartu arisan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA.
C. Perumusan masalah :
Apakah pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam konsep system pernpasan manusia pada siswa kelas VIII A di MTsN Kanigoro Kabupaten Kediri.
D. Cara Pemecahan Masalah :
Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini, adalah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran Biologi meningkat.
E. Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan Penelitian :
1. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran Biologi.
2. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu mempertang
Gung jawabkan segala tugas individu maupun kelompok.
Mamfaat Penelitian :
1. Bagi siswa :
a. Diharapkan siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran Biologi.
b. Melatih siswa bekerja sama dalam sebuah kelompok.
2. Bagi Guru :
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran Biologi.
b. Meningkatkan profesionalisme guru , khususnya guru mata pelajaran Biologi
3. Bagi sekolah :
a. Memberikan kontribusi mengenai kualitas pembelajaran.
b. Sebagai masukan dalam upaya peningkatan kualitas guru untuk meningkatkan
kwalitas dan hasil belajar siswa.
F. Kajian Pustaka :
1. Hakekat Biologi.
Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam. Biologi berasal
dari kata Bios dan Logos. Bios berarti hidup dan Logos berarti ilmu. Biologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Dalam mempelajari Biologi tidak cukup dengan menghafal saja tetapi juga harus melalui pendekatan ketrampilan proses, sehingga siswa lebih mudah memahami konsep yang dipelajari. Untuk itu siswa dituntut akatif dan kreatif.
2. Hakekat Hasil Belajar.
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar. Dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Sedangkan S. Nasution berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai atau belum.
3. Hakekat Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja
Mengembangkan interaksi yang saling asuh antar siswa untuk menghindari ketersing
Gungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan.. Unsur-unsur
Pembelajaran kooperatif minimal ada empat macam yaitu saling ketergantungan positif,
Interaksi tatap muka, akuntabilitas individual dan keterampilan menjamin hubungan
Antar pribadi.
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions )
Ada empat tipe yang biasa digunakan oleh guru dalam pembelajaran koope
Ratif ( Abdurrahman dan Bintaro, 2000 dalam Nurhadi, 2003), yakni salah satunya
Adalah tipe STAD.
Model pembelajaran STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan
Kawannya dari universitas John Hopkins. Model ini dipandang sebagai yang paling
Sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajara kooperatif. Model STAD ini digunakan untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penyajian verbal maupun tertulis.
G. Hipotesis :
Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep
system pernapasan manusia.
H. Rencana Penelitian :
1. Setting Penelitian :
Setting dalam penelitian ini meliputi : tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut. :
a. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTsN Kanigoro Kabupaten
Kediri untuk mata pelajara Biologi .Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah
kelas VIII A tahun pelajaran 2008 – 2009.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ajaran 2008 –
2009, yaitu bulan November sampai Januari 2009. Penentuan waktu penelitian
mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa
siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
c. Siklus PTK
PTK ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat peningkatan hasil
Belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran Biologi melalui pembelajaran
Kooperatif tipe STAD ( Student Team Achievement Divisions ).
2. Rencana Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksnakan melalui 2 siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dalam 4 tahap kegiatan yaitu planning, acting, observing dan reflekting.
Tahap persiapan dilaksanakan pada tanggal 10 November sampai 15
November 2008. Kegiatan yang dilaksanakan peneliti dalam tahap ini adalah :
Mempersiapkan angket untuk siswa, menyiapkan perangkat pembelajaran, menyiapkan format analisis data, menyiapkan lebar pengamatan perilaku siswa dengan guru di kelas dan menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar
Siswa.
Siklus pertama akan dilaksanakan tanggal 20 November 2008 dan siklus 2 akan dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2008. Setiap siklus dibagi ke dalam tiga kegiatan yaitu kegiatan apersepsi, inti dan penutup. Selama siklus pertama berlangsung diadakan observasi untuk kegiatan guru, siswa dan interaksi antara guru
Dengan siswa.
Setelah siklus 1 dan 2 dilaksanakan maka peneliti melakukan analisis dan refleksi untuk tindakan perbaikan yang akan dilakukan dalam siklus 2. Tehnik analisis yang akan dilakukan adalah tehnik analisis kualitatif. Dari data yang diperoleh dianalisis, sintesis, interpretasi dan dieksplanasi dengan melalui 3 tahap, yaitu reduksi data, paparan data menyimpulkan pada setiap tahap.
3. Jenis Data Dan Cara Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes, observasi dan angket.
a. Tes : menggunakan butir soal atau instrumen soal untuk mengukur hasil be lajar siswa.
b. Observasi : Menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat partisipasi sis wa dan kegiatan guru selama proses pembelajaran.
c. Angket : menggunakan lembar angket untuk mengetahui pendapat atau sikap sis wa dan teman sejawat tentang pembelajaran menggunakan model
STAD
Tehnik pengumpulan data
a. Tes : digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa.
b. Observasi : digunakan untuk mendapatkan data tentang partisipasi siswa kegiatan guru.
c. Angket : digunakan untuk mendapatkan data tentang pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran menggunakan model
kooperatif tipe STAD.
4. Indikator Kinerja
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem predaran darah
Manusia yang didasarkan pada pngalaman sebelumnya bahwa nilai rata rata ulangan
harian masih rendah yaitu masih di bawah 6. Dengan metode ini diharapkan nilai rata –
rata ulangan harian siswa meningkat yaitu diatas 6.
5. Tim Peneliti dan tugasnya.
Dalam penelitian ini akan dilakukan secara kolaboratif. Direncanakan ada tiga tim
Peneliti dengan tugas sebagai berikut :
Irma Astuti, S.Pd : sebagai pengajar Biologi.
Sudarmaji, S.Pd : sebagai observer untuk keaktifan siswa.
Sri Rezeki, S. Pd : sebagai observer untuk kegiatan guru, siswa dan
Interaksi guru dengan siswa.
Ketiga tim peneliti tersebut merupakan guru bidang studi Biologi di MTsN Kanigoro
Kabupaten kediri.
I. Jadwal Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu :
NO KEGIATAN MINGGU
I II III IV V VI
1 Persiapan v
2 Penyusunan proposal v
3 Pelaksanaan Penelitian Lapangan v v
4 Pengumpulan data v v
5 Analisis dan Pengolahan Data v v v
6 Revisi v v v
7 Laporan Akhir v v
8 Perbaikan v
J. Rencana Anggaran
Dalam penelitian ini membutuhkan dana untuk terlaksananya penelitian ini. Adapun
Rencana anggaran penelitian ini adalah :
NO NAMA BAHAN / KEGIATAN VOLUME BIAYA SATUAN BIAYA
1 Kertas 1 rim Rp. 50.000 Rp. 50.000
2 ATK 1 paket Rp. 100.000 Rp.100.000
3. Foto copy bahan laporan 1 kegiatan Rp. 50.000 Rp.100.000
4 Pengolahan 1 program Rp. 200.000 Rp.200.000
5 Dokumentasi 1 kegiatan Rp.100.000 Rp.100.000
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
KONSEP SISTEM PERNAFASAN MANUSIA
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PADA SISWA KELAS VIII A MTsN KANIGORO
KABUPATEN KEDIRI
Oleh :
IRMA ASTUTI, SPd.
NIP. 132161712
DEPARTEMEN AGAMA
MTsN KANIGORO KABUPATEN KEDIRI
TAHUN 2008
0 komentar:
Post a Comment