PENINGKATAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR ENERGI DAN KEGUNAANNYA DENGAN MEDIA BATERAI PADA PELAJARAN SAINS

/ On : 5:52 PM/ Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk berkunjung di BLOG saya yang sederhana ini. Semoga memberikan manfaat meski tidak sebesar yang Anda harapakan. untuk itu, berikanlah kritik, saran dan masukan dengan memberikan komentar. Jika Anda ingin berdiskusi atau memiliki pertanyaan seputar artikel ini, silahkan Tinggalkan Comentar Anda.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pada pembukaan UUD 1945, alinea ke 4 termaktub tujuan negara yang menyatakan "......melindungi segenap bangsa Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia....... Hal tersebut mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia menuntut penyelenggaraan dan mengembangkan pendidikan yang dapat menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.

Selain itu juga dalam bagian batang tubuh UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi "tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran. Pasal ini merupakan jaminan atas hak hak segenap bangsa segenap bangsa Indonesia untuk mendapatkan pengajaran dan pendidikan.

Dalam GBHN 1993 ditetapkan pula tujuan pendidikan nasional yang lebih rinci yaitu: " Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bebudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, bedisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani, menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetia kawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsadan menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi ke masa depan .....(Tap MPR RI No. II/MPR/1993).

Pada undang-undang system pendidikan nasional (UUSPN) Nomor 2 th 1989 tertulis bahwa setiap warga Negara mempunyai hak yan sama untuk memperoleh pendidikan (Bab III pasal 5). Setiap warga Negara berhak atas kesempatan yang seluas-­luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang sekurang-kurangnya setara dengan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan tamatan pendidikan dasar (Bab III pasal 6). Warga negara yang memiliki kelainan fisik dan mental berhak menerima pendidikan luar biasa (Bab III pasal 8) pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengethuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah (Bab V pasal 13).

Demikianlah hak-hak asasi manusia dalam memperoleh kesempatan pendidikan secara yuridis formal telah terlindung malahan dengan diberlakukanya UUSPN tahun 1989, dengan program wajib belajar senbilan tahun, segenap bangsa Indonesia usia sekolah 7-15 tahun berhak mengikuti pendidikan dasar. Selanjutnya UUSPN ini menggaris bawahi bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Hakikat pengembangan dibidang pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, mengembangkan kemampuan potensi bangsa, meningkatkan mutu kehidupan dan harkat serta martabat bangsa, mewujudkan tujuan nasional yaitu masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. Pada pelajaran pelajaran Sains siswa kelas 1 SDN 7 Sumberagung tentang energi dan kegunaannya perhatianya sangat kurang sehingga penuls perlu untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas. Dilihat dari segi formalitasnya ada beberapa anak yang nilainy rendah atau kurang dari yang diharapkan penulis. Untuk meningkatkan perhatian dan hasil belajar penulis menggunakan media baterai dan menyampaikan pelajaran tersebut.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka penulis melakukan upaya perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas yang berjudl Peningkatan Perhatian dan Hasil Belajar Energi dan Kegunaannya dengan Media Baterai Pada Pelajaran Sains Siswa Kelas 1 SDN 7 Sumberagung Semester Genap Tahun Pelajaran 2006/2007

1.2. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang penulis teliti pada Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dirumuskan: "Apakah dapat Peningkatan Perhatian dan Hasil Belajar Energi dan Kegunaannya dengan Media Baterai Pada Pelajaran Sains Siswa Kelas 1 SDN 7 Sumberagung Semester Genap Tahun Pelajaran 2006/2007 ?".

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini berlujuan untuk meningkatkan meningkatkan Perhatian dan Hasil Belajar Energi dan Kegunaannya dengan Media Baterai Pada Pelajaran Sains Siswa Kelas 1 SDN 7 Sumberagung Semester Genap Tahun Pelajaran 2006/2007.

1.4. MANFAAT PENELITIAN TINDAKAN

Manfaat yang diperolah dari penelitian tindakan kelas ini adalah adanya peningkatan Perhatian dan Hasil Belajar Energi dan Kegunaannya dengan Media Baterai Pada Pelajaran Sains Siswa Kelas 1 SDN 7 Sumberagung Semester Genap Tahun Pelajaran 2006/2007

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. REFERENSI TEORI VARIABEL I

2.1.1. PERHATIAN

1. Pengertian

Kata "Perhatian", tidaklah selalu digunakan arti yang sama. Berapa contoh dapat menjelaskan hal ini:

- Dia sedang memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru.

- Dengan perhatian dia mengikuti kuliah yang diberkan oleh dosen yang baru itu

Kedua contoh diatasmempergunakan kata perhatian arti kata tersebut baik dimasyarakat dalam hidup sehari-hari maupun dalam bidang psikologi kira-kira sama. Karena itulah maka definisi mengenai perhatian itu yang diberikan oleh para ahli psikologi juga dua macam yaitu kalau diambil intinya saja dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek (what stem, 1950 p. 653 dan Bigot. 19550. hlm 163)

b. perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyerta suatu aktivitas yang dilakukan.

Dalam tulisan ini kedua pengertian (arti) atu dipakai keduanya secara bertukar­tukar. Untuk dapat mengungkap maksudnya hendaklah pengertian tersebut tidakdilepaskan dari konteksnya (kalimatnya)

2. Macam-macam perhatian

Untuk memudahkan persoalan, maka dalam mengemukakan perhatian ini dapat ditempuh cara dengan menggolong-golongkan perhatian tersebut menurut cara tertentu.

Adapun golongan-golongan ataupun macam-macamnya perhatian itu adalah sebagai berikut:

a. Atas dasar intensitasnya yatubanyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau pengalaman maka dibedakan menjadi:

1. Perhatian intensif, dan

2. perhatian tidak intensif

Maka banyak kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau pengalan bati berarti makin makin intensiflah perhatiannya. Dan para ahli yang hasilnya memberi kesimpulan, bahwa tidak mungkin melakukan dua aktivitas yang kedua-duanya disertai oleh perhatian yang intensif.

Selain itu ternyata makin intensif perhatian yang menyertai sesuatu aktivitas akan makin sukseslah aktivtas itu

b. Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi

1. Perhatian sepontan (perhatian taksekenhandak, perhatian tak disengaja)

2. perhatiansekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksi)

Perhatian jenis pertma timbul begitu saja, "seakan-akan" tanpa usah, tanpa disengaja. Sedangkan perhatian yan kedua timbul karena usaha dengan kehendak untuk menjelaskan hal tersebut dapat diberikan contoh sebagai berikut:

Pada suatu hari Sabtu jam 12.00 para mahasiswa sedang asyik mengikuti kuliahyang diberikan dosen baru itu (dengan perhatian yang disengaja), sekonyong-konyong terdengarlah ribut-ribut disamping ruangan kuliah para mahasiswa menengok (dengan perhatian yang tidak disengaja) untuk mengetahui apakah kiranya yang terjadi.

Atas dasar luasnya obyek yangdikenai perhatian-perhatian dibedakan menjadi:

1. perhatian terpencar (distributive), dan

2. perhatian terpusat (Konsentratif)

Perhatian terpencar pada suatu saat dapat tertuju kepada bermacam-macamobjek. Contohnya perhatian yang demikian itu misalnya kita dapati pada seorang sopir yang sedang mengemudikan mobl, yang pada suatu saat perhatiannya dapat terluju kepada macam-macam objek, seperti misalnya keadaan lalu-lintas, tanda-tanda yang diberikan oleh polisi lalu-lintas yang sedang bertugas, alat yangada dalam mobil yang sedang dikemudikan dam sebagainya.

Perhatian yang terpusat pada suatu saat hanya dapat tertuju pada objek yang sangat terbatas. Perhatian yang demikian itu misalnya kiata dapati pada seorang tukang am yang sedang memperbaiki jam.

3. Hal-hal yang Menarik Perhatian

Dipandang dari segi praktis adalah sangat penting untuk mengetahui hal-hal apa yan menarik perhatian itu. Didalam mempersoalkan hal ini dapat melihatnya dari dua segi yaitu Segi Objek yang diperhatikan dan Segi Subjek yang memperhatikan.

a. Dipandang dari segi objek, maka dapat dirumuskan bahwa "hal yang menarik perhatian adalah hal keluar dari konteksnya" atau kalau dikatakan secara sederhana "hal yang menarik perhatian adalah hal yang lain dari yanglain-lainnya. Kelainan atau perbedaan dari yang lain ini dapat bermacam-macam, misalnya:

1. Dalam sebuah barisan salah seorang diantara yang berbaris itu memakai baju merah. Sedang yang lainya memakai baju putih, maka sibaju merah itu menari perhatian

2. Dalam suatu pertemuan hampir semua tamu telah duduk kecuali seoarang yang masih mondar-mandir, maka yang mondar-mandir itu menarik perhatian.

3. Lampu dalam etalase took yang sebentar menyala sebentar pdam menarik perhatian, kerena lampu yang lain menyala terus.

4. Iklan disurat kabar yang dipasang terbalik menarik perhatian karena berbeda dengan yan lain.

5. Keadaan, sikap, Sifat, cara berpakaian yang lain dari biasanya (misalnya orang yang biasanya peramah jadi pendiam, yang biasanya tertib jadi kurang tertib, dari yang biasanya penyabar jadi suka marah-marah, orang yang biasanya memaki kemeja dan celana lalu mengenakan kain daster dan sebagainya) pastilah juga menarik perhatian

6. Hal yang mendakdak dating atau lenyapdengan tiba-tiba misalnya suara letusan dalam suatu rnalam yang tenang, dosen yang sekonyon-konyong berhenti berbicara dan sebagainya) juga menarik perhatian

7. Dan lain-lain lagi.

b. Dipandang dari subyek yang memperhatikan maka dapat dirumusan bahwa: hal yang menarik perhatian adalah yang sangat bersangku-paut dengan pribadi si subjek. Hal yang bersangkut paut dengan pribadi sisubjek itu juga dapat.

1. Hal-hal yang bersangkut-paut dengan kebutuhan itu menarik perhartian man tentang obat-obatan menarik perhatian orang yang butuh membeli obat. Man tentang rumah yang disewakan menarik perhatian orang yang butuh menyewa rumah. Pengumuman untuk mahasiswa program S2 tidak menarik perhatian mahasiswa program S1, dan sebagainya.

2. Hal yang bersangkut-paut denghan kegemaran itu menarik perhatian, misalnya berita tentang pertandingan bulutangkis bagi penggemar bulutangkis, Siaran langsung wayang orang bagi penggemar wayang orang, petunjuk main catur bagi penggemar catur dan sebagainya.

3. Hal yang bersangkut-paut dengan pekerjaan atau keahlian itu menarik perhatian; ceramah tentang cara merawat bayi bagi para bidan, penemuan benda kuno bagi ahli sejarah, hasil penyelidikan psikologi bagi ahli psikologi, dan sebagainya.

4. hal yang bersangkut-paut dengan sejarah hidup sendiriitu menarik perhatian; misalnya pembicara mengenai Universitas Gajah Mada bagi alumni univertas tersebut; cerita tentang hutan-hutan di Irian Jaya bagi para pelaksana trikora, percakapan tentang keadaan kota Surabaya bagi arek-arek Surabaya.

5. Dan lain-lainnya

4. Beberapa Kesimpulan Praktis

a. Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses, prestasinya lebih tinggi. Alangkah baiknya kalau tiap-tiap pelajaran dapat diterima oleh murid dengan perhatian yang cukup intensif

b. Perhatian spontan atau perhatian tak disengaja cenderung untuk berlangsung lebih lama dan lebih intensifdari pada perhatian yang disengaja. Alangkah baiknya kalau pelajaran-pelajaran dapat diterima oleh murid-murid dengan perhatian yang spontan.

c. Dalam kenyataanya sebagian besar pelajaran justru diterima oleh murid dengan perhatian yangdi sengaja oleh karena itu guru atau pendidik seharusnya selalu berusaha menarik perhatian anak-anak didiknya. Pengetahuan menhenai hal-hal yang menarik perhatian yang telah diketengahkan dimuka dapat sangat membantu tugas ini.

2.1.2. HASIL BELAJAR

Hasil belajar (learning outcomes) yang diartikan sebagai perolehan siswa sekolah menyelesaikan suatu unit pelajaran (Gagne, 1988). Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa sajian sua.tu unit pelajaran yang kita susun akan membawa siswa untuk memahami suatu pengetahuan atau ketrampilan tertentu. Umumnya teori pembelajaran menunjuk pada tiga komponen utama pembelajaran yaitu: tujuan kegiatan pembelajaran dan tes. Tujuan menyatakan apa yang akan dipelajari; kegiatan belajar merupakan rangkaian kegiatan yang harus diikuti siswa untuk memahami tujuan; dan tes merupakan kegiatan untuk melihat seberpa jauh tingkat pemahaman siswa.

Dalam kaitanya dengan hasil belajar siswa disekolah, Mappa (1983; 26) memberikan konsep yang lebih tegas yaitu hasil belajar yang dicapai siswa dalam bidang tertentu dengan menggunakan tes standart sebagai alat pengukur keberhasilan belajar seorang siswa.

"Belajar adalah suatu perubahan dalam dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulasi atau faktor­-faktor lainnya yang behubungan langsung dengan kegiatan belajar"(walker­1967:4).

Beberapa hal yang berhubungan dengan belajar menurut surya adalah sebagai berikut:

1. Belajar merupakan suatu proses yaitu suatu kegiatan yang bersinambungan dimulai sejak lahir dan berlangsung semur hidup

2. Dalam belajar terjadi adanya perbaikan tingkah laku bersifat relative permanent.

3. Hasil belajar ditunjukkan dengan aktivitas-aktivitas tinhkah laku secara keseluruhan

4. Dari proses belajar akan diperoleh pola-pola respon yang baru yang akan memperbaiki pola-poia tingkah laku secara keseluruhan

5. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosionaI, sikap.

Selain itu Sujdana mengemukakan ada tiga taksonomi ramah hasil belajar yaitu: Pertama: ramah koknitif meliputi ingatan, pemahaman,aplikasi, sinskripsi dan evaluasi. Kedua: ramah afektif meliputi penerimaan, jawaban, atau reaksi, penilaian organisasi dan intelegensia. Ketiga: ramah psikomotor melipui: gerakan reflek, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan persepsual, keharminisan atau ketepatan, gerakan berupa ketrampilan­ketrampilan yang bersifat kompleksdan gerakan berupa ekspresif dan interprelatif (Sujana, 1992-8).

Berdasarkan pendapat Bloom (dalam Sudjana, 1992: 18) tersebut bahwa hasil lelajar siswa dapat ditunjuk pada ramah koknitif, ramah afektif dan ramah psikomotor. Selanjutnya Bloom mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tingkah laku yang meliputi tiga dominant yaitu Pengetahuan, Sikap dan ketrampilan

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah dilakukan proses belajar baik daiam bidang studi tertentu maupun dalam suatu cakupan kurikulum sekolah dengan mengunakan tes standart sebagai alat ukur untuk mengetahui adanya perubahan dalam aspek kecakapan tingkah laku dan ketrampilan yang dimiliki oleh siswa bersankutan

Selain itu pula diperhatikan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa tidak berkembang begitu saja tetapi merupakan hasil interaksi dari beberapa factor, Slametto (1991:123) mengelompokkan factor yang mempengaruhi belajar dapat bersifat eksternal dan internal.

Faktor eksternal yakni keadaan diluar diri siswa yang meliputi: Kondisi keluarga, Sekolah dan Masyarakat. Sedangkan factor internal meliputi keadaan Fisik dan psikis.

Berkaitan dengan factor internal kondisi psikologis memiliki peranan yang sangat penting mengingat karena belajar merupakan proses mental yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa rneliput: minat, bakat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

Hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan yang dicapai oleh siswa untuk merubah tingkah lakunya melalui latihan dan pengalaman. Perubahan tingkah laku itu harus diketahui oleh guru atau pengajar yaitu melalui evaluasi yang dikenakan pada siswa yaitu dengan melihat hasil belajarnya. Biasanya alat yang serimh dipakai untuk mengukur perubahan tersebut yaitu melalui tes, karena dengan tes ini maka dapat diketahui kemajuan yang dicapai siswa. Proses pengukuran dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu proses yang meluiskan tingkah laku yang diwujudkan dengan bentuk nilai, sehingga hasil penilaian itu dapat diberitahukan kepada murid itu sendiri maupun orang tua. Aengan demikian apabila ada kekurangan dalam diri siswa maka orang tua juga tahu dan selanjutnya akan ikut membantu dalam mengontral kegiatan belajar anak bila berada dirumah (Oteng Sutrisno, 1985:77).

2.2. REFERENSI TEORI VARIABEL II

2.2.1. MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari mdium yang berarti berantara yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi. Secara harfiah media pembelajaran diartikan sebagi perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Media pembelajaran menurut Briggs dalam Sumantri (1998:176) ialah: "segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan dari pengirim kepenerima pesan serta merangsang peserta didik untuk pembelajaran".

Menurut Gagne dan reiser dalam sumantri (1998:176) media pembelajaran ialah: "alat­alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang bagi peserta didik untuk pembelajaran". Menurut Asosiasi Nasional (national Education Association / NEA)dalam Rohani, (1997:2) berpendapat bahwa media pembelajaran ialah: "segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang digunakan untuk kegiatan tersebut". Sedangkan menurut Sadiman dkk, (1986:7) menyatakan bahwa media pembelajaran ialah "segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerimasehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta pembelajaran terjadi". Menurut McLuahan dalam rohani, (1997;2) mengatakan bahwa: "Media Pembelajaran ialah channel (saluran) karena pada hakekatnya telah memperluas atau mempezpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar dan melihat dalam batas-batas jarak ruang dan waktu tertentu. Dengan bantuan media pembelajaran batas-batas itu hampirmenjadi tidak ada". Menrut Blake dan I-Iaralsen dalam Rohani (1997;2) mengatakan bahwa: "media pembelajaran ialah media yang digunakan untuk membawa dan menyampaikan suatu pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan sustu pesan bejalan antara Komunikator dengan komunikan". Menutut rohani (1997:4) media pembelajaran ialah: "sarana komunikasi dalam proses-pmses pembelajaran yang berupa perangkat keras maupun perngkat lunak untuk mencapai proses dan hasil intruksional secara efektif dan efisien serta tujuan intruksional dapat dicapai dengan mudah".

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan yang terkandung dalam pengerian media pembelajaran ialah:

a. media pembelajaran pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yakni sesuatu benda yang dapat dilihat, ddengar atau diraba dengan panca indra.

b. Media pernbelajaran pendidikan memiliki pengertian non-fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yakni kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

c. Penekanan media pembelajaran pendidikan terdapat pada visual dan audio.

d. Media pembelajaran pendidikan memiliki pengertian alat Bantu pada proses pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas.

e. Media pembelajaran pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam prses pembelajaran.

f. Media pembelajaran pendidikan dapat digunakan secara massa (radio, telivisi) kelompok besar dan kelompok kecil (film, slide, video, UHP) atau persiswaan (modul, computer, radio kaset, video recorder).

g. Sikag, perbuatan, organisasi, strategi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

Media pembelajaran mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan proses pembelajaran. Sebagai salah satu komponen kegiatan proses pembelajaran., media pembelajaran dan keterampilan menggunakan media pembelajaran merupakan haI mutlak yang harus dikuasai guru dalam menunjang kegiatan proses pembelajaran.

Adapun alasan penggunaan media pembelajaran adalah:

a. media pembelajaran merupakan sumber utama yang menunjang proses-proses pembelajaran

b. membantu siswa memahami konsep dan memahami pelajaran yang dijelaskan guru.

c. Membantu guru mengefektiflcan proses-proses pembelajaran sehingga tujuan program pernbelajaran dapat lebih tercapai.

d. Media pembelajaran merupakan sarana komunikasi antara guru dan siswa yang memungkinkan pembelajaran berlangsung dalam suasana yang positif dan merangsang siswa untuk lebih berkembang dalam hubungan yang interatif

1. Tujuan dan Fungsi Pengguanaan Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat mempertinggi prases mengajar dalam pembelajaran, yang peda giliranyadiharapkan dapat mempertinggi basil pembelajaran yang dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media pembelajaran dapat memepertinggi proses mengajar. Alasanya pertama berkenaan dengan manfaat media pembelajaran datam proses-proses mengajar diantaranya:

a. pembelajaran akan lebih rnenarikperhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motifasi pembelajaran.

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas meknanya sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh para siswa danmemungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.

c. Metode pembelajaran lebih ber tidak semata-mata komurukasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,sehingga siswa tidak bosan.

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan pembelajaran, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakuakan, mendemontrasikan dan lain-lain.

Alasan kedua mengapa penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan nilai pembelajaran ialah berkenaan dengan taraf berfikir siswa. Taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir konkrit sampai berfikir abstrak, dimuali dari berfikir sederhana menuju berfikir kommpleks. Pengguanaan pembelajaran media erat hubunganya dengan tahapan berfikir tersebut sebab malalui media pembelajaran hal-hal yang kompleks dan dapat di sederhanakan.

Secara khusus penggunaan mendia pembelajaran beriujuan sebagai berikut:

a. memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan media pembelajaran yang paling tepat karakteristik bahan.

b. Memberikan pengalaman pembelajaran yang berbeda dan berfariasi sehingga lebih merangsang minat perserta didik untuk pembelajaran.

c. Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam tehnologi karena peserta didik tertarik untuk mrnggunakan atau mengoperasikan media pembelajaran tertentu

d. Menciptakan Susana pembelajaran yang tidak dapat dilupakan peserta didik karena adanya keterlibatan penuh dari siswa serta menciptakan pembelajaran yang interaktifdan komunikatif.

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengantarkan atau menyampaikan pesan, berupa sejumlah pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap kepada peserta didik sehingga peserta didik itu dapat menangkap, memahami dan memiliki pesan-pesan dan makna yang disampaikan itu.

Fungsi penggunaan media pembelajaran secara umum, yakni:

a. Alat bantu untuk mewujudkan situasi proses pembelajaran yang efektif.

b. Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar.

c. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit dan konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.

d. Membangkitkan motivasi pembelajaran peserta didik.

e. Mempertinggi mutu proses pembelajaran.

Menurut Levie dan lents dalam Arsyad (2002:16) terdapat empat fungsi media pembelajaran yakni:

a. Fungsi Atensi

Fungsi atensi media pembelajaran visual merupakan inti, yakni menarik dan mengarahkan perhatia siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yangberkaitan dengan makna visual yang di tampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

b. Fungsi Afektif

Fungsi afektif media pembelajaran visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika pembelajaran atau membaca teks yang bergambar-gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, contohnya informasi yang mengangkat masalah social dan sebagainya.

c. Fungsi Kognitif

Funsi kognitif media pengajaran visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

d. Funsi Kompensatoris

Fungsi kompensaioris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media pembelajaran visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengoganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah, menerima dan memahami isi pelajaran yang disaksikan, disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Dipandang dari segi peranan media pembelajara.n dalatn efektifitas pembelajaran memegang peranan yang sangat menentukan sebagai salah satu komponen yang menentukan efektifitas dan keberhasilan kegiatan proses pembelajaran pengguanaan dari suatu media pembelajaran yakni untuk membantu guru menyampaikan pesan-pesan secara lebih mutlak kepada peserta didik sehingga dapat rnenguasai pesan-pesan tersebut secara tepat dan akurat.

Dalam kerangka proses-proses pembeiajaran yang dilakukan guru, penggunaan media pembelajaran hendaknya dikembangkan dengan maksud peserta didik yang terlibat dalam kegiatan pembaelajaran itu terhindar dari gejala vebalisme, yakni mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak mamahami arti atau makna. Hal tersebut hanya akan memberikan pemahaman kepada siswa secara persial belum rnenyentuh esensi yang mendasar tentang sebuah konsep yang dipelajari.

2. Kriteria dan Pemilihan Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran tidak dilihat dari segi kecanggihan media pembelajarannya, tetapi yang lebih penting ialah fungsi dan perananya dalam membantu mempertinggi proses pembeljaran. Ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan guru dalarn menggunakan media pembelajaran untuk menpertinggi kualitas pembelajaran. Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media pembelajaran diantaranya jenis dan manfaat media pembelajaran, criteria memilih dan menggunakan media pembelajaran, menggunakan media pembelajaran sebagai alat Bantu mangajar dan tindak lanjut penggunaan media pembelajaran dalam proses mengajar.

Kedua, guru terampiI membuat media pembelajaran sederhana untuk keperluan pembelajaran terutama media pernbelajaran dua dirnensi atau media pembelajaran grafis, dan beberapa media pembelajaran tiga dimensi.

Ketiga, pengetahuan dan ketrampilan dalam menilai keefektifan media pembelajaran. Menilai keefektifan media pembelajaran penting bagi guru agar ia bisa menentukan apakah penggunaan media pembelajaran mutlak diperlukan atau tidak selalu diperlukan dalam pembelajaran sehubungan dengan prestasi pembelajaran yang dicapai siswa. Apabila penggunaan media pembelajaran tidak mempengaruhi proses dan kualitas pemmbelajaran, sebaiknya guru tidak memaksakan penggunaannya, dan perlu mencari usaha lain diluar media pernbelajaran. Sebelum memutuskan untuk menggunakan media pembelajaran tertentu suahi peristiwa pembelajaran, semua guru perlu memahami prinsip-prinsip atau factor-faktar yang harus dipertimmbangkan dalam pemilihan suatu media pembelajaran.

Adapun prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran tersebut, yakni:

a. memilih media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan bahan pembelajaran yang akan disampaikan.

b. Memilih media pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik utamanya bagi guru.

c. Memilih media pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan guru, dalarn pengadaanya maupun penggunaannya

d. Memilih media pembelajaran harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu tempat dan situasi yang tepat.

e. Memilih media pembelajaran harus memahami karakteristik dari media media pembelajaran itu sendiri.

Sedangkan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran ialah:

a. Obyektifitas, artinya: pemilihan media pembelajaran tidak didasarkan karena kesukaan pribadi atau sekedar hiburan sehingga menghiraukan kegunaan dan relevansinya dengan bahan dan karakteristik peserta didik.

b. Program pembelajaran, memilih media pembelajaran harus disesuaikan dengan program pembelajaran karena tidak semau media pembelajaran dapat digunakan pada semua program pembelajaran.

c. Situasi dan kondisi, pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan situasi, prases pembelajaran, artinya disesuarkan dengart pengelolaan kelas mengajar, materi pembelajaran, serta lingkungan sekolah dan kelas.

d. Kualitas Teknik, yakni kesiapan operasional media pembelajaran sebelum digunakan, contohnya untuk Tipe Recorder apakah sernua berjalan dengan baik atau ada kesusahan.

e. Keefektifan dan Efisiensi, artinya penggunaan media pembelajaran bukan semata­mata karena samakan kesiswaan salah satu komponen pembelajaran tetapi tetapi melaksanakan media pembelajaran itu betul-betul berguna untuk penggunaan penguasaan pserta didik.

Dalam hubunganya dengan penggunaan media pembelajaran pada waktu berlangsungnya pembelajaran setidak-tidaknya digunakan guru pada situasi sebagai berikut:

a. Perhatian siswa terhadap pembelajran sudah berkurang sebagai akibat kebosanan mendengarkan penjelasan guru, apabila cara menjelaskanya tidak menarik, dalam situasi tampilnya situasi ini tampilnya media pembelajaran mempunyai makna bagi siswa dalam n\nenumbuhkan kembali perhatian pembelajaran para siswa

b. Bahan pembelajaran yang dijelaskan kurang dipahami siswa. Dalam situasi ini guru harus menampilkan media pembelajaran untuk memperjelas pemahaman siswa untuk bahan pembelajaran. Contohnya menyajikan gambar, grafis, bagan atau model-modelyang berkenaan dengan isi bahan pembelajaran.

c. Terbatasnya bahan dan sumber pembelajaran disekolah, dalam situasi ini gur pelu menyediakan sumber tersebut dalam bentuk media pembelajaran

d. Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahan pembelajaran secara veral akibat terlalu lelah karena telah mengajar terlalu lama. Dalam situasi ini guru dapat menampilkan media pembelajaran.

Dari segi pengadaan media pembelajaran pihak sekolah an guru sudah bauk untuk mengusahakan berbagai media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru dalarn proses pembelajaran. tlntuk suatu penyelenggaraan proses-prose pembelajaran, sering guru sekolah dihadapkan pada berbagai kelangkaan media pembelajaran yang dibutuhkan. Dalam kenyataanya, bantuan pemenrintah dan bantuan pemerintah setempat atas penyelenggaraan pedidikan disekotah, lebih-lebih untuk pengembangan media pembelajaran amatlah terbatas.

Secara umum mengajukanprinsip-prinsip pembuatan edia pembelajaran sebagai berikut:

a. Kesederhanaan (simplicity), yakni suatu media pembelajaran hendaknya ringkas, sederhan dan di batasi dengan hal-hal yang dianggap penting.

b. Kesatuan (unity), yakni hubungan yang ada diantara unsur-unsur media pembelajaran itu sebagai satu keseluruhan yang bermakna.

c. Penekanan (emphasis), yakni adanya gagasan atau pesan tertentu yang menjadi focus perhatian dan bagian-bagian tertentu untuk menarik minat dan perhatian.

d. Kesimbangan (balance), yakni komposisi penampilan media pembelajaran itu untuk memperhatikan keadaan yang serasi, baik itu penampilan segi-segi estetika atau keindahan.

Berbagai usaha memang seharusnya dapat dilakukan sekolah, namun guru harus sering membuat media pembelajaran atau alat peraga pembelajaranya sendiri atau bersama-samadengan para peserta didiknya sebenarnya kebutuhan untuk membuat suatu media pembelajaran bukanlah sekedar merespon permasalahan diatas. Yang paling penting, tu3uan penggunaan media pembelajaran dalam itu ialah: peserta didik bahwa pembelajaran yang dikembangkan guru harus berorientasi pada perkembangan siswa contohnya tujuan pembelajaran dibangun atas kepentingan siswa yang pembelajaran, maka bahan pembelajaran haruslah konkrit dan relefan dengan kehidupan siswa (reallite). Oleh karena itu media pembelajaranyang memanipulatif bahan pembelajaran; yang menyediakan siswa bergairah dalam belajar merupakan tuntutan yang harus bias dibuat oleh guru. Menghadapi tuntutan tersebut, berbagai pengetahuan dan ketrampilan tentang pembuatan berbagai media pembelajaran amat diperlukan.

3. Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran diklasifikasikan menjadi 4, yakni media pembelajaran visual, audio visual dan media pembelajaran asli dan siswa

a. Media Pembelajaran Visual

media pembelajaran visual merupakan media media pembelajaran yang dapat ditangkapdengan indra penglihatan.

Jenis media pembalajaran ini terdiri dari:

1. Media Pembelajaran Gambar dan Grafis

Media pembelajaran ini adalah: hasil potret dari dari berbagai peristiwa atau kejadian, obyek yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, garis, kata-kata, simbol­simbol rnaupun gambaran.

Yang termasuk dalam kelompok media pembelajaran ini diantaranya grafik, chart atau bagan, peta, diagram, poster, karikatur, komik, gambar dan foto.

2. Media Pernbelajaran Fapan

Media pembelajaran papan ialah: media pembelajaran dengan papan sebagai bahan baku utamanya yang dapat dirancang secara memanjang maupun secara melebar. Alat-alat lain yang dugunakan daiam media pembalajaran papan ini ialah berupa kain panel, kapur tulis, guntingan kertas untuk ditempel, brosur dan sebagainya. Yang termasuk dalam kelompok ini, diantaranya papan tuiis, papan panel, papan temple dan papan pameran.

3. Media Pembelajaran dengan Proyeksi

Media pembelajaran ini ialah: pengguanaan media pembelajar•an dengan menggunakan proyektor sehingga gambar tampak pada layar. Yang termasuk dalam keiompok media pembelajaran ini diantaranya slide, film strips, opagae, proyektor transparansi, micro film dan sebagainya.

b. Media Pembelajuran Audio

Media pembelajaran audio merupakan jenis media pembelajaran yang didengar. Media pernbelajaran ini mempunyai karakteristik pemanipulasian pesan hanya dilakuakan dengan bunyi-bunyi atau suara. Media pembelajaran ini sangat cocok kepentingan pembelajaran bahasa. Namun demikian untuk tujuan yang berkaitan dengan penguasaan informasi, prosedur dan sikap, media pembelajaran ini masih memungkinkan untuk digunakan, yang termasuk media pembelajaran ini diantaranya cassette tape recorder, radio dan sebagainya.

c. Media pembelajaran Audio Visual

Media pembeiajaran ini ialah: media pembelajaran yang tidak dapat dipandang atau diamati tetapi juga dapat didengar. 3enis media pembeiajaran ini diantaranya telivisi dan video cassette.

d. Media Pembelajaran Asli

Media pembelajaran ini rnerupakan benda yang sebenarnya, media pembelajaran yang membantu pengalaman nyata peserta didik yang termasuk dalam media pembelajaran ini diantaranya:

Yang termasuk dalam media pemelajaran ini diantaranya:

1. Specimen, merupakan bagian atau pecahan dari benda yang sebenarnya. Seperti specemen makluk hidup dalam akuarium kebun binatang dan sebagainya.

2. Mocks-up, ialah: Model tiruan. suatu benda yang menonjolkan bagian-bagian tertentu dari suatu benda asli dan menghilangkan bagian lain dengan rnaksud untuk menghilankan perhatian siswa terhadap bagian-bagian yang tidak dipentingkan dan lebih memusatkan perhatian pada bagian yang dimaksudkan

3. Diorama, ialah: model pemandangan yang dibuat seperti keadan asli, contohnya pemandangan suasana perang dengan tentara dan senjata

4. Labaratorium diluar sekolah, contolmya: pasar, sungai, laut dan sebagainya yang dapat digunakan sebagi objek pembelajaran.

5. Musium, ialah: tempat menyimpan dan memelihara benda-benda bersejarah dan purbakala.

6. Community Study, ialah : program yang dirancang agar peserta didik dapat mengetahui keadan social masyarakat yang sebenarnya. Kegiatan ini dapat berupa widya wisata,

7. Walking trips, ialah : memberikan pengalaman pembelajaran kepada peserta didik melalui demontrasi atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan pekerja-pekerja dilingkungan masyarakat, contohnya: polisi, pak pos dan sebaganya

8. Field Study, ialah: setudi lapangan bagi siswa untuk memahami suatu informasi tentang sesuatu. Contohya untuk memahami suatu informasi pertanian maka siswa dibawa kelahan atau sawah.

9. Model Narasumber, yakni: proses pembelajaran dengan menggunakan manuasia sebagai narasumber. Contohnya untukmenjelaskan dan memelihara kesehatan gigi, sekolah mendatangkan dokter gigi.

10. Special Learning Trips ialah: penggunaan media pembelajaran dilikungan sekitar sekolah, seperti perkemahan diperkebunan untuk memahami masalah­masalah perkebunan.

Model merupakan media pembelajaran tiga dimensi yang mewakili benda sebenarnya.

Sesuai dengan manfaat media pembelajaran dalam proses mengajar adalah pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menambah motivasi pembelajaran, maka dalam hal inipenulis memilih mempergunakan media baterai, lampu senter, mobil-mobilan, jam diding untuk memberikan kemudahan kapada pserta didik untuk memahami energi dan kegunaannya.

2.3. HIPOTESIS TINDAKAN

Dengan menggunakan media baterai akan meningkatkan perhatian dan hasil belajar energi dan kegunaanya pada pembelajaran Sains siswa kelas 1 SDN 7 Sumberagung semester genap tahun pelajaran 2006/2007

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. RANCANGAN PENELITIAN

Prsedur pelaksanaan tindakan dan pengamatan.

Prosedur Tindakan:

1. penjelasan atau menjelaskan KMB secara umum.

2. membentuk kelompok, enam kelompok q 4-5 anak

3. Memberikan berapa masalah.

4. Tiap kelompok memilih tugasnya sendiri.

5. melakukan pekerjaan masing-masing

6. diskusi kelompok membahas masalah masing-masing

7. membantu secukupnya pada rnasing-masing kelompok

8. melaksanakan diskusi kelas.

Prosedur pengamatan:

1. mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan model belajar siswa

2. memantau pekerjaan masing-masing kelompok

3. memantau diskusi/kerja sama antar siswa

4. mengamati proses transfer kelompok

5. mangamati kopetensi masing-masing anak

3.2.SUBJEK PENELITIAN

Setting atau lokasi daiam penelitian tindakan kelas ini adalah SD Negeri 7 Sumberagung Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, kelas I dengan Jumlah Siswa yang menjadi subjek adalah 29 siswa matapelajaran Sains, semester genap tahun ajaran 2006l1007. materi pelajaran yang cli PTK- kan adalah materi Energi dan Kegunaanya. Dalam penelitwn tindakan kelas ini yang menjadi obje tindakan adalah:

1. Kemampuan mengenal energi dan keguaaanya dengan media baterai, mobil­mobilan, lampu sentear dan jam dinding.

2. Perhatian dan keaktifan siswa dalam menyiapkan, mengelola, mengikuti pembelajran energi dan kegunaanya.

3. Hasil belajar energi dan kegunaanya.

33. INSTRIIMEN PENELITIAN

Adapun soal yang dipakai peeneelitian ini adalah sebagai berikut: Jwablah Dengan Singkar Dan Benar!

1. Benda apakah yang menggunakan baterai?

2. Apakah mobil-mobilan dapat bergerak bila baterainya lepas?

3. Lampu apakah yang menyala bila diisi baterai?

4. Dapatkah bergerak jarum jam yang baterainya dilepas?

5. Gambarlah benda yang menggunakan baterai!

Kunci jawaban:

1. Jam, Mobil-mobilan, Lampu senter, Radio, Remot dan lain-lain.

2. Tidak.

3. Lampu senter

4. Jarum jam tidak dapat bergerak/tidak

5.clip_image002 clip_image004clip_image006

Mitra kolaborasi melakukan pengamatan (observasi)

- mengamati perilaku (perhatian) siswa terhadap penggunaan media belajar siswa.

- Memantau pekerjaan masing-masing kelompok

- Mentau kerja sama antar siswa

- Mengamati kompetensi masing-masing anak

3.4. TEHNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulus (evaluasi) dan observasi yang dilakukan sejak awal hingga sampai siklus ke dua. Observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan perhatian siswa terhadap penggunaan media belajar siswa, mengetui kerja sama antar siswa dan mengamati kompetensi masing-masing anak. Sedangkan tes tertulis (evaluasi) untuk mengukur kemampuan siswa dalan mengenal materi energi dan kegunaannya yang disampaikan.

3.5. TEHNIK ANALISIS DATA

Data hasil observasi pembelajaran dianalisis berasama-sama dengan mitra kolaborasi,kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru. Sedangkan hasil belajar siswa (evaluasi ) dianalisis berdasarkan ketuntasan siswa dari hasil ini dapat diketahui apakah hipotesa penelitian yang sudah ditentukan dapat dibuktikan atau belum dapat dibuktikan.

Refleksi meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran dan sekaligus rencana perbaikan pada siklus berikutnya. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara kolaborasi dengan guru kelas 2 dan guru kelas 3 yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian diiakukan. Dengan cara ini kegiatan penelitian dapat dikontrol dan dijaga validitasnya.

3.6. LAIN-LAIN

3.6.1. JADWAL PENELITIAN

NO

KEGIATAN

BULAN

APRIL 2007

MEI 2007

1

2

3

4

5

6

Pembicaraan awal dengan kepala sekolah

Pernbicaraan awal dengan guru mitra kolaborasi

Mengajukan proposal PTK kepada kepala sekolah

Melakukan kegiatan pelaksanaan PTK

Membuat laporan hasil PTK

Pengajuan pengesahan laporan PTK

Minggu ke 1

Minggu ke 2

Minggu ke 3

Minggu ke 4

Menggu ke 1

Minggu ke 3,4

Minggu ke 4

Rencana biaya

1. pengadaan alat-alat yang diperlukan : Rp. 100.000,00

2. buku literature : Rp. 1000.000,00

3. pengandaan laporan serta penjilidanya : Rp. 400.000,00

Jumlah : Rp. 1.500.000,00

Personalia penelitian:

Personalia atau rnitra kolaborasi dalam penelian tindakan kelan ini adalah saudari Budiasih guru kelas 2 dan saudari Rastini guru kelas 3 dengan pembagian tugas sebagai berikut:

- Mengamati perilaku (perhatian) siswa . Saudari Budiasih mangamati kelompok kenanga, matahari dan melati. Saudari Rastini mengamati kelompok mawar, menur dan seruni.

- Memantau pekerjaan masing-masing kelompok

- Mengamati kompetensi masing-masing anak

0 komentar:

Post a Comment

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
 
Copyright © 2015. Literatur Karya Ilmiah . N-A Shop.com
popok cuci ulang | popok cuci ulang | menstrualpad | Biohikmah | clodi banyuwangi| menspad | celana plastik | cloth diapers
Distributor Clodi 2015 Clodi murahCelana Lampin