Pencemaran Lingkungan Pelabuhan Muncar Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi

/ On : 3:31 PM/ Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk berkunjung di BLOG saya yang sederhana ini. Semoga memberikan manfaat meski tidak sebesar yang Anda harapakan. untuk itu, berikanlah kritik, saran dan masukan dengan memberikan komentar. Jika Anda ingin berdiskusi atau memiliki pertanyaan seputar artikel ini, silahkan Tinggalkan Comentar Anda.
Latar Belakang Masalah
Lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan Indonesia berada di ambang kehancuran akibat over-eksploitasi selama bertahun.  Berlakunya otonomi daerah dengan tidak disertai tanggung jawab dan tanggung gugat dari pelaksana negara, rakyat semakin terpinggirkan haknya, sementara perusakan lingkungan dan sumber kehidupan berlangsung di depan mata dan secara terus menerus dilakukan oleh manusia-manuisia yang tidak bertanggung jawab.
Keadaan ini kian memburuk seiring dengan reformasi yang setengah hati.  Isu dan permasalahan lingkungan dan sumber kehidupan tidak menjadi perhatian serius para pengambil kebijakan.  Akibatnya, korban akibat konflik dan salah urus kebijakan terus bertambah dan yang lebih menyedihkan sebagian besar adalah kelompok masyarakat yang rentan.
Salah urus ini terjadi akibat paradigma pembangunanisme dan pendekatan sektoral yang digunakan.  Sumber-sumber penghidupan diperlakukan sebagai aset dan komoditi  yang bisa dieksploitasi untuk keuntungan sesaat dan kepentingan kelompok tertentu, akses dan kontrol ditentukan oleh siapa yang punya akses terhadap kekuasaan.  Masalah ketidakadilan dan jurang sosial dianggap sebagai harga dari pembangunan.  Pembangunan dianggap sebagai suatu proses yang perlu kedisplinan dan kerja keras, dan tidak dipandang sebagai salah satu cara cara dan proses untuk mencapai kemerdekaan.
Permasalah lingkungan yang diakibatkan oleh ulah tangan masnusia manusia bukan hal yang tabu lagi. Permasalahan ini sudah ada sejak lama, dan sekarang diperparah dengan adanya kemajuan Teknologi yang tidak terkendali dan Terkontrol dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya prabrik-pabrik besar yang membuang limbahnya tanapa  menganalisis lingkungan sekitar baik linngkungan darat maupun lingkungan laut.
Luas Indonesia 70% terdiri dari lautan, lingkungan inilah yang mendominasi mata pencaharian atau sumber penghidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Akan tetapi eksploitasi yang dilakukukan oleh masyarakat sekitar pesisir atau pantai tidak didukung dengan adanya pengetahuan tentang lingkungan, sehingga lingkungan pantai dan laut sekarang yang ada sangat mengkawatirkan terhadap biota laut yang ada didalamnya.
Kita bisa mengambil contoh pada  masyarakat muncar, dimana mata pencaharian atau sumber penghidupan masyaratat 90 % dari laut. Memang kalau dilihat dari nilai ekonomi yang bisa dihasilkan, adalah sumberdaya laut sebagai sumber ekonomi utama bagi hampir seluruh masyarakat.  Sumber-sumber kehidupan tidak pernah dilihat sebagai sumber penghidupan yang utuh dimana fungsi ekologi, sosial, ekonomi dan budaya melekat padanya.  Akibatnya pendekatan yang digunakan dengan kerangka eksploitasi tersebut, maka negara menghegemoni rakyat dalam pengaturan sumber-sumber kehidupan.  Eskalasi konflik yang terkait dengan sumber-sumber penghidupan belakangan ini menjadi contoh nyata dari salah urus yang terjadi. 
Menyadari kondisi yang semakin kritis tersebut, kami mengkaji keadaan lingkungan  yang ada dan yang kami temukan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Muncar. Hal ini kami lakukan karena kondisi lingkungan sekitar masyarakat  yang begitu kumuh dan tidak sesuai dengan syarat untuk menjadikan kota/ masyarakat itu Sehat.

 




Dari gambar disamping kita bisa  melihat, bagai mana kondisi rumah warga yang berada ditepain aliran sungai. Keadaan sungai yang adapun begitu mengkawatirkan, dimana suati suangai yang tidak dapat mengalir dan sudah didak layak lagi dikatakan sebai sungai. Apabila musim penghujan tiba seperti sekarang ini , bukan tidak mungkin lagi kejadian 5 tahun yang lalu yaitu tahun 2002 akan terulang lagi, dimana semua rumah di tepi aliran sungai ini hayut semua dibawa oleh aliran sungai.
    Ada beberapa factor yang menyebabkan permasalah lingkungan di Mucar ini tercadi. Factor yang paling utama atau factor penentu dari permasalan ini adalah manusia selaku pemegang kendali kestabilan lingkungan. Kumuhnya  pemukiman warga Muncar, antar lain belum adanya pabrik yang didirikan khusus untuk mengolah limbah-limbah dari pabrik sarden dan juga belum adanya Tempat Pembuangan Ahir (TPA) untuk sampah-sampah /limbah rumah tangga.
Seperti yang penulis lihat, masih banyak sampah-sampah/limbah rumah tangga yang berserakan dimana-mana, seperti gambar disamping kami ambil dari pasar induk di Muncar.
dan pantai juga menjadi tempat alternatif bagi masyarakat untuk Tempat Pembuagan Ahir (TPA) untuk limbah rumah tangga dan limbah industri.
Kondisi Pelabuhan Muncar
 Tetapi akankah hal ini akan terjadi terus menerus, dan akankah kita semua akan tinggal diam ?, pertanyaan itulah yang sering penulis sering tanyakan kepada para pejabat dan masyarakat setempat yang kurang begitu memperhatikan akan kondisi lingkungan mereka. Mereka hanya bisa memanfaatkan sumberdaya alam dengan seenaknya sendiri dan kemudian di kembalikan kealam dengan kondisi yang begitu buruk dan mengenaskan dalam bentuk limbah-limbah industri dan rumah tangga. 

B. Pemecahan Masalah
Permasalahan limbah memang sering muncul dimana-mana dan kapan pun. Selama ini limbah yang berasal dari sisa pengolahan ikan menjadi sarden di buang melalui parit-parit yang ada disekitar pabrik-pabrik menuju kesungai. Dan dari parit parit inilah oleh warga sekitar di ambil minyak ikan yang sudah tercampur dengan air dan kotoran yang lainnya.
Seharusnya setiap pabrik harus mempunyai suatu Unit Pengolahan limbah (UPL) yang tepat dan ekonomis dan memenuhi standard yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dengan memandang aspek-aspek danpak lingkungan dan harus menganalisis dampak lingkungan (AMDAL), dengan cara :
a.    Lokasi Unit Pengolahan Limbah
Penentuan lokasi unit pengolahan limbah
-    jarak yang terdekat dengan lokasi pabrik pengolahan ikan. Jarak yang dekat dimaksudkan untuk menghindari pembuatan saluran pembuangan yang panjang, maka kemungkinan terbentuknya endapan sepanjang saluran menjadi sangat besar.
-    Letaknya didekatkan dengan badan pengairan sebagai tempat pembuangan limbah ahir yang sudah diolah. Badan yang merupakan tempat pembuangan ahir disungai yang nantinya dapat digunakan oleh warga sekitar untuk mengairi lahan pertanian (sawah) yang letaknya disekitar pabrik ketika musim kemarau.
b.    Pemilihan Desain Unit Pengolahan Limbah
Unit Pengolahan Limbah Harus memenuhi persyaratan sebagai Berikut :
-    Data flowrat dan konsentrasi limbah
Data ini harus dimabil secara terus menerus oleh pihak perusahaan selama 24 jam sekali untuk menganalisa konsentrasi limbah.


-    Sistem Produksi
Sebagin besar perusahaan di Muncar menjalankan proses produksi selama kurang lebih 15 jam perhari. Dengan demikian dara pengolahan limbahnya juga harus dirancang untuk beroporasi 15 jam terus menerus.
-    Saluran Existing
Saluran Existing yang ada harus berupa saluran terbuka yang dibuat dengan aliran untuk menghemat headlos yang terjadi dan untuk memudahkan pengontrolan.
    Disamping masalah pengelolahan limbah, yang juga harus dipecahkan/diselesaikan adalah masalah kependudukan yang selama ini menjadi permasalah utama. Pertambahan jumlah penduduk yang kian meningkat dan tidak diimbangi dengan peningkatan perekonomian maka akan menjadi masalah yang sangat besar.

0 komentar:

Post a Comment

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
 
Copyright © 2015. Literatur Karya Ilmiah . N-A Shop.com
popok cuci ulang | popok cuci ulang | menstrualpad | Biohikmah | clodi banyuwangi| menspad | celana plastik | cloth diapers
Distributor Clodi 2015 Clodi murahCelana Lampin