BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dari waktu ke waktu dunia pendidikan memang mengalami suatu perubahan, perubahan ini disebabkan adanya masalah baru yang timbul dan merupakan tantangan yang pelu dihadapi. Oleh karena bidang pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi negara-negara yang sendang berkembang.
Sejalan dengan perkembangan ilmu penghetahuan dan teknologi telah menuntut hampir seluruh bidang keghidupan untuk berkembang pula. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka dunia pendidikan harus selalu ditingkatkan baik mutu lulusanya maupun proses belajar mengajarnya. Berbagai usaha telah dilaksanakan guna meningkatkan prestasi belajar siswa, misalnya diadakan pengajaran remedial di sekolah. Usaha-usaha yang pengkajian faktor–faktor yang ada hubunganya dengan prestasi belajar siswa itu merupakan usaha awal yang seharusnya dilakuakan
Adanya kecenderungan pengajaran Fisika yang menekankan pada konsep, maka siswa dituntut untuk menguasai sejumlah konsep Fisika sesuai dengan jenjangnya, dimana konsep yang lebih rendah merupakan dasar untuk memahami konsep yang lebih tinggi.
Prestasi belajar khususnya Fisika, sebenarnya lebih banyak ditentukan oleh kemampuan diri siswa yang bersangkutan. Perbedaan cara belajar, memahami dan menyel;esaikan soal-soal, ada hubunganya terhadap prestasi belajar siswa.
Fisika merupakan materi yang memerlukan operasi-operasi yang sederhana sampai operasi yang kompleks, untuk dapat melakukan operasi dari operator yang sederhana hingga yang kompleks diperlukan prestasi belajar marematika yang cukup memadai, prestasi belajar matematika yang dimaksudkan kemampuan untuk memperoleh hasil dari operator-operator yang sederhana matematika, seperti operator tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi (:), persen (%), akar (√), dan pangkat (an ). Contoh penggunaan operator (+) dalam Fisika misalnya dua vector bekerja pada satu titik tangkap, vector A besarnya 5 satuan dengan arah ke timur dan vector B besarnya 6 dengan arah ke barat.
Dari beberapa pernyataan tersebut diatas dapat disimpuklkan bahwa prestasi belajar Fisika itu sangat diperlukan untuk mrmprlajari fisika guna mencapai prestasi yang baik. Oleh karena itu perlu diteliti bagaimana hubungan prestasi belajar Matematika dapat meningkatkan prestasi belajar Fisika siswa.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang batasan masalah diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Adakah hubungan prestasi belajar Matematika dengan prestasi belajar Fisika siswa kelas II MTs Negeri Srono”?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara prestasi belajar matematika dengan prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan tentang kalor siswa kelas II MTs Negeri Srono tahun pelajaran 2005/2006.
1.4. Batasan Masalah
Setiap pelaksanaan penelitian selalu bertitik tolak dari suatu permasalahan yang dihadapi. Memilih masalah dalam penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan penelitian. Penelitian akan berjalan baik jika peneliti memahami permasalahanya.
Pada hakikatnya masalah itu menurut Mohamad Ali merupakan segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabanya, untuk segala bentuk hambatan, rintangan atau kesulitan yang muncul pada suatu bidang yang perlu dihindari dan dipecahkan. (1987:31). Sedangkan menurut Wahyu dan Mohammad Masduki, “Masalah adalah sesuatu yang dipertanyakan dan sangat penting untuk dipecahkan” (1987:28).
Secara garis besar permasalahan dalam penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara prestasi belajar Matematika dengan prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan tentang kalor siswa kelas II MTs Negeri Srono Banyuwangi semester 1 tahun 2005/2006.
1.5. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian tentunya mempunyai manfaat yang merupakan hasil guna dari kegiatan penelitian tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti berharap penelitian ini memberi manfaat dari hasil penelitian ini sebagai berikut :
1. Sebagai titik tolak atau dasar pertimbangan bagi guru studi IPA khususnya Fisika didalam pengelolaan Proses Belajar Mengajar (KBM) Fisika untuk menciptakan suasana konduktif untuk membentuk kebiasaan belajar Fisika yang baik bagi siswa, sehingga proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Fisika berlangsung dengan baik.
2. Memberikan gambaran tentang prestasi belajar Matematika siswa kelas II MTs Negeri Srono.
3. Memberikan masukan kepada siswa tentang cara mempelajari Fisika yang memerlukan bantuan operasi Matematika.
4. Memberikan gambaran tentang prestasi belajar Fisika siswa kelas II MTs Negeri Srono.
1.6. Asumsi Dan Keterbatasan Penelitian
Asumsi dari penelitian ini adalah :
1. Didalam mengerjakan tes prestasi belajar Matematika yang meliputi 3 (tiga) kali ulangan harian dan 3 (tiga) kali mengerjakan tugas harian pada semester I tahun pelajaran 2005/2006, semua siswa mengerjakan sungguh-sungguh dan tidak bekerja sama dengan siswa lain.
2. Nilai yang diperoleh siswa dianggap mencerminkan mutu dan kwalitas prestasi siswa secara obyektif.
3. Faktor-faktor ekstern dalam proses belajar seperti kemampuan guru, karakteristik, keilmuan, kesiapan mental siswa, kebiasaan belajar siswa dan motivasi belajar siswa tidak dilibatkan dalam penelitian.
4. Semua siswa dianggap memiliki kesempatan yang sama dalam proses belajar mengajar dan pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah seperti laboratorium dan perpustakaan.
1.7. Penegasan Istilah
Beberapa istilah yang perlu mendapatkan penegasan arti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Prestasi belajar Matematika yang dimaksud adalah rata-rata nilai ulangan harian Matematika selama semester I tahun pelajaran 2005/2006.
2. Prestasi belajar Fisika yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh dari siswa dari hasil ulangan harian Fisika pada pokok bahasan tentang kalor yang diberikan.
0 komentar:
Post a Comment