MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK GERAKAN,RUKUN DAN SYARAT SYAH SHALAT DENGAN METODE SHOLAT BERJAMAAH PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS 3 SMA

/ On : 6:47 PM/ Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk berkunjung di BLOG saya yang sederhana ini. Semoga memberikan manfaat meski tidak sebesar yang Anda harapakan. untuk itu, berikanlah kritik, saran dan masukan dengan memberikan komentar. Jika Anda ingin berdiskusi atau memiliki pertanyaan seputar artikel ini, silahkan Tinggalkan Comentar Anda.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Shalat dalam Agama kita adalah ibadah paling utama dan pertama yang diperhitungkan oleh Allah SWT. Amal ibadah yang menjadi ukuran baik buruknya amalan seseorang. Jika baik shalatnya, maka baik pula amalnya, namun jika buruk shalatnya, buruk pula seluruh amalnya. Ini berarti shalat menjadi variabel utama dalam amalan seorang muslim.

Mengajarkan Shalat kepada anak-anak memerlukan kesabaran dan waktu yang tidak pendek. Sejak anak berusia tujuh tahun sudah harus belajar shalat, sehingga pada usia sepuluh tahun diharapkan shalatnya menjadi lancar dan tertib.

Disiplin melaksanakan shalat memerlukan juga pengawasan dari orang tua dan guru. Fungsi guru agama Islam selain sebagai pengajar, pengawas juga sebagai peneliti dalam melaksanakan ibadah. Karena itu pelaksanaan ibadah shalat di sekolah memerlukan pengawasan dan latihan dari guru agama.

Guna mencapai tujuan-tujuan itulah maka pelaksanaan bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat di sekolah penting dilakukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar pendidikan Agama Islam bagi siswa sekaligus meningkatkan kemampuan dan kedisiplinan manjalankan perintah shalat. Oleh karena itu penulis memberi judul penelitian ini: Meningkatkan Kemampuan Praktik Bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat Dengan Metode Sholat berjamaah di SMA Negeri 2 Genteng

B. Identifikasi Masalah

Pendidikan agama Islam di sekolah yang waktunya hanya dialokasikan 2 jam tatap muka setiap minggu, tentu belum cukup untuk mempraktekkan semua materi mata pelajaran. Hal ini ditambah lagi dengan beragamnya kemampuan yang dibawa oleh siswa. Baik kemampuan bawaan dari sekolah sebelumnya, maupun kemampuan bawaan dari rumah. Masalah ini memerlukan upaya penanganan yang terencana, terpadu dan kesinambungan untuk mencari solusinya

Salah satu solusi yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan metode Kerja Keompok. Metode ini sudah sangat lama ditampilkan, bahkan bisa disebut klasik. Namun dengan program yang terencana, terpadu, dan berkesinambungan maka penulis membuktikan bahwa metode ini diharapkan akan berhasil menjadikan siswa meningkatkan praktek bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat dan melaksanakan kegiatan pasca sholat jum’at sehingga meningkatkan emahaman dan praktek bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat yang benar dan dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajarnya.Untuk membuktikan efektifitas penggunaan metode sholat berjamaah ini dalam rangka meningkatkan praktik gerakan,bacaan dan keserasian shalat, maka penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang penulis ajukan pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan praktek bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat dengan metode sholat berjamaah?

2. Sejauh manakah keberhasilan yang dapat dicapai oleh siswa dengan metode sholat berjamaah ini ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan Classroom Action Research ini adalah :

1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan mempraktekkan pelajaran bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat sehingga kemampuannya meningkat.

2. Mengaktifkan siswa dalam praktek pelajaran Agama Islam khususnya materi bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat.

E. Hipotesa Tindakan

Hipotesa tindakan dalam CAR ini adalah :

1. Kemampuan bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat akan cepat meningkat dengan menggunakan metode kerja kelomok

2. Tugas guru efektif dan kegiatan belajar menjadi optimal dengan metode sholat berjamaah.

3. Metode ini akan meningkatkan kemampuan yang lebih tinggi pada siswa dalam mempraktekkan bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi guru agama Islam dalam upaya :

1. Meningkatkan kemampuan praktek bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat.

2. Memecahkan kesulitan pembelajaran shalat yang dialami siswa dan guru.

3. Menjadi contoh model pendidikan agama Islam yang efektif dengan metode yang mudah didapat dan murah biayanya.

clip_image001BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

PTK atau CAR (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru waktu ia mengajar. PTK memberikan penekanan dan penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktek pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Tujuan PTK untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional; mengembangkan keterampilan guru; meningkatkan relevansi; meningkatkan efesiensi; dan menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru. PTK menggambarkan sebagai suatu proses yang dinamis meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang merupakan langkah berurutan dalam satu siklus atau daur yang berhubungan dengan siklus berikutnya. (Zainal Aqib; 2002)

Dasar pelaksanaan PTK dapat dijelaskan dalam kegiatan yang sistematis sebagai berikut, yaitu:

a. Identifikasi masalah

b. Perencanaan

c. Tindakan

d. Observasi

e. Refleksi

f. Perencanaan ulang

Apabila digambarkan, maka proses kegiatan penelitian dapat digambarkan dalam skema berikut:

clip_image002

Gambar 1

Siklus PTK dalam bentuk Spiral oleh Hopkins ; 1993.

B. Metode Sholat berjamaah

1. Pengertian.

Metode sholat berjamaah dalam rangka pembelajaran dijelaskan oleh Zuhairini, dkk sebagai berikut: “ Metode sholat berjamaah adalah kelompok kerja dari kumpulan beberapa individu yang bersifat paedagogis yang didalamnya terdapat adanya hubungan timbal balik (kerja sama) antara individu serta saling percaya mempercayai” ( 1983:99).

Selanjutnya masih menurut Zuhairini dikemukakan pula bahwa metode sholat berjamaah tepat dipergunakan :

1. Apabila dalam keadaan kekurangan alat atau sarana pendidikan di dalam kelas.

2. Apabila terdapat perbedaan kemampuan individuil anaka- anak sehingga terjadi kerjasama antara siswa yang pandai dengan yang kurang pandai sehingga terjadi saling membantu.

3. Apabila minat individuil diantara anak anak berbeda beda.

4. Apabila terdapat beberapa buah unit pekerjaan yang perlu diselesaikan dalam waktu yang bersamaan.

Dari pendapat diatas maka jelas bahwa praktik bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat harus dialkukan bersama sama dan dilaksanakan di luar kelas. Karena itu memerlukan sholat berjamaah .

2. Kebaikan dan Kekurangan Metode Sholat berjamaah

Zuharini dkk, menjelaskan bahwa metode sholat berjamaah memiliki kekurangan dan kelebihan sebagai berikut :

a. Kebaikan metode sholat berjamaah:

1. Kegiatan kelompok siswa akan meningkatkan kualitas kepribadian,

seperti kerja sama,toleransi, kritis dan disiplin.

2. Timbul persaingan positif , karena siswa akan lebih giat bekerja dalam

kelompok masing masing.

3. Siswa yang pandai dalam kelompoknya dapat membantu teman – te

manya yang kurang pandai, terutama dalam memenangkan kompetisi

kelompok.

b. Kekurangan Metode sholat berjamaah :

1 Memerlukan persiapan yang agak rumit dan lebih panjang seperti

membagi kelompok secara berimbang.

2. Apabila terjadi persaingan negatif, hasil keja semakin buruk .

3. Bagi anak anak yang malas ada kesempatan untuk tetap pasif dalam

kelompok dan akan mempengaruhi kinerja kelompok. ( 1983;100 )

c. Saran penggunaan metode sholat berjamaah:

1. Jumlah anggota kelompok jangan terlalu besar, cukup empat atau

enam orang siswa saja.

2. Pembentukan kelompok hendaknya dilakukan secara demokratis den

gan mempertimbangkan minat dan kemampuan siswa.

3. Kemampuan anggota kelompok hendaknya berimbang dalam hal kemampuan antara yang pandai dan kurang pandai.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa metode sholat berjamaah memiliki kelemahan dan kebaikan, karena itu dalam penelitian ini penulis memperhatikan saran saran penggunaan yang diterangkan diatas.

C. Bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat.

Shalat adalah berharap hati kepada Allah SWT sebagai ibadah, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam, serta sarat-sarat yang telah ditetapkan oleh syara’. (Muhammad Rifa’I; 2002)

Adapun bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat adalah shalat yang dilaksanakan sebanyak dua rakaat waktu dhuhur di hari jum’at. Hukum bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat adalah fardhu ainseperti diterangkan dalam Al Qur’an surat Al Jumu’ah ayat 9, yang artinya “Hai orang orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jum’at , maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Syarat wajib melaksanakan bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat adalah laki laki, baligh, berakal sehat, dan bermukim atau bukan musafir. Perbedaan bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat dengan shalat fardhu lainya terletak pada syarat syarat bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat sebagai berikut: (1).Dilaksanakan di tempat yang tetap dan telah menjadi tempat bermukim bagi penduduknya. (2). Dilaksanakan secara bersholat berjamaah. (3). Dilaksanakan setelah masuk waktu Dzhuhur, (4). Didahului dengan khutbah. Syarat lain dari bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat juga sama dengan shalat fardlu yang lain seperti :

1. Syarat-syarat Shalat

a) Beragama Islam

b) Baligh dan berakal

c) Suci dari hadats

d) Suci seluruh badan, pakaian, dan tempat sholat ari najis

e) Menutup aurat

f) Masuk waktu shalat

g) Mengetahui mana yang rukun dan yang sunnah

2. Rukun Shalat

a) Niat

b) Takbiratul ikrom

c) Berdiri tegak bagi yang kuasa

d) Membaca surat Al-Fatikhah tiap rakaat

e) Rukuk dengan tumakninah

f) I’tidal dengan tumakninah

g) Sujud dua kali dengan tumakninah

h) Duduk antara dua sujud dengan tumakninah

i) Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah

j) Membaca tasyahud akhir

k) Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir

l) Membaca salam yang pertama

m) Tertib (Moh Rifa’I ; 2002)

Syarat dan rukun shalat tersebut menjadi ukuran syah tidaknya shalat menurut syara’.


BAB III

 

METODE PENELITIAN

A. Obyek Tindakan

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi objek tindakan adalah 1. Kemampuan mempraktekkan bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat dengan kerja .

2. Peran metode sholat berjamaah dalam meningkatkan kemampuan mengel

ola bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat.

3. Keaktifan siswa dalam menyiapkan , mengelola, mengikuti dan menyele

saikan kegiatan bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat..

B. Setting / Subjek Penelitian

Setting atau lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah SMA Negeri 2 Genteng Kabupaten Banyuwangi, kelas 1A dengan jumlah siswa yang menjadi subjek adalah 40 siswa, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2002/2003. Materi pembelajaran yang di PTK kan adalah materi Bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan catatan observasi dan hasil evaluasi yang dilakukan sejak awal hingga sampai siklus ketiga, bersama-sama dengan mitra kolaborasi guru agama Islam kelas I SMA Negeri 2 Genteng Banyuwangi.

Catatan observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam mengelola bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat, yang meliputi: (1). Menyiapkan tempat shalat, (2). Menghubungi Imam Shalat dan Khotib . (3). Menyiapkan Mu’adzin dari anggota kelompok, (4). Menyipkan sarana khutbah dan mu’adzin. (5). Menyediakan air untuk wudlu sholat berjamaah bacaan, gerakan, rukun dan syarat syah shalat.

Sedangkan evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami syarat dan rukun shalat. Pada bagian refleksi, dilakukan analisa data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai, kemudian dilanjutkan dengan refleksi hasil yang dapat dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran. Bagian terpenting dari refleksi ini adalah melakukan evaluasi terhadap keberhasilan pembelajaran dan target tujuan yang ingin dicapai.

D. Metode Analisis Data

Data hasil observasi pembelajaran dianalisis bersama-sama dengan mitra kolaborasi, kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru. Sedangkan hasil belajar siswa (evaluasi) dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar siswa. Dari hasil analisis ini dapat diketahui apakah hipotesa penelitian yang sudah ditentukan dapat dibuktikan atau belum dapat dibuktikan.

0 komentar:

Post a Comment

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
 
Copyright © 2015. Literatur Karya Ilmiah . N-A Shop.com
popok cuci ulang | popok cuci ulang | menstrualpad | Biohikmah | clodi banyuwangi| menspad | celana plastik | cloth diapers
Distributor Clodi 2015 Clodi murahCelana Lampin