Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi Kelas XI IPA Semester 1

/ On : 3:47 AM/ Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk berkunjung di BLOG saya yang sederhana ini. Semoga memberikan manfaat meski tidak sebesar yang Anda harapakan. untuk itu, berikanlah kritik, saran dan masukan dengan memberikan komentar. Jika Anda ingin berdiskusi atau memiliki pertanyaan seputar artikel ini, silahkan Tinggalkan Comentar Anda.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Pelajaran             : Biologi
Kelas/Semester         : XI/1
Pertemuan Ke-         : 1
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi    :1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
Kompetensi Dasar     : 1.1 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur, dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
Indikator             :  1. Menerangkan teori-teori tentang sel.
        2. Mendeskripsikan susunan kimiawi sel.

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan macam teori sel.
B. Siswa dapat mengategorikan susunan kimiawi sel.

II. Materi Ajar
Sel ditemukan pertama kali oleh Robert Hooke. Ia dapat melihat ruangan kecil yang dibatasi oleh dinding dengan menggunakan mikroskop. Selanjutnya,dapat diketahui bahwa sel yang dilihat tersebut merupakan sel gabus.
Sel tersusun oleh beberapa struktur kimiawi, meliputi bahan anorganik dan bahan organik.

A. Bahan anorganik yang dapat ditemukan pada sel makhluk hidup terdiri atas bahan-bahan berikut.
1. Air, hampir 95% bagian sel tersusun oleh air, fungsi air antara lain sebagai pelarut dalam reaksi kimia dan sebagai sarana transportasi nutrisi bagi sel.
2. Garam mineral, berupa anion (ion negatif) dan kation (ion positif). Fungsi garam mineral antara lain untuk membantu koagulasi darah (berupa Ca2+); memengaruhi kerja jantung, otot, dan saraf; mempertahankan permeabilitas membran; merupakan komponen utama dalam protoplasma (berupa Mg2+, K+); untuk membentuk klorofil pada tumbuhan (berupa Fe3+, Mg2+); untuk respirasi seluler, membentuk hemoglobin, mioglobin, serta sitokrom (berupa Fe3+); Na+ dan Cl– serta HCO3 – berfungsi mengatur asam basa, mengatur tekanan osmosis, serta transpor zat melalui membran sel (bersama dengan K+); memengaruhi kerja otot jantung, menahan air dalam sel (berupa K+). 10 KTSP Sains Biologi SMA 2A
3. Gas, dapat berupa CO2 merupakan sisa pembakaran zat makanan, berfungsi untuk membentuk CO3 – dan HCO3 –. Bagi tumbuhan, gas merupakan bahan baku sintesis karbohidrat. O2 merupakan sisa dari sintesis karbohidrat oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis.

B. Bahan organik yang dapat ditemukan pada sel terdiri atas bahan-bahan berikut.
1. Karbohidrat berfungsi sebagai energi untuk metabolisme dalam sel. Karbohidrat terdiri atas monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida (maltosa), polisakarida (glikogen, amilum, pektin, kitin, lignin, selulosa).

2. Protein tersusun atas,
–  protein reaktif dapat berupa enzim, hormon, dan globulin;
–    protein struktural dapat berupa kolagen, elastin, dan keratin.Protein ini merupakan penyusun membran sel, mitokondria, ribosom, dan kromosom.
3. Lemak berperan dalam penyusun membran sel, tidak larut dalam air, merupakan pelarut organik (etanol dan eter). Lemak dikelompokkan menjadi
– lemak sederhana, terdapat pada lemak hewan, minyak tumbuhan;
– fosfolipid;
– steroid, merupakan lemak jenuh.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : STAD
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis

3.2 Sekenariao Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu 10 menit)
Apersepsi: Guru memulai dengan menjelaskan bahwa sepotong daging ayam/sapi apabila dipotong akan tampak serat materi penyusun dagingnya. Ternyata, dari serabut menyusun otot apabila diamati di bawah mikroskop akan tampak adanya sel-sel penyusun otot tersebut.

B. Kegiatan Inti (waktu: 60 menit)
    1. Guru memulai dengan meminta siswa menjelaskan pengertian sel.
2. Guru meminta siswa mengungkapkan pengetahuannya tentang tokoh tokoh pencetus teori sel. Selanjutnya, guru melengkapi informasi tentang hal tersebut.
3. Guru kemudian meminta siswa mengidentifikasi struktur kimiawi penyusun sel beserta peranannya bagi sel.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 20 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan macam-macam teori sel serta bahan-bahan penyusun sel.
2. Guru memberikan kuis tentang teori sel dan susunan kimiawi sel.

IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi  Erlangga 2008
B. Lingkungan sekitar: daging ayam, daging sapi.

V. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil belajar berupa:
Jawaban kuis yang berjumlah 10 buah (ranah kognitif). Apabila betul 1, angka nilainya 10. Apabila betul semua, nilainya 100. Apabila menjawab tidak lengkap, diberikan rentang nilai antara 1–10.
Kuis
1. Teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan unit struktural dan fisiologi pada makhluk hidup dikemukakan oleh .... (Matthias Jacob Schleiden)
2. Menurut definisi Robert Hooke, sel adalah .... (ruangan-ruangan kecil yang dibatasi oleh dinding)
3. Istilah protoplasma pertama kali dikemukakan oleh .... (Johanes Purkinje)
4. Omnis cellula e cellula adalah teori sel yang dikemukakan oleh .... (Rudolf Virchow)
5. Alexander Braun menyatakan bahwa sel merupakan .... (unit dasar kehidupan)
6. Berapa persenkah kadar air penyusun protoplasma? .... (95%)
7. Fungsi ion Fe3+ bersama Mg2+ bagi tumbuhan untuk .... (membentuk klorofil)
8. Ion K+ dan Mg2+ berfungsi sebagai .... (komponen utama dalam protoplasma)
9. CO2 merupakan .... (sisa pembakaran zat makanan)
10. Gas nitrogen dapat diikat oleh sel dalam bentuk .... (NO3– dan NH4–)



Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd

   

















Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI/1
Pertemuan Ke-         : 2 dan 3
Alokasi Waktu         : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
Kompetensi Dasar     : 1.1 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur, dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
Indikator     : 1. Mendeskripsikan struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
    2. Mengidentifikasi organel sel.

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat menggambarkan membran sel model mosaik cairan.
B. Siswa dapat menunjukkan fungsi membran sel.
C. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi nukleus.
D. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi sitoplasma.
E. Siswa dapat mendeskripsikan macam dan fungsi organel sel.

II. Materi Ajar
Struktur sel terdiri atas membran sel, nukleus, sitoplasma, dan organel sel.
A. Membran sel
Membran sel berfungsi sebagai pembatas antara isi sel dan lingkungan di luar sel, sebagai reseptor (penerima rangsang), dan mengontrol transportasi zat. Davson - Danielli menyebutkan bahwa membran sel memiliki bentuk model sandwich, karena seolah-olah membran sel tersusun atas tiga lapisan, yaitu lemak-protein-lemak. Adapun menurut Singer dan Nicholson, membran sel memiliki bentuk model mosaik cairan. Pada model ini membran sel tersusun atas lipoprotein yang tersebar merata (lihat Gambar 1.8 Struktur membran mosaik cairan, halaman 10).
B. Nukleus
Fungsi nukleus antara lain mengendalikan seluruh kegiatan sel, merupakan faktor hereditas (terdapat dalam kromosom, berupa gen). Nukleus mengandung nukleolus (anak inti) dan matriks yang disebut nukleosom. Cairan dalam inti disebut nukleoplasma = karioplasma yang lebih kental dari sitoplasma.
C. Sitoplasma
Sitoplasma memiliki beberapa fungsi, antara lain merupakan gudang bahan vital; tempat proses glikolisis dan sintesis asam lemak, nukleotida, serta asam amino; membantu tugas membran sel sebagai alat transportasi zat. Sitoplasma memiliki matriks yang disebut sitosol. Sifat kimia yang dimiliki sitoplasma, antara lain mengandung senyawa organik (karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat) serta senyawa anorganik (air, garam mineral, dan gas). Sifat fisik sitoplasma, antara lain berupa koloid dengan ukuran 0,001 – 0,1 mikron dapat berubah dari fase sol (cair) ke fase gel (setengah padat).
D. Organel sel, berupa:
1. Retikulum endoplasma, merupakan jalinan membran rangkap dalam sitoplasma yang membentuk jaring-jaring kerja (retikulum) berhubungan dengan inti. Ada dua macam, yaitu REK (retikulum endoplasma kasar) dan REH (retikulum endoplasma halus). Keduanya berperan dalam sintesis protein serta transportasi zat dari dan ke dalam nukleus.
2. Ribosom, merupakan partikel nukleoprotein yang terdiri atas r-RNA, m-RNA, dan t-RNA. Organ ini berfungsi sebagai tempat sintesis protein serta mengatur dan memilih komponen yang terlibat dalam sintesis protein. Kumpulan ribosom disebut polisom/poliribosom. Letaknya dapat tersebar dalam sitoplasma atau melekat pada REK.
3. Badan mikro, berfungsi untuk metabolisme lemak dan fotorespirasi; mengandung enzim katalase dan oksidase; menetralkan radikal bebas, obat-obatan, dan alkohol. Badan mikro dapat berupa peroksisom (pada sel hewan) dan glioksisom (pada sel tumbuhan).
4. Kompleks Golgi = badan Golgi, merupakan tumpukan kantong pipih yang dibatasi membran. Badan Golgit terdiri atas sakula (sisternal) untuk pembentukan karbohidrat, vesikel sekretoris (vesikula) untuk memelihara membran plasma, dan mikrovesikel (vakuola) sebagai alat sekresi.
5. Mitokondria, memiliki membran rangkap. Membran dalam mitokondria berlekuk, disebut krista, yang mengandung matriks. Fungsi mitokondria sebagai tempat respirasi sel.
6. Mikrotubulus dan mikrofilamen. Mikrofilamen berfungsi untuk kontraksi, terlibat dalam endositosis dan eksositosis. Mikrotubulus berfungsi membetuk silia, flagel, dan sentriol; mempertahankan bentuk sel; sebagai kerangka sel (sitoskeleton); menahan organel agar tetap pada tempatnya; berperan dalam pembelahan sel.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : TGT
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis

3.2 Sekenariao Pembelajaran Pertemuan Ke-2
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru mengumumkan siswa yang mendapatkan nilai 100 untuk kuis pada pertemuan sebelumnya dan mencocokkannya/membahas kuis kemarin. Guru memperlihatkan model membran sel, selanjutnya menanyakan kepada siswa hal-hal yang diketahui tentang gambar tersebut. Siswa diminta dapat membayangkan gambar tersebut menyerupai sandwich.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru memulai dengan bertanya kepada siswa tentang sel pada manusia yang tidak memiliki inti. Sel tersebut adalah sel darah merah. Siswa diminta menjelaskan mengapa sel darah merah manusia tidak memiliki inti.
2. Kemudian, guru meminta siswa menyebutkan struktur sel. Untuk pertemuan ke-2 ini hanya dibahas tentang membran sel dan nukleus.
3.    Guru meminta siswa menjelaskan zat penyusun membran sel setelah membaca materi selama lima menit.
4.    Guru menugaskan kepada siswa secara berkelompok untuk membuat model membran mosaik cairan (menurut Singer - Nicholson) dengan menggunakan bahan yang mudah ditemukan di sekitarnya, misalnya plastisin, manik-manik, dan lain sebagainya. Waktu untuk mengumpulkan sekitar satu minggu.
5. Selanjutnya guru meminta siswa menguraikan secara singkat tentang nukleus. Siswa diminta menyebutkan peranannya bagi sel dan menguraikan kemungkinan yang terjadi apabila inti sel tersebut diambil. Apakah yang akan terjadi dengan sel itu?
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan struktur membran model mosaik cairan yang merupakan struktur membran yang melindungi membran organel sel.
2. Guru meminta siswa menyebutkan fungsi membran sel dan fungsi nukleus bagi sel.
Pertemuan Ke-3
A. Kegiatan Awal (waktu: 5 menit)
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa tentang gambaran mereka seandainya sel berupa balon yang terisi air, dengan membran sel tersebut adalah karet balon dan cairan tersebut adalah sitoplasma.
B. Kegiatan Inti (waktu: 45 menit)
Guru meminta siswa untuk mendiskusikan struktur sel, yaitu sitoplasma serta fungsinya. Kemudian dilanjutkan dengan mendiskusikan macam organel sel serta fungsinya. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mendeskripsikan hasil diskusi mereka tentang sitoplasma dan organel-organel sel tersebut.
C. Kegiatan Akhir (waktu: 40 menit)
Guru selanjutnya memberikan pertanyaan dengan menggunakan , atau tulisan yang sudah dibuat sebelumnya. Guru dapat menyuruh siswa menjawab secara lisan atau tertulis. Apabila secara tertulis, jawabannya ditulis pada buku tugas atau lembar terpisah. Kemudian, mintalah siswa untuk mengumpulkannya.

IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 2A, Erlangga 2008
B. Lingkungan sekitar berupa plastisin dan manik-manik untuk bahan pembuatan membran mosaik cairan.

V. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil belajar dapat berupa: kuis (ranah kognitif).

Kuis
1. Membran sel menurut Davson-Danielli disebut dengan .... (model sandwich)
2. Model mosaik cairan menyebutkan bahwa membran sel tersusun atas .... (lipoprotein atau lemak dan protein)
3. Sebutkan dua fungsi membran sel! .... (sebagai pembatas antara isi sel dan lingkungan di luar sel, sebagai reseptor, untuk mengontrol transportasi zat.)
4. Matriks pada nukleus disebut .... (nukleosom)
5. Fungsi nukleus adalah un   tuk .... (mengendalikan aktivitas sel)
6. Senyawa anorganik yang terdapat dalam sitoplasma berupa .... (air, garam mineral, dan gas)
7. Fungsi ribosom adalah .... (untuk sintesis protein)
8. Organel sel yang berfungsi untuk respirasi sel adalah .... (mitokondria)
9. Dalam badan mikro terdapat enzim ... yang berfungsi untuk metabolisme lemak dan fotorespirasi. (katalase)
10. Sitoskeleton tersusun atas .... (mikrotubulus dan mikrofilamen)

Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi




Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester        : XI/1
Pertemuan Ke-         : 4 dan 5
Alokasi Waktu         : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
Kompetensi Dasar         : 1.2 Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan sel hewan.
Indikator     : 1. Membedakan organel penyusun sel tumbuhan dan sel hewan.
2.Melakukan pengamatan menggunakan mikroskop untuk melihat organel penyusun sel tumbuhan.

I. Tujuan Pembelajaran
A.    Siswa dapat mengelompokkan organel sel yang khusus terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan.
B. Siswa dapat mendeskripsikan organel khas pada sel hewan dan tumbuhan.
C. Siswa dapat mengamati organel penyusun sel tumbuhan (pada daun atau batang).

II. Materi Ajar
Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan karena adanya perbedaan organel penyusunnya. Sel tumbuhan memiliki organel khas sebagai berikut.
A.    Dinding sel, berfungsi sebagai pelindung dan penunjang sel, tersusun atas selulosa (polisakarida yang kompleks) bersifat kuat tetapi memiliki daya renggang yang tinggi. Pada dinding sel terdapat plasmodesmata yang berfungsi untuk hubungan antarsel sehingga memungkinkan pertukaran zat antarsel.
B.    Vakuola, diliputi oleh membran tonoplas. Fungsi vakuola, antara lain untuk membangun tekanan turgor sel; untuk menarik serangga karena mengandung pigmen pemberi warna pada bunga, buah, daun, dan pucukpucuk daun; sebagai tempat penimbunan sisa metabolisme berupa lateks (getah, emulsi); sebagai tempat menimbun zat makanan, misalnya sukrosa, garam mineral, dan inulin.
C. Plastida
Macam plastida ada tiga, yaitu leukoplas, kromoplas, dan kloroplas. Sel hewan memiliki organel khas berupa:
A.    Sentriol, berupa bulatan kecil yang terdapat pada sel istirahat. Fungsinya mengatur arah pembelahan/membentuk dua arah kutub yang berlawanan.
B.    Lisosom, berupa saku bulat (sferis) yang terbungkus oleh selapis membran, mengandung enzim hidrolisis untuk menguraikan berbagai substansi dalam sel. Fungsi lisosom antara lain
1. terlibat dalam endositosis;
2. berfungsi sebagai autofag;
3. sebagai vesikula sekresi (eksositosis);
4. sebagai fagosom (sel melakukan fagosit).






III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : STAD
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis

3.2 Sekenariao Pembelajaran Pertemuan Ke-4
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya tentang tugas membuat model membran mosaik cairan yang harus segera dikumpulkan karena batas waktu sudah berakhir. Kemudian, guru memberikan pertanyaan kepada siswa apakah bahan penyusun membran menurut Singer dan Nicholson? Jawabnya lipoprotein (lemak dan protein).

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru memulai dengan memberi gambaran bahwa sel tumbuhan dan sel hewan berbeda karena adanya organel-organel khas penyusun sel tersebut. Kemudian, guru dapat menjelaskan tentang organel khas yang terdapat pada sel tumbuhan, yaitu dinding sel, vakuola, dan plastida.
2. Guru meminta siswa menjelaskan fungsi dinding sel, vakuola, serta macam-macam plastida. Guru mengoreksi kebenaran jawaban. Selanjutnya guru dapat mengajak siswa untuk mengamati daun puring atau daun yang berwarna selain hijau dan biasanya dijumpai di lingkungan sekitar. Kemudian, siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya tentang plastida yang terdapat dalam daun puring tersebut?
3. Selanjutnya, guru meminta siswa membedakan organel penyusun sel hewan dan sel tumbuhan.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
A. Guru meminta siswa menyebutkan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan dilihat dari organel sel penyusunnya dalam bentuk bagan.
B. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang organel khusus penyusun sel hewan dan sel tumbuhan.
C. Guru mengumumkan persiapan untuk Unjuk Kerja

Pertemuan Ke-5
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya tentang persiapan siswa untuk melaksanakan kegiatan Unjuk Kerja.

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru segera mengajak siswa menuju laboratorium untuk melakukan pengamatan tentang sel tumbuhan. Sebelumnya, guru memberikan penjelasan cara kerja pengamatan sel tumbuhan dengan mikroskop yang telah disiapkan oleh laboran.
2. Sambil berkeliling atau mengamati siswa yang sedang melaksanakan praktikum, guru menilai (psikomotor serta afektif).

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru mengumumkan batas waktu praktikum tinggal 10 menit agar siswa segera menyelesaikan tugasnya.
2. Guru menyuruh siswa segera menyampaikan kesimpulan sementara dan mengumpulkan laporan kerja praktikum dari kegiatan tersebut.
IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 2A, Erlangga 2008
B. Lingkungan sekitar: batang singkong yang mengayu, bawang merah, daun beringin.
C. Laboratorium alam: berupa tumbuhan puring, tumbuhan yang daunnya berwarna selain hijau.
D. Laboratorium: peralatan untuk mengamati sel berupa mikroskop dan perlengkapannya.

V. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil belajar berupa:
1. pertanyaan lisan (ranah kognitif).
2. laporan kerja praktikum (ranah psikomotor).

Kuis
1.    Sebutkan organel khusus penyusun sel tumbuhan! (plastida, dinding sel, dan vakuola)
2.     Sebutkan organel khusus penyusun sel hewan! (sentriol dan lisosom)
3.    Sebutkan fungsi vakuola! (sebagai pembangun turgor sel, sebagai isi antosianin, sebagai cadangan makanan, sebagai penyimpan sisa metabolisme)
4.     Sebutkan macam leukoplas! (amiloplas (amilum), elaioplas (minyak), proteoplas (protein))
5.     Sebutkan macam plastida! (leukoplas, kromoplas, dan kloroplas)
6.     Apa perbedaan antara kromoplas dan kloroplas? (kromoplas = plastida berwarna nonfotosintetik, sedangkan kloroplas = plastida berwarna fotosintetik)
7.     Apa fungsi lisosom? (fagosit, eksositosis, endositosis, autolisis)
8.     Apa fungsi sentriol? (untuk mengatur arah pembelahan sel)
9.     Apa warna fukosantin? (coklat/merah tua)
10.     Apa warna karoten? (jingga - kuning)


Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi




   
Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd
    









Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI/1
Pertemuan Ke-         : 6–8
Alokasi Waktu         : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
Kompetensi Dasar     : 1.3 Membandingkan mekanisme transpor pada membran (difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, eksositosis).
Indikator             : 1. Mendeskripsikan transpor pada membran sel.
2. Melakukan percobaan tentang osmosis pada sel tumbuhan.

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan transportasi pada membran sel, yaitu difusi dan osmosis.
B. Siswa dapat membandingkan antara difusi dan osmosis.
C. Siswa dapat mendeskripsikan transpor aktif, misalnya pompa ion Na–K.
D. Siswa dapat mendeskripsikan endositosis dan peranannya.
E. Siswa dapat mendeskripsikan eksositosis dan peranannya.
F. Siswa dapat melakukan percobaan osmosis pada sel tumbuhan.

II. Materi Ajar
Transpor yang terjadi pada membran sel ada beberapa cara, yaitu
A. Difusi, merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, termasuk transpor pasif karena tidak memerlukan energi. Contohnya, setetes tinta dalam air. Setelah beberapa saat warna tinta tersebut akan menyebar ke seluruh gelas. Dalam sel hidup tidak semua zat/molekul dapat masuk melalui membran. Misalnya, glukosa dan asam amino hanya dapat melewati membran melalui suatu mekanisme difusi terfasilitasi. Tanpa adanya permease (sebagai protein transpor) kedua zat tersebut tidak dapat melewati membran.
B. Osmosis, merupakan perpindahan zat pelarut dari konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik) melalui membran selaput permeabel.
C. Transpor aktif, merupakan perpindahan zat dari larutan hipotonik ke hipertonik melalui membran selektif permeabel. Contohnya, pompa ion Na–K.
D. Endositosis dan eksositosis. Endositosis adalah proses masuknya partikel padat (disebut fagosom) atau tetes cairan (disebut pinositosis) melalui membran sel. Contohnya, sel darah putih memakan bakteri. Eksositosis adalah pengeluaran partikel padat atau tetes cairan melalui membran sel. Contohnya, sel kelenjar menghasilkan enzim pencernaan.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : STS
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis

3.2 Sekenariao Pembelajaran Pertemuan Ke-6
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru memulai pelajaran dengan menyebutkan bahwa manisan buah yang sering ditemukan di toko swalayan, misalnya manisan ceremai, manisan salak, manisan mangga, manisan dondong, dan sebagainya merupakan contoh akibat adanya proses transportasi pada membran sel.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa menjelaskan bahwa prinsip dasar pembuatan manisan tersebut adalah proses difusi/osmosis, yaitu terjadi perpindahan air gula menuju ke cairan sel dalam buah sehingga cairan dalam buah tergantikan oleh cairan gula tersebut.
2. Guru meminta siswa mendiskusikan transportasi yang terjadi pada membran, yaitu difusi dan osmosis. Siswa juga diminta menunjukkan perbedaan antara keduanya setelah diberi kesempatan membaca materi selama 5 menit.
3. Guru meminta siswa menjelaskan proses osmosis dengan menggunakan gambar peristiwa osmosis yang terjadi di lingkungan sekitar, misalnya pada sel tumbuhan (wortel/kentang) dan sel hewan (usus ayam, usus kambing).
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan arti difusi dan osmosis serta perbedaan antara keduanya.
2. Guru menyuruh siswa untuk menyiapkan alat dan bahan dalam kegiatan pada pertemuan berikutnya, yaitu Unjuk Kerja

Pertemuan Ke-7
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya tentang tujuan dari kegiatan ini

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru mengajak siswa ke laboratorium untuk melakukan persiapan kegiatan tersebut. Kemudian, guru memberikan penjelasan singkat tentang cara kerja kegiatan tersebut.
2. Guru juga harus menjelaskan format laporan kerja praktikum yang dapat dilihat pada Lembar Portofolio 1 halaman 144.
3. Guru meminta siswa mendiskusikan dan menjawab pertanyaan pada Unjuk Kerja
4. Kemudian guru berkeliling untuk menilai kinerja siswa dalam melaksanakan kegiatan tersebut, yaitu menilai ranah psikomotor dan afektif.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil kegiatan tersebut.

Pertemuan Ke-8
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru dapat bertanya apakah selain difusi dan osmosis, ada mekanisme transpor yang lain pada sel?
B. Kegiatan Inti (waktu: 60 menit)
1. Guru menginformasikan bahwa transpor pada membran sel dapat berlangsung secara pasif (difusi dan osmosis) karena tidak memerlukan energi maupun secara aktif (transport aktif, endositosis, dan eksositosis) karena memerlukan energi.
2. Guru meminta siswa menjelaskan mekanisme transpor aktif pada pimpa ion Na–K dengan carta, , atau  yang telah dipersiapkan di luar jam pelajaran (hal ini untuk menghemat waktu menggambar).
3. Selanjutnya guru dapat meminta siswa menjelaskan tentang perbedaan endositosis dan eksositosis beserta contohnya.
4. Guru menugaskan kepada siswa untuk melakukan percobaan membuat telur asin dari telur ayam di rumah. Cara membuat telur asin dari telur ayam:
a. Siapkan air bersih sebanyak satu liter dalam stoples. Kemudian, masukkan obat ”bleng” sebanyak tiga sendok makan dan garam dapur yang dihaluskan sebanyak lima sendok makan. Bahanbahan tersebut diaduk hingga tercampur betul (larutan A).
b. Sementara itu, 10 butir telur ayam dengan ukuran sedang dicuci dan dimasukkan dengan hati-hati agar tidak pecah. Telur kemudian dibiarkan dalam air larutan tersebut selama satu minggu dalam kondisi stoples terbuka.
c. Setelah satu minggu, telur dapat diambil untuk direbus atau digoreng. Bagaimana rasanya? Bandingkan dengan telur ayam yang tidak direndam! Enak yang mana?

C. Kegiatan Akhir (waktu: 20 menit)
Guru meminta siswa meringkas materi transpor aktif serta perbedaan antara endositosis dan eksositosis.

IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 2A Erlangga 2008
 B. Laboratorium: peralatan untuk kegiatan pengamatan osmosis dan difusi.

V. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif)
B. Hasil belajar, berupa:
1. Laporan kerja praktikum (ranah psikomotor).
2. Ko-Kurikuler, yaitu membuat telur asin dari telur ayam (ranah psikomotor).


Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd

















Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI/1
Pertemuan Ke-         : 9 dan 10
Alokasi Waktu         : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 2.1 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
Indikator     : 1. Mengidentifikasi jaringan tumbuhan berdasarkan macam dan struktur sel penyusunnya.
      2. Membedakan struktur dan fungsi berbagai jaringan (epidermis, kolenkim, sklerenkim, parenkim, xilem, floem, dan kambium) penyusun organ tumbuhan.

I. Tujuan Pembelajaran
A.     Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam struktur jaringan tumbuhan.
B.     Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri jaringan epidermis dan fungsinya.
C.     Siswa dapat membedakan antara jaringan kolenkim dan sklerenkim.
D.     Siswa dapat mendeskripsikan jaringan parenkim.
E. Siswa dapat menjelaskan perbedaan penyusun jaringan xilem dan floem serta fungsi masing-masing jaringan tersebut.

II. Materi Ajar
Pertumbuhan jaringan dimulai dari membran sel yang dibentuk oleh protoplasma. Mula-mula terbentuk dinding primitif dengan penambahan zat lain sehingga akan terbentuk dinding primer. Kumpulan sel yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama disebut jaringan. Sel pada tumbuhan membentuk jaringan muda (meristem) yang berasal dari sel-sel muda (initiating cells). Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu meristem apikal, meristem lateral, meristem interkalar. Berdasarkan asal terjadinya, jaringan dibedakan menjadi jaringan primer yang berasal dari sel-sel embrio dan jaringan sekunder yang berasal dari jaringan dewasa. Jaringan pada tumbuhan meliputi epidermis, parenkim, penyokong, endodermis, dan pengangkut.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : STAD
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis

3.2 Sekenariao Pembelajaran
Pertemuan Ke-9
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru menunjukkan gambar suatu jaringan tumbuhan. Selanjutnya, menunjukkan bahwa jaringan tersusun atas sel.


B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru memulai dari proses pembentukan jaringan pada tumbuhan. Siswa diminta membaca kembali tentang materi jaringan tumbuhan selama lima menit. Kemudian, siswa diminta mendeskripsikan macam-macam jaringan pada tumbuhan.
2. Selanjutnya, guru dapat menyelipkan penjelasan tentang daun keladi yang hidup di daerah lembap. Apabila ditetesi air di berbagai ujung daun, air tersebut akan mengumpul pada bagian tengah. Mengapa dapat terjadi hal seperti itu? Siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya. Kemudian, guru dapat mempertegas bahwa pada daun keladi tersebut terdapat lapisan kutikula yang kedap air sehingga apabila ditetesi, air tidak dapat masuk ke dalam daun. Hal ini berfungsi untuk menjaga supaya daun keladi tidak busuk di lingkungan yang banyak air. Siswa diminta mendiskusikan bagaimana halnya dengan tumbuhan teratai yang hidup di air, mengapa daun teratai dapat mengapung dan tidak busuk padahal hidup di air?
3. Di sela-sela menerangkan, guru dapat menugaskan kepada siswa secara berkelompok untuk mencari macam derivat epidermis yang dapat ditemukan di sekitar tempat hidupnya. Siswa diminta mengambil preparat asli dan menempelkannya pada kertas karton serta memberikan deskripsi. Misalnya, jenis tumbuhan, bagian tumbuhan, dan fungsi bagi tumbuhan tersebut. Setiap kelompok minimal menyebutkan 10 macam derivat epidermis.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa merumuskan kesimpulan tentang fungsi epidermis, derivat epidermis serta fungsinya.
2. Guru menegaskan lagi bahwa tugas kelompok tentang derivat epidermis harus dikumpulkan dalam waktu satu minggu dilengkapi dengan deskripsi (jenis, fungsi, tempat).

Pertemuan Ke-10
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru menunjukkan gambar penampang melintang batang tumbuhan. Siswa diminta menyebutkan jaringan-jaringan penyusun batang tersebut.

B. Kegiatan Inti (waktu: 40 menit)
1. Guru meminta siswa mendiskusikan dan membuat tabel tentang jaringan penyusun batang tumbuhan beserta fungsinya.
2. Guru menjelaskan bahwa batok kelapa merupakan salah satu organ yang tersusun atas jaringan sklerenkim (sel batu) sehingga bersifat keras dan kuat. Kemudian guru menugaskan kepada siswa untuk membuat sesuatu dari batok kelapa tersebut (lihat Kewirausahaan halaman 41).

C. Kegiatan Akhir (waktu: 40 menit)
1. Guru meminta siswa merangkum fungsi, ciri, dan perbedaan antara jaringan-jaringan penyusun batang tumbuhan.
2. Guru memberikan kuis dengan menjodohkan antara nama jaringan dan ciri, fungsi, serta macamnya.

IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 2A, Erlangga 2008
B. Lingkungan sekitar: batok kelapa.
C. Laboratorium alam: stomata pada daun, lentisel pada batang, derivat epidermis.
V. Penilaian
Penilaian meliputi;
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil belajar, berupa:
1. Kuis menjodohkan (ranah kognitif).

Nama Jaringan
    Ciri, Macam, Fungsinya

1. floem
2. felem
3. xilem
4. lentisel
5. feloderm
6. klorenkim
7. unsur floem
8. unsur xilem
9. sklerenkim
10. kolenkim
    a.  sel pengiring
b.  mengangkut zat hara dari akar menuju ke daun
c.  trakea, trakeid
d.  tersusun atas sel gabus dan sel-sel mati
e.  terdapat pada organ yang masih aktif tumbuh
f. berasal dari felogen, sel-sel penyusunnya hidup, dinding dari selulosa
g. terdapat pada organ yang sudah tidak mengalami pertumbuhan
h. mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh
i.   celah-celah pada lapisan gabus
j.   parenkim yang mengandung klorofil


Kunci jawaban:
1 – h, 2 – d, 3 – b, 4 – i, 5 – f, 6 – j, 7 – a, 8 – c, 9 – g, 10 – e

2. Ko-Kurikuler secara berkelompok membuat produk dari batok kelapa (ranah psikomotor).

Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi




Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd
















Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI/1
Pertemuan Ke-         : 11–15
Alokasi Waktu         : 10 x 45 menit (10 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 2.1 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
Indikator     : 1. Menjelaskan hubungan antara jaringan dan organ pada tumbuhan.
        2. Mendeskripsikan fungsi masing-masing organ tumbuhan.

I. Tujuan Pembelajaran
A.     Siswa dapat mengelompokkan macam jaringan penyusun organ tumbuhan (daun, batang, akar, dan bunga).
B.     Siswa dapat mendeskripsikan fungsi daun, batang, akar, dan bunga.
C.     Siswa dapat membandingkan jaringan penyusun akar dikotil dan akar monokotil.
D.    Siswa dapat membandingkan jaringan penyusun batang dikotil dan batang monokotil.

II. Materi Ajar
Organ tumbuhan merupakan kumpulan jaringan yang memiliki fungsi sama. Macamnya daun, batang, akar, dan bunga.
A. Akar, fungsi akar secara umum adalah untuk mencari zat hara, air, dan garam mineral dari dalam tanah. Selain itu, ada fungsi khusus, misalnya sebagai penyimpan hasil fotosintesis (sebagai cadangan makanan), misalnya pada umbi-umbian. Jaringan penyusun akar adalah epidermis – korteks – endodermis – stele.
Perbedaan antara akar dikotil dan monokotil sebagai berikut:

Akar Dikotil
    Akar Monokotil
–  Berasal dari biji, akan membentuk akar primer dan akhirnya menjadi akar tunggang.
–    Sifatnya tidak mudah roboh.
    – Berasal dari akar adventif yang letaknya berdampingan, disebut akar serabut.
–  Sifatnya tidak kokoh sehingga mudah tercabut dari tanah.


B. Batang, batang tumbuhan dikotil tersusun atas jaringan epidermis – korteks – silinder pusat – endodermis – empulur. Endodermis pada umumnya disebut floeterma karena mengandung amilum sehingga disebut sarung tepung. Perbedaan antara batang dikotil dan monokotil sebagai berikut.


Batang Dikotil    Batang Monokotil

–       Batang berasal dari meristem apikal yang berdiferensiasi menjadi jaringan primer. Kemudian, jaringan tersebut akan berkembang menjadi bakal daun, tunas ketiak, epidermis, korteks, ikatan pembuluh, dan empulur.

–  Pada batang dikotil terdapat kambium sehingga mengalami pertumbuhan sekunder.
    –     Berasal dari meristem apikal yang akan berkembang menjadi bakal daun dan bakal tunas ketiak.

–  Tidak mengalami pertumbuhan sekunder karena tidak memiliki kambium.


C. Daun, berfungsi sebagai tempat fotosintesis; tempat evaporasi (penguapan air); gutasi (penetesan air); tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida (pada stomata). Daun tersusun atas epidermis atas – mesofil (terdiri atas jaringan palisade/jaringan tiang dan jaringan bunga karang/ jaringan spons) – jaringan pengangkut – epidermis bawah. Pertulangan daun dikotil menjari atau menyirip, sedangkan pada daun monokotil melengkung atau sejajar.
D. Bunga, merupakan alat perkembangbiakan karena pada bagian tersebut terdapat sel-sel kelamin. Bunga tersusun atas bagian bunga, yaitu kelopak bunga (kaliks); mahkota bunga (korola); benang sari (stamen), terdiri atas tangkai sari (filamen), kepala sari (antera), serbuk sari (polen); putik (pistilum), terdiri atas tangkai putik (stilus), kepala putik (stigma), bakal buah (ovarium), bakal biji (ovula).

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : STAD
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis

3.2 Sekenariao Pembelajaran Pertemuan Ke-11
A. Kegiatan Awal (waktu: 5 menit)
Apersepsi: Guru mengajak siswa ke laboratorium untuk melakukan pengamatan preparat awetan akar monokotil dan akar dikotil. Perlengkapan untuk praktikum berupa mikroskop dan preparat awetan yang sudah disiapkan oleh laboran. Selanjutnya, guru memancing siswa dengan pertanyaan, apakah jaringan penyusun akar sama dengan jaringan penyusun, batang, daun, dan bunga?

B. Kegiatan Inti (waktu: 75 menit)
1. Guru memberi penjelasan tentang cara kerja dalam mengamati akar dikotil dan akar monokotil. Siswa diminta menunjukkan jaringan penyusun akar tersebut.
2. Apabila memungkinkan, preparat tiap kelompok ada dua, yaitu akar dikotil dan akar monokotil dari bermacam tumbuhan. Jadi, ditekankan pada siswa tidak semua gambar hasil pengamatan harus sama karena preparat yang diamati berbeda. Apabila tidak memungkinkan maka preparat dapat digunakan secara bergantian.
3. Guru berkeliling untuk menilai saat siswa melakukan pengamatan (nilai psikomotor dan afektif).

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
Guru menyuruh siswa untuk membuat kesimpulan dan mengumpulkan laporan kerja praktikum.
Pertemuan Ke-12
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru meminta siswa mengingat perbedaan ciri tumbuhan dikotil dan monokotil. Selanjutnya guru meminta pendapat siswa tentang kemungkinan persamaan atau perbedaan jaringan penyusun kedua golongan tumbuhan tersebut.

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru mengingatkan siswa kembali bahwa kumpulan jaringan akan membentuk organ. Kemudian, siswa diminta menyebutkan macam organ yang ditunjuk guru.
2. Guru meminta siswa mendeskripsikan akar, daun, dan batang.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
Guru mengarahkan siswa untuk merangkum tentang persamaan dan perbedaan macam jaringan penyusun akar dan batang antara tumbuhan dikotil dan monokotil.

Pertemuan Ke-13
A. Kegiatan Awal (waktu: 5 menit)
Apersepsi: Guru mengajak siswa ke laboratorium untuk melakukan pengamatan preparat awetan dari batang monokotil dan akar dikotil. Perlengkapan untuk praktikum berupa mikroskop dan preparat awetan sudah disiapkan oleh laboran.

B. Kegiatan Inti (waktu: 75 menit)
1.  Guru memberi penjelasan tentang cara kerja dalam mengamati batang dikotil dan akar monokotil. Siswa diminta menunjukkan jaringan penyusun batang tersebut dan menggambarnya di buku kerja.
2.  Apabila memungkinkan, preparat tiap kelompok ada dua, yaitu batang dikotil dan batang monokotil dari bermacam tumbuhan. Jadi, ditekankan pada siswa bahwa tidak semua gambar hasil pengamatan harus sama karena preparat yang diamati berbeda. Apabila tidak memungkinkan maka preparat dapat digunakan secara bergantian.
3.    Guru berkeliling untuk menilai saat siswa melakukan pengamatan (nilai psikomotor dan afektif).
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan kerja praktikum.

Pertemuan Ke-14
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa tentang jaringan penyusun akar dikotil dan jaringan penyusun daun.

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa menjelaskan fungsi daun bagi tumbuhan.
2. Guru diminta menjabarkan perbedaan antara bunga dikotil dan monokotil.
3. Guru meminta siswa berdiskusi dan selanjutnya menyebutkan bagian bunga secara lengkap serta diminta untuk menyebutkan bagian bunga tersebut. Siswa diminta menggambarkan dan menuliskan bagianbagian bunga berdasarkan hasil diskusi.
4. Guru meminta siswa untuk mendeskripsikan tumbuhan yang sering ditemukan di lingkungan sekitar dan mengelompokkan dalam tumbuhan dikotil atau monokotil dengan melihat pertulangan daun atau bentuk bunganya.



C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan tentang jaringan penyusun daun, bentuk pertulangan daun, baik tumbuhan dikotil maupun tumbuhan monokotil.
2. Guru meminta siswa mengumpulkan tugas yang diberikan.


Pertemuan Ke-15
A. Kegiatan Awal (waktu: 5 menit)
Apersepsi: Guru mengajak siswa ke laboratorium serta mengecek atau menanyakan kesiapan alat dan bahan untuk kegiatan Unjuk Kerja Selanjutnya, siswa diminta menyebutkan tujuan kegiatan tersebut.

B. Kegiatan Inti (waktu: 75 menit)
1.    Guru menjelaskan cara kerja Unjuk Kerja Siswa diminta untuk mengusahakan melakukan penyayatan epidermis pada tumbuhan tersebut setipis mungkin agar stomata kelihatan jelas.
2. Guru berkeliling untuk menilai dan membetulkan pengamatan siswa agar diperoleh hasil pengamatan yang maksimal.
3. Guru meminta siswa untuk membuat laporan kerja praktikum secara individual meskipun bekerja secara berkelompok.


C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
Guru meminta siswa menyimpulkan dan mengumpulkan laporan kerja praktikum hari ini.

Batang Tumbuhan    Dikotil/Monokotil

1. Bunga bakung
2. Jambu
3. Jarak
4. Salak .
5. Pandan
6. Mawar
7. Rumput gajah
8. Ketela pohon
9. Anggrek
10. Tulip
    ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….


IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
A. Buku Sains Biologi 2A, Erlangga 2008
B. Lingkungan sekitar berupa daun Rhoe discolor.
C. Laboratorium berupa peralatan mikroskop dan perlengkapannya.






V. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil belajar, berupa:
1. Kuis isian singkat (ranah kognitif).
2. Laporan kerja praktikum (ranah psikomotor).
Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi




Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd































Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan            : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran             : Biologi
Kelas/Semester             : XI/1
Pertemuan Ke-             : 16
Alokasi Waktu             : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 2.1 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
Indikator                 : 1. Mendeskripsikan prinsip dasar kultur jaringan.
  2. Mendeskripsikan manfaat kultur jaringan.

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan totipotensi sebagai prinsip dasar kultur jaringan.
B. Siswa dapat menyebutkan keuntungan dari kultur jaringan.
C. Siswa dapat menjelaskan tahapan atau urutan dalam kultur jaringan.
D. Siswa dapat mendeskripsikan manfaat dari kultur jaringan.

II. Materi Ajar
Suatu jaringan tumbuhan memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi individu yang identik dengan induknya jika ditumbuhkan pada media yang sesuai. Totipotensi merupakan sifat yang digunakan sebagai prinsip dasar kultur jaringan. Kultur jaringan adalah teknik memperbanyak tumbuhan secara cepat dengan hasil keturunan yang identik dengan tumbuhan induk. Teori totipotensi ditemukan oleh G. Haberlandt, seorang ahli fisiologi dari Jerman (1898). Pada tahun 1969 F.C. Steward mampu membuktikan kebenaran teori totipotensi tersebut dengan menumbuhkan satu sel empulur wortel yang dapat menjadi individu/tumbuhan wortel sempurna.
Tahap-tahap perkembangan sel somatik menjadi embrio terjadi secara in vivo maupun in vitro, yaitu dari satu sel •globular •bentuk jantung •bentuk torpedo •bentuk kotiledon •plantlet (tumbuhan muda). Kalus adalah gumpalan sel yang belum berdiferensiasi, biasanya diambil dari jaringan merisematis (pada ujung akar atau ujung batang maupun kambium). Adapun eksplan adalah bagian dari tubuh tumbuhan yang akan dikulturkan. Keuntungan teknik kultur jaringan, yaitu bebas memilih bagian tumbuhan yang akan digunakan sebagai eksplan; waktu yang diperlukan untuk mendapatkan tumbuhan muda dalam jumlah banyak relatif lebih cepat; ruangan yangdiperlukan relatif lebih kecil; dari satu individu dapat dihasilkan banyak tumbuhan muda. Adapun manfaat teknik kultur jaringan, yaitu meningkatkan produksi pangan dan agroindustri; memperoleh bibit yang bebas virus; dapat dimanfaatkan untuk pelestarian plasma nutfah; menghasilkan metabolit sekunder.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : Game for Learning
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Game dan kuis
3.2 Sekenariao Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru mengawali dengan menceritakan bahwa pisang Cavendish memiliki rasa seperti pisang raja, tetapi penampilannya seperti pisang ambon. Pisang ini sudah banyak dibudidayakan di daerah Lampung. Ternyata, untuk mendapatkan bibit tanaman pisang tersebut para petani mendapatkannya dengan teknik kultur jaringan yang disediakan oleh Dinas Pertanian di daerah tersebut. Keuntungan dari bibit ini, yaitu para petani dapat memperoleh tanaman yang seragam dalam umur, bentuk, maupun saat pembungaan/pembuahan sehingga panen dapat serempak. Guru dapat juga menjelaskan bahwa pisang Cavendish biasa ditemukan di supermarket dengan harga yang agak mahal dibanding pisang biasa.

B. Kegiatan Inti (waktu: 60 menit)
1. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk membaca kembali materi tentang kultur jaringan. Selanjutnya siswa diminta menguraikan dengan kata-katanya sendiri menjelaskan tentang prinsip dasar yang digunakan untuk teknik kultur jaringan, yaitu sifat totipotensi yang dimiliki oleh tanaman.
2. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi selama lima menit. Selanjutnya, siswa diminta membuat bagan yang menggambarkan tahap-tahap dalam kultur jaringan.
3. Siswa diminta mencari informasi tentang keuntungan dan manfaat penggunaan teknik kultur jaringan.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 20 menit)
1. Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan bahwa sifat totipotensi merupakan prinsip dasar kultur jaringan. Siswa juga diminta merangkum keuntungan serta manfaat teknik kultur jaringan. 2. Guru menjelaskan Tugas Proyek semester 1 (lihat halaman 56), yaitu tentang jenis meristem pada jaringan tumbuhan. Tugas proyek ini harus selesai dalam satu semester. Siswa diharapkan dapat merencanakan kapan waktu pelaksanaannya. Dalam hal ini sekolah dapat berperan sebagai fasilitator. Kemudian, untuk laporan dapat dilihat di Lembar Portofolio 3.

IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 2A, Erlangga 2008
halaman 53–56.
B. Lingkungan sekitar.

V. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil belajar, berupa:
1. Kuis isian singkat (ranah kognitif).
2. Laporan kerja praktikum (ranah psikomotor).

Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi



Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI/1
Pertemuan Ke-         : 17 – 21
Alokasi Waktu         : 10 x 45 menit (10 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 2.2 Mendeskripsikan struktur jaringan hewan vertebrata dan mengaitkannya dengan fungsinya.
Indikator     : 1. Mengidentifikasi jaringan hewan berdasarkan macam dan struktur sel penyusunnya.
        2. Membedakan berbagai jaringan (epitel, otot, tulang, saraf, dan pengikat) penyusun organ hewan.
    3. Mengamati jaringan epitel pada manusia.
    4. Menjelaskan fungsi masing-masing jaringan hewan.

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan tahap-tahap perkembangan embrio pada hewan.
B. Siswa dapat menunjukkan spesialisasi jaringan ektodermis, mesodermis, dan endodermis.
C. Siswa dapat mengelompokkan macam jaringan epitel dan fungsinya.
D. Siswa dapat mendeskripsikan jaringan pengikat atau penyokong serta fungsinya.
E. Siswa dapat mendeskripsikan jaringan otot dan fungsinya.
F. Siswa dapat mendeskripsikan jaringan saraf dan fungsinya.

II. Materi Ajar
Perkembangan embrio hewan (embriogeni) dimulai dari tahap cleavage, morfogenesis, dan diferensiasi. Jaringan hewan dibagi menjadi jaringan epitel, jaringan pengikat/penyokong, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung, sebagai alat sekresi, sebagai penerima rangsang (sensori), dan sebagai penyerap (absorpsi). Jaringan epitel dibedakan menjadi epitel selapis, epitel berlapis, epitel silindris berlapis semu, epitel transisional, dan epitel kelenjar. Jaringan pengikat/penyokong berfungsi menyokong jaringan tubuh yang lain, melindungi organ-organ yang lemah. Jaringan penyokong meliputi jaringan lemak (adiposum), jaringan pengikat longgar, jaringan pengikat serabut padat (liat), jaringan tulang (osteon), jaringan tulang rawan, jaringan darah, dan jaringan limfe. Jaringan otot berfungsi untuk melakukan gerakan pada berbagai bagian tubuh. Otot dapat melakukan kontraksi karena mengandung protein kontraktil, yaitu miofibril. Macam jaringan otot adalah otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Jaringan saraf tersusun atas sel-sel (neuron) bercabang-cabang dan memiliki kemampuan iritabilitas (merespons perubahan lingkungan) serta konduktivitas (membawa impuls saraf menuju ke pusat saraf).

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : TGT
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis
3.2 Sekenariao Pembelajaran
Pertemuan Ke-17
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru memulai dengan meminta siswa menyebutkan perbedaan organel sel hewan dan sel tumbuhan. Adanya perbedaan organel sel tersebut menyebabkan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan berbeda.

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru memulai dengan menjelaskan garis besar jaringan pada hewan, yaitu jaringan epitel, jaringan penyokong, jaringan otot, dan jaringan saraf. Kemudian, guru meminta siswa menentukan jenis jaringan pada gambar yang telah dipersiapkan guru setelah siswa mengetahui ciriciri umum jaringan tersebut.
2. Sebelum membahas jaringan satu per satu, dibahas dahulu tentang pembentukan jaringan pada hewan, yaitu dimulai dari cleavage, morfogenesis, dan diferensiasi. Kemudian, dijelaskan tentang pembentukan organ dari lapisan ektodermis, mesodermis, dan endodermis.
3. Guru melanjutkan dengan meminta siswa menjelaskan jaringan epitel, yaitu tentang fungsi, macam, dan letaknya. Siswa diminta berdiskusi dan membuat tabel yang berisi fungsi, macam, dan letak jaringan epitel setelah membaca materi selama lima menit.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan tahapan perkembangan jaringan hewan, kemudian pembentukan organ dari lapisan yang berbeda (ektoderm, mesoderm, dan endoderm).
2. Guru juga meminta siswa menyimpulkan macam jaringan epitel: ciri, fungsi, dan letaknya. Selanjutnya guru menjelaskan persiapan pertemuan berikutnya, yaitu Unjuk Kerja 3.1 halaman 69.


Pertemuan Ke-18
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru menanyakan kesiapan alat dan bahan untuk melakukan Unjuk Kerja 3.1 halaman 69. Kemudian, guru mengajak siswa ke laboratorium. Selanjutnya siswa diminta menyebutkan tujuan kegiatan ini.

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru menjelaskan cara memperoleh sel epitel pada rongga pipi. Untuk hal itu, siswa diminta melakukan dengan hati-hati menggunakan tusuk gigi. Selain itu, siswa dapat mencoba mengamati lapisan pada telapak tangan atau telapak kaki yang mengeras.
2. Dengan berkeliling, guru dapat menilai siswa serta mengamati siswa yang memerlukan bantuan agar siswa dapat melakukan pengamatan dengan maksimal.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
Guru menyuruh siswa mengumpulkan laporan kerja praktikum tersebut.

Pertemuan Ke-19
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru meminta kepada siswa untuk segera mengumpulkan laporan kerja praktikum pertemuan sebelumnya. Kemudian, guru dapat mengabsen siswa yang masuk hari ini. Guru selanjutnya mengawali dengan menyebutkan lapisan lemak yang terdapat pada pinggul wanita dan pantat. Siswa diminta untuk menyebutkan lapisan lemak tersebut.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru mengarahkan siswa untuk menunjukkan bahwa lapisan lemak merupakan salah satu jaringan penyokong/pengikat. Kemudian, guru melanjutkan dengan menjelaskan tentang macam, fungsi, dan letak jaringan penyokong, yaitu jaringan lemak, jaringan pengikat longgar, jaringan pengikat serabut padat, jaringan tulang, jaringan tulang rawan, jaringan darah, dan jaringan limfa. Siswa diminta meringkasnya dalam bentuk tabel.
2. Guru menugaskan kepada siswa sebagai tugas individu, yaitu membuat carta (gambar) tentang tulang manusia, dapat berupa tulang tengkorak, tulang paha, tulang telapak tangan, dan sebagainya. Kemudian, gambar tersebut diberi deskripsi. Ukuran gambar sekitar 40 cm x 60 cm dengan tulisan yang jelas.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan fungsi umum jaringan penyokong, kemudian menyimpulkan macam, ciri, dan fungsi jaringan penyokong.
2. Guru menegaskan agar tugas membuat carta harus sudah dikumpulkan minggu berikutnya.


Pertemuan Ke-20
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru dapat bertanya tentang macam tulang rawan (hialin, fibrosa, dan elastis). Kemudian, guru dapat menanyakan tentang penyusun pada daun telinga, ruas-ruas tulang belakang, dan ujung hidung.

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru memulai dengan mengajak siswa mengamati sekerat daging sapi atau daging ayam. Guru meminta siswa memerhatikan serat yang terdapat pada daging tersebut. Bagaimanakah bentuk serat tersebut? Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
2. Guru menjelaskan bahwa daging sapi/ayam tersebut termasuk jaringan otot. Setelah itu, guru meminta siswa menjelaskan macam otot ada tiga, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
3. Guru selanjutnya dapat menerangkan tentang jaringan saraf. Untuk menjelaskan dapat menggunakan , atau carta agar waktu menggambar dapat dihemat.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan perbedaan antara otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
2. Guru menugaskan kepada siswa untuk menjelaskan fungsi dendrit, neurit, dan neuroglia pada buku tugas.


Pertemuan Ke-21
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru dapat menanyakan fungsi neurit, dendrit, dan neuroglia.

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru memberikan kuis kepada siswa secara individu. Guru dapat mengopi dan siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dengan jawaban yang telah disediakan pada kotak-kotak jawaban.
2. Ketentuan jawaban dapat dicari dengan menarik garis secara mendatar dan menurun pada kotak jawaban dengan menggunakan stabilo, pensil warna, bolpoin warna agar jawaban lebih jelas.

Pertanyaan:
1. Fungsi epitel pada usus.
2. Epitel yang terdapat pada kandung kemih.
3. Jaringan pengikat liat yang menghubungkan antara tulang dan otot.
4. Jaringan pengikat padat yang menghubungkan antara tulang dan tulang.
5. Proses penambahan zat kapur pada tulang.
6. Jaringan tulang yang memiliki matriks padat.
7. Sesuatu yang dihasilkan oleh perikondrium.
8. Kartilago yang terdapat pada diskus intervertebralis.
9. Termasuk sel darah putih bergranula untuk imunitas.
10. Protein kontraktil pada otot.
11. Kerja otot polos.
12. Penyusun organ-organ viseral.
13. Letak inti pada otot polos.
14. Bentuk sel otot polos.
15. Nama lain otot lurik.
16. Ciri khas otot jantung.
17. Kemampuan sel saraf untuk merespons lingkungan.
18. Serabut saraf pendek.
19. Fungsi saraf membawa impuls ke pusat saraf.
20. Pemasok nutrisi sel saraf.

IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 2A,
B. Lingkungan sekita berupa pengamatan daging sapi/ayam.
C. Laboratorium berupa peralatan mikroskop dan perlengkapannya.

V. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil belajar, berupa:
1. Kuis teka-teki (ranah kognitif).
2. Laporan kerja praktikum (ranah psikomotor).
3. Performans (ranah psikomotor dan kognitif).

Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi




Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd
































Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester          : XI/1
Pertemuan Ke-         : 22
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 2.2 Mendeskripsikan struktur jaringan hewan vertebrata dan mengaitkannya dengan fungsinya.
Indikator     : 1. Menjelaskan hubungan antara jaringan, organ, dan sistem organ pada hewan.
 2. Mendeskripsikan fungsi organ dan sistem organ pada hewan.

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mengelompokkan macam organ penyusun sistem organ.
B. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara jaringan, organ, dan sistem organ.
C. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi organ dan sistem organ pada hewan.

II. Materi Ajar
Kumpulan jaringan yang memiliki fungsi yang sama disebut organ, beberapa organ akan membentuk suatu sistem organ yang memiliki fungsi tertentu. Misalnya,
A. sistem pencernaan : mulut, esofagus, laring, lambung, usus halus, hati, pankreas, usus besar, rektum, dan anus.
B. sistem pernapasan: hidung, laring, faring, trakea, bronkus, dan paru-paru.
C. sistem peredaran: jantung, vena, arteri, dan kapiler, serta pembuluh limfe.
D. sistem ekskresi: kulit, ginjal, hati, dan paru-paru.
E. sistem otot: otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
F. sistem endokrin: kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenalin, kelenjar kelamin.
G. sistem rangka: tengkorak, tulang belakang, tulang aksial, dan tulang apendikular.
H. sistem saraf: otak, serabut saraf, sumsum tulang belakang, dan simpul saraf.
I.     sistem reproduksi: testis dan ovarium.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : STAD
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis

3.2 Sekenariao Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya dari manakah sel saraf mendapatkan nutrisi? Guru dapat mengumumkan siswa yang mendapatkan nilai 100 untuk tekateki yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru dapat memberikan penghargaan berupa  benda. Misalnya, pensil, bolpoin, atau buku sebagai pemacu siswa lain untuk maju.


B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru memulai dengan meminta siswa menjelaskan penyusun makhluk hidup dimulai dari tingkat terkecil, yaitu sel •jaringan •organ •sistem organ.
2. Kemudian, guru menugaskan kepada siswa untuk menyusun organ pembentuk sistem kehidupan sebagai berikut.
Sistem Organ Organ Penyusun Sistem Organ
1. sistem respirasi
2. sistem pencernaan
3. sistem ekskresi
4. sistem rangka
5. ...
6. ...
7. ... dst.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
Guru menyuruh siswa mengumpulkan tugas tersebut.

IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 2A, Henny Riandari, Solo, 2007, halaman 74–76.
B. Lingkungan sekitar berupa pengamatan terhadap sistem organ pada hewan
atau manusia.

V. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil belajar, berupa: kuis isian singkat (ranah kognitif).

Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd











Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI/1
Pertemuan Ke-         : 23–25
Alokasi Waktu         : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi, serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses, serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia.
Indikator             : 1. Menjelaskan fungsi tulang berdasarkan struktur dan sifatnya.
        2. Mendeskripsikan macam-macam tulang berdasarkan struktur dan sifatnya.
  3. Menerangkan proses pembentukan tulang.
  4. Mendeskripsikan struktur rangka manusia.
  5. Mendeskripsikan macam-macam persendian pada manusia.

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan struktur dan sifat tulang.
B. Siswa dapat menyebutkan fungsi tulang bagi manusia.
C. Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam tulang berdasarkan struktur dan matriksnya.
D. Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan tulang (osifikasi).
E. Siswa dapat menyebutkan macam tulang penyusun kerangka manusia.
F. Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam persendian pada manusia.

II. Materi Ajar
Fungsi tulang bagi manusia, antara lain sebagai penyusun rangka untuk menopang tubuh, memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak pasif, tempat melekatnya otot, sebagai pelindung organ-organ vital, tempat penimbunan zat mineral, dan sebagai tempat pembentukan sel darah merah (sumsum tulang belakang). Macam tulang berdasarkan struktur dan matriksnya, yaitu tulang rawan dan tulang keras.
A. Tulang rawan (kartilago).
Tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), dibentuk oleh kondroblas. 48 KTSP Sains Biologi SMA 2A matriksnya disebut kondrin, yang tersusun atas serabut kolagen dan sedikit zat kapur sehinga bersifat lentur. Berdasarkan macamnya, tulang rawan terbagi menjadi tiga, yaitu kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis.
B. Tulang keras (osteon)
Tulang keras tersusun atas sel-sel tulang (osteosit) yang dibentuk oleh osteoblas. Matriksnya mengandung kolagen, CaCO3, dan Ca(PO4)2. Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Osifikasi adalah proses pembentukan tulang, yaitu dimulai dari sel-sel tulang (osteon) terbentuk secara konsentris dari dalam ke luar, setiap tulang melingkari pembuluh darah, dan serabut saraf membentuk sistem Havers. Matriks sel-sel tulang tersusun atas senyawa protein kalsium dan fosfor yang menyebabkan pengerasan pada tulang tersebut.


Persendian (artikulasi) dibedakan menjadi:
A. Diartrosis, memungkinkan gerakan yang leluasa. Persendian ini disebut juga sebagai persendian sinovial karena pertemuan tulang membentuk mangkuk. Di dalamnya terdapat minyak sinovial yang diliputi oleh membran sinovial.
B. Amfiartrosis, persendian yang dihubungkan oleh kartilago dan menyebabkan  sedikit gerakan. Macamnya, simfisis dihubungkan oleh kartilago, yang terdapat pada tulang kemaluan dan sindesmosis dihubungkan oleh ligamen, terdapat pada tulang betis dan tulang kering.
C. Sinartrosis, tidak memungkinkan terjadi gerakan. Dihubungkan oleh jaringan ikat yang mengalami osifikasi. Macamnya ada dua, yaitu sinkondrosis dan sinfibrosis. Sinkondrosis dihubungkan oleh kartilago. Contohnya pada tulang rusuk, ruas tulang belakang. Sinfibrosis dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat (disebut sutura), terdapat pada hubungan antartulang tengkorak.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : TGT
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis

3.2 Sekenariao Pembelajaran
Pertemuan Ke-23
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru mengemukakan pertanyaan. Misalnya, organ apa saja yang menyusun sistem gerak?

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru menegaskan tentang sistem gerak yang disusun oleh organorgan, antara lain: tulang dan otot serta mekanisme yang menyebabkan gerakan pada otot.
2. Pertama-tama guru meminta siswa menjelaskan tentang fungsi tulang, kemudian macam-macam tulang berdasarkan matriks penyusunnya.
3. Guru selanjutnya meminta siswa mendiskusikan macam tulang rawan dengan ciri matriks yang dimilikinya serta lokasinya.
4. Guru menjelaskan tentang tulang keras dengan matriks yang mengandung zat kapur.
5. Guru menugaskan kepada siswa secara berkelompok untuk membuat sebuah benda yang memanfaatkan tulang hewan, misalnya tulang sapi yang banyak dibuang dan tidak dimanfaatkan. Kemudian, guru menjelaskan cara membuat dan mengawetkan produk dari tulang tersebut.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan macam tulang berdasarkan matriksnya (tulang rawan dan tulang keras), serta macam tulang berdasarkan bentuknya.
2. Guru menegaskan lagi bahwa tugas kelompok tersebut di atas harus diselesaikan dalam waktu sekitar dua minggu.

Pertemuan Ke-24
A. Kegiatan Awal (waktu: 5 menit)
Apersepsi: Guru bertanya pada siswa tentang macam bentuk tulang dan contohnya. Dapat pula ditanyakan tentang matriks penyusun kartilago hialin.


B. Kegiatan Inti (waktu: 75 menit)
1. Guru memulai dengan menyebutkan macam tulang pembentuk kerangka manusia dengan menggunakan torso. Skema pembagian tulang kerangka halaman 89 dapat ditayangkan dengan , atau bagan yang telah dibuat guru sebelumnya.
2.     Kemudian, guru melanjutkan dengan menjelaskan tentang artikulasi dan macamnya.
3. Guru mengopi gambar kerangka manusia seperti halaman 88 tetapi keterangannya dikosongi. Siswa diminta menunjukkan bagian dari kerangka manusia dengan menandai gambar tersebut. Gambar dapat diberikan pada setiap siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan sekitar 45 menit.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1.    Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan fungsi kerangka dan membaginya menjadi skeleton aksial serta skeleton apendikular. 2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas menunjukkan bagian dari kerangka manusia.
3.    Guru menjelaskan siswa untuk mempersiapkan Unjuk Kerja halaman 86, yaitu tentang struktur dan sifat tulang.


Pertemuan Ke-25
A. Kegiatan Awal (waktu: 5 menit)
Apersepsi: Guru bertanya tentang kesiapan alat dan bahan untuk melakukan Unjuk Kerja halaman 86, kemudian mengajak siswa ke laboratorium.

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1.     Guru menyuruh siswa untuk merendam tulang sapi atau tulang ayam dalam larutan HCl sehari sebelum percobaan di sekolah, kemudian hari ini persiapan tersebut sudah dilakukan sehingga tinggal melanjutkan percobaan berikutnya.
2.     Dengan berkeliling guru dapat menilai siswa serta mengamati siswa yang memerlukan bantuan agar pengamatan maksimal. Guru dapat membuat nilai psikomotor dan afektif.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
Guru menyuruh siswa mengumpulkan laporan kerja praktikum tersebut. Meskipun bekerja secara kelompok, laporan kerja praktikum dibuat secara individu.


IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 2A, Erlangga 2008
B. Lingkungan sekitar berupa tulang sapi atau tulang ayam.
C. Laboratorium: tempat untuk pengamatan, pinset, HCl, gelas piala.










V. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil belajar, berupa:
1. Kuis isian singkat (ranah kognitif).
2. Laporan kerja praktikum (ranah psikomotor).
3. Performans (kognitif dan psikomotor).



Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd























Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan    : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran     : Biologi
Kelas/Semester     : XI/1
Pertemuan Ke-     : 26 dan 27
Alokasi Waktu     : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 3.     Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 3.1     Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia.
Indikator     : 1.     Menjelaskan hubungan tulang, otot, dan persendian pada sistem gerak manusia.
        2. Mendeskripsikan struktur dan fungsi macam-macam otot pada manusia.
  3. Menjelaskan mekanisme kerja otot.
  4. Mendeskripsikan pengaruh energi untuk kontraksi otot.

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam otot (otot polos, otot lurik, dan otot jantung).
B. Siswa dapat menggambarkan otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
C. Siswa dapat menjelaskan sifat kerja otot.
D. Siswa dapat menyebutkan gerak yang dihasilkan oleh aktivitas otot (antagonis dan sinergis).
E. Siswa dapat mendeskripsikan kontraksi otot.

II. Materi Ajar
Otot merupakan alat gerak aktif karena mampu berkontraksi dan berelaksasi. Protein yang terdapat dalam otot meliputi miogen (protein yang mudah larut) dan aktin serta miosin merupakan protein yang tidak mudah larut. Kedua protein tersebut terakhir membentuk aktomiosin (protein dalam otot). Berdasarkan macamnya, otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Otot memiliki beberapa sifat, yaitu kontraktibilitas: kemampuan untuk memendek dari ukuran semula; ekstensibilitas: kemampuan untuk memanjang dari ukuran semula; elastisitas: kemampuan untuk kembali ke ukuran semula.  Energi untuk kontraksi otot diperoleh dari penguraian secara aerob asam lemak dan glukosa (dalam otot) sehingga dihasilkan ATP. Sementara cadangan energi dapat diperoleh dari keratin fosfat.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : STAD
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis
3.2 Sekenariao Pembelajaran
Pertemuan Ke-26 dan 27
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru membuka forum kelas dengan bertanya, mengapa otot disebut sebagai alat gerak aktif? Siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan antara alat gerak aktif dan alat gerak pasif.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1.     Guru memulai dengan pertanyaan mengapa kaki atau tangan dapat bergerak? Bagaimana mekanisme yang terjadi saat berjalan, berlari, melompat, dan aktivitas yang lain?
2.     Kemudian, guru meminta siswa mendiskusikan sifat otot, yaitu kontraktibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas setelah diberi waktu untuk membaca materi selama lima menit.
3.     Selanjutnya, guru meminta salah satu siswa menjelaskan mekanisme kontraksi otot dan energi yang digunakan untuk kontraksi tersebut.
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
        Guru meminta siswa mengerjakan kuis di buku tugas.

IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 2A, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007, halaman 93–97.
B. Lingkungan sekitar: memerhatikan gerakan pada aktivitas sehari-hari. Misalnya berlari, jalan, melompat, dan sebagainya.

V. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil belajar, berupa:
1. Kuis isian singkat (ranah kognitif).
2. Pengisian tabel (ranah kognitif).
Kuis
1.     Letak inti otot polos adalah .... (di tengah)
2.     Selaput yang melindungi kumpulan otot lurik disebut .... (fasiapropia)
3.     Bagian tengah dari kumpulan otot lurik menggelembung dan disebut .... (empal/ventrikel)
4.     Pada otot jantung terdapat cabang otot yang disebut .... (anastomosis)
5.     Kemampuan otot untuk memendek dari ukuran semula adalah .... (kontrakbilitas)
6.     Kemampuan otot untuk kembali seperti semula adalah .... (elastisitas)
7. Kontraksi otot yang mengakibatkan gerakan menjauhi tubuh dikatakan sebagai gerakan .... (abduksi)
8.     Gerakan menurunkan lengan disebut gerakan .... (depresor)
9.     Protein penting untuk kontraksi otot disebut .... (aktomiosin)
10. Kram otot disebabkan adanya penimbunan senyawa dalam tubuh, senyawa tersebut adalah .... (asam laktat)

Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI/1
Pertemuan Ke-         : 28
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia.
Indikator     : 1. Mengomunikasikan macam-macam kelainan/penyakit pada sistem gerak manusia berdasarkan hasil observasi.

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mengklasifikasikan macam gangguan pada tulang.
B. Siswa dapat menyebutkan macam gangguan pada persendian.
C. Siswa dapat menyebutkan gangguan pada otot.

II. Materi Ajar
Gangguan pada sistem gerak dibedakan menjadi:






III. Langkah-Langkah Pembelajaran
3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : STAD
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis

3.2 Sekenariao Pembelajaran
    A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya tentang otot antagonis, misalnya tentang arti fleksi dan abduksi.

B. Kegiatan Inti (waktu: 60 menit)
1.     Guru menanyakan pada siswa kelainan pada sistem gerak manusia. Misalnya ada orang yang memiliki kelainan kaki berbentuk seperti huruf ”X” atau ”O”. Siswa diminta untuk mendeskripsikan bagaimana orang tersebut dalam melakukan aktivitas.
2.     Guru kemudian meminta siswa menjelaskan macam gangguan pada tulang, persendian, dan otot setelah diberi kesempatan membaca materi selama lima menit.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 20 menit)
1.     Guru mengarahkan siswa agar dapat menyimpulkan macam gangguan pada tulang, persendian, dan otot.
2.     Guru menugaskan pada siswa untuk melakukan kunjungan ke rumah sakit ortopedi di kota/daerah siswa, kemudian melakukan observasi dan membuat laporan hasil kunjungan (lihat Lembar Portofolio 5).

IV. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 2A, Erlangga 2008
B. Lingkungan sekitar berupa pengamatan penderita gangguan pada sistem gerak, rumah sakit ortopedi, atau rumah sakit rehabilitasi orang-orang cacat.

V. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil belajar, berupa: laporan observasi (ranah psikomotor).



Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd























Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI IPA/1
Pertemuan Ke-         : 29
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Indikator             : 1. Menjelaskan struktur komponen penyusun
      darah.
  2. Mencari informasi tentang proses donor darah.
  3. Menjelaskan proses pembekuan darah.
  4. Menjelaskan fungsi darah pada manusia.
      5. Mendeskripsikan macam-macam golongan darah pada manusia.

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan komponen penyusun darah.
B. Siswa dapat mendiskusikan proses pembekuan darah.
C. Siswa dapat menyebutkan fungsi darah manusia.
D. Siswa dapat mendeskripsikan penggolongan darah manusia.
E. Siswa dapat mencari informasi tentang proses donor darah.

II. Materi Ajar
Komponen darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah.
1. Plasma darah, terdiri atas protein, berupa albumin (untuk menjaga tekanan osmosis darah), globulin (untuk pembuatan antibodi), dan fibrinogen (berperan dalam proses pembekuan darah); bahan-bahan organik dapat berupa glukosa, asam amino, lemak, enzim, vitamin, dan hormon; mineral, berupa natrium, klorida, kalsium, fosfor, dan bikarbonat; sisa metabolisme dapat berupa urea, keratin, dan asam urat.
2. Sel darah tersusun atas
a.     Eritrosit (sel darah merah) memiliki ciri bulat pipih, cekung di bagian tengah (bikonkaf) dan tidak memiliki inti, pada pria jumlahnya 5 juta/mm3. Adapun pada wanita 4,5 juta/mm3. Warna merah disebabkan oleh hemoglobin yang dapat mengikat oksigen dan karbon dioksida.
b.     Leukosit (sel darah putih), memiliki ciri jumlah pada normal 6.000 – 9.000/mm3, dibuat oleh jaringan retikulo endotelial, sumsum merah tulang, limfa, nodus limfa. Fungsinya melawan kuman dan membentuk zat antibodi. Dibedakan menjadi dua, yaitu bergranula (basofil, neutrofil, dan eosinofil) serta agranula (limfosit dan monosit).
c.     Trombosit (keping darah pembeku), tidak memiliki bentuk atau bentuknya tidak beraturan, jumlah normal 200.000–400.000/mm3. Berfungsi untuk pembekuan darah.
Darah berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh, sebagai pengangkut limbah metabolisme, sebagai pengangkut hormon,
sebagai pengangkut ion-ion garam, sebagai pertahanan tubuh, sebagai penjaga kestabilan suhu tubuh.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
    3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : STAD
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis
3.2. Skenario Pembelajaran
    3.2.1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Fase 1    : 
Apersepsi: Siswa diminta untuk menyebutkan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan peranan/fungsi darah, jenis-jenis darah dalam kehidupan sehari-hari. (waktu 5 menit)
 Fase II   
      Guru membentuk kelompok dengan memperhatikan keheterogenan, yang meliputi kemampuan akademik , jenis kelamin, (5 menit)
    3.2.2. Kegiatan Inti (60 menit)
 Fase III     
Guru memberikan kesempatan kepada masing masing kelompok untuk bekerja secara tim dengan berpedoman pada Lembar Diskusi Siswa (LDS) yang digunakan (30 menit)
 Fase IV
Diskusi kelas (Validasi)  dengan bimbingan  guru dan  menyimpulkan hasil  diskusi (20 menit)
a.    Siswa di setiap kelompok di minta untuk dapat menjelaskan dari setiap Gambar dari Lembar diskusi siswa di setiap kelompok masing-masing.
b.    Siswa dari kelompok lain apabila ada yang belum paham tentang materi dari kelompok lain di perkenankan memberikan pertanyaan.
  Fase V    
Guru memberikan Individual Quiz untuk penilaian dan sebagai dasar memberikan penghargaan kepada kelompok (15 menit)
    3.2.3.    Kegiatan Penutup. (15 menit)
        Guru melakukan refleksi tentang darah dan penggolongan darah (5 Menit)
 Fase VI
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah berhasil mencapai grade tertentu sesuai ketentuan dalam model Cooperatif STAD  (5 menit)
 Fase VII
 Guru Menyampaikan materi untuk kegiatan praktikum padapertemuan yang akan datang (5 Menit)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A.     Buku Biologi SMA XI, Istamar Samsuri, 2008
B.     Gambar darah dan Pengoolongan darah


VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil Tes tulis (ranah Kognitif)
C. Keaktifan meninguti kegiatan Diskusi (ranah Psikomotorik)


Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd



































Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI IPA/1
Pertemuan Ke-         : 30
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Indikator             : 1. Mendeskripsikan macam-macam golongan
                       darah pada manusia.
  3.   Menjelaskan proses pembekuan darah.
  4.  Mempraktikan Penggolongan Darah Sistem
      ABO

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mempraktikan Penggolongan darah
B. Siswa dapat mendiskusikan proses pembekuan darah.
C. Siswa dapat menyebutkan fungsi darah manusia.
D. Siswa dapat mendeskripsikan penggolongan darah manusia.

II. Materi Ajar
Golongan darah manusia di bedakan atas komposisi aglutinogen dan aglutininya.
Agulutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka terhadap agutinasi (penggumpalan darah). Aglutinogen disebut zat spesifik golongan karena di gunakan untuk menentukan golongan darah. Ada banyak Aglutinogen yang digunakan untuk mengelompokkan golongan darah. Misalnya aglutinogen A dan B menjadi dasar pengelompokan darah sistem ABO dan aglutinogen Reshus D menjadi pengelompokan untuk sistem reshus. Aglutinin adalah subtansi yang menyebabkan aglutinasi  sel, misalnya antibodi.
Golongan Darah Sitem ABO
Penggolongan Darah ABO di bagi menjadi 4 macam. Yaitu A, B, AB, O untuk tujuan tranfusi darah.
-    Apabila pad sel darah merah seseorang tidak teradapat aglutinogen A ataupun B, darah di golongkan O.
-    Jika hanya memiliki aglutinogen A, maka darah di golongkan O
-    Jika terdapat aglutinogen B, darah di golongkan menjadi B
-    Jika darah memiliki aglutinogen A dan B, maka darah di golongkan menjadi AB.


Golongan darah    Aglutinogen    Aglutinin
O    -    Anti-A dan Anti-B
A    A    Anti-B
B    B    Anti-A
AB    AB    -


III. Langkah-Langkah Pembelajaran
    3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : Sains-technology-society (STS)
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Exsperimen dan kuis



3.2. Skenario Pembelajaran
    3.2.1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Fase 1    : 
Apersepsi: Siswa diminta untuk menyebutkan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penggolongan darah ABO. (waktu 5 menit)
 Fase II   
      Guru membentuk kelompok dengan memperhatikan keheterogenan, yang meliputi kemampuan akademik , jenis kelamin, (5 menit)
    3.2.2. Kegiatan Inti (70)
 Fase III     
Guru memberikan kesempatan kepada masing masing kelompok untuk bekerja secara tim dengan berpedoman pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan (50 menit)
 Fase IV
Diskusi kelas (Validasi)  dengan bimbingan  guru dan  menyimpulkan hasil  Paktikum (10 menit)
  Fase V    
Guru memberikan Individual Quiz untuk penilaian dan sebagai dasar memberikan penghargaan kepada kelompok (10 menit)
    3.2.3.    Kegiatan Penutup (10 Menit)
        Guru melakukan refleksi tentang darah dan penggolongan darah (5 Menit)
 Fase VI
 Guru Menyampaikan materi untuk pada pertemuan yang akan datang (5 Menit)

V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A.     Buku Biologi SMA XI, Istamar Samsuri, 2008
B.     Gambar darah dan Pengoolongan darah




VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil Tes tulis (ranah Kognitif)
C. Keaktifan meninguti kegiatan Praktikum (ranah Psikomotorik)

Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd




































Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI IPA/1
Pertemuan Ke-         : 31
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Indikator     : 1.  Menjelaskan berbagai alat-alat yang berkaitan dengan peredaran darah.
2.    Membedakan antara pembuluh vena dan arteri.
3.    Membedakan peredaran darah balik dan peredaran darah nadi.
4.    Membedakan peredaran darah pendek dan  peredaran darah panjang dan lintasan/alat-alat yang dilalui.

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat Menjelaskan alat -alat yang berkaitan dengan peredaran darah.
2. Siswa dapat  Membedakan antara pembuluh vena dan arteri.
3. Siswa mampu membedakan peredaraan darah balik dan peredarn darah nadi
4.  Siswa dapat membedakan peredan darah pendek dan darah panjang.

II. Materi Ajar
A.    Alat Peredaran Darah
1.    Jantung (cor)
a.    Dinding Jantung
Terdiri atas tiga lapisan
-    Perikardium (selaput pembungkus)
-    Miokardium (otot Jantung)
-    Endokardium (selaput yang mebatasi jantung)
b.    Ruang Jantung
-    Serambi (atrium) kanan, tempat menerimadarah dari vena cava superior dan vena cava inferior yang kaya akan karbon dioksida
-    Serambi (atrium) kiri, merupakan merupakan tempat menerima darah dari vena pulmolis yang kaya akan oksigen
-    Bilik (ventrikel) kanan, darah yang memompakan darah yang kaya akan karbon dioksida melalui artei pulmonalis.
-    Bilik(ventrikel) kiri, jantung yang memompkanan darah yang kaya akan oksigen.
c.    Klep Jantung
-    Valvula trikspidalis
-    Valvula bikuspidalis
-    Valvula semilunaris
d.    Saraf Jantung
-    Nodus sinoatrium
-    Nodus atrioventrikuler
-    Berkas His
e.    Mekanisme Kerja Jantung
Manusia normal, jantung berkontraksi 72x yang memompokan 60 cc darah. Setiap darah di pompa oleh jantung, jantung berdenyut terus menerus. Setiap satu siklus jantung terdiridari periode relaksasi (diastol) dan kontraksi (sistol).

2.    Pembuluh Darah
a.    Pembuluh Nadi (arteri)
b.    Pembuluh Balik (Vena)
c.    Pembuluh Kapiler
3.    Peredaran Darah Getah Bening (limfa)
a.    Fungsi Limfa
-    Membentuk limfosit
-    Mengambil kelebihan darah dan mengembalikan ke darah
-    Mengabsorsi lemak
-    Pertahanan organisme
b.    Pembuluh Limfa
-    Pembuluh Limfa Kanan, yaitu tempat bermuara gentah bening dari kepala, leher, dada, paru, paru dan lengan kanan ke pembuluh vena bawah selangka kanan.
-    Pembuluh limfa dad, tempat bermuaranya getah bening bagian bawah.
c.    Kelenja Limfa Besar
-    Selaput lendir usus
-    Kelenjar folikel bawah lidah
-    Kelenjar folikel pangkal lidah
-    Ansil, amandel
-    Kelenja limfa lipat siku

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
    3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Tacing And Learning (CTL)
3.1.2. Model        : STAD
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Presentasi Kelompok, Kuis


3.2. Skenario Pembelajaran
    3.2.1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Fase 1    : 
Apersepsi: Siswa diminta untuk menyebutkan tentang apa yang di ketahui tentang jantung, pembuluh darah dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.. (waktu 5 menit)
 Fase II   
      Guru membentuk kelompok dengan memperhatikan keheterogenan, yang meliputi kemampuan akademik , jenis kelamin, (5 menit)
    3.2.2. Kegiatan Inti (70)
 Fase III     
Guru memberikan kesempatan kepada masing masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di rumah tentang jantung, pembuluh darah, dan pembuluh limfa (40 menit)
 Fase IV
Guru memberikan kesimpulan dan penjelasan  tentang jantung, pembuluh darah dan pembuluh limfa (10 menit)
  Fase V    
Guru memberikan Individual Quiz untuk penilaian dan sebagai dasar memberikan penghargaan kepada kelompok (20 menit)
    3.2.3.    Kegiatan Penutup (10 Menit)
        Guru melakukan refleksi tentang darah dan penggolongan darah (5 Menit)
 Fase VI
 Guru Menyampaikan materi untuk pada pertemuan yang akan datang (5 Menit)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A.     Buku Biologi SMA XI, Istamar Samsuri, 2008
B.     Gambar Jantung, Pembuluh darah, dan Pembuluh Limfa
C.   Laptop dan LCD
D.  VCD Pembelajaran Biologi dari Advansys
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil Tes tulis (ranah Kognitif)
C. Keaktifan meninguti kegiatan (ranah Psikomotorik)

Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd












Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI IPA/1
Pertemuan Ke-         : 32
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Indikator     : 1.  Memjenjelaskan kerja jantung Relaksasi (tekanan Sistol)
      2.  Menjelaskan Kerja Jantung Kontraksi (tekanan Diastol)

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat Menjelaskan mekanisme kerja jantung Relaksasi (tekanan Sistol)
2. Siswa dapat Menjelaskan mekanisme kerja jantung Kontraksi  (tekanan Diastol))

II. Materi Ajar
Mekanisme Kerja Jantung
Manusia normal, jantung berkontraksi 72x yang memompokan 60 cc darah. Dalam kerja memompa darah, jantung berdenyut secara terus- menerus. Setiap darah di pompa oleh jantung, jantung berdenyut terus menerus. Setiap satu siklus jantung terdiridari periode relaksasi (diastol) dan kontraksi (sistol). Periode relaksasi terjadi jika atriup mengecup dan ventrikel mengembang.  Tekanan darah pad saat ventrikel mengembang (saat darah masuk ke jantung) di sebut tekanan diastol. Periode kontaksi terjadi jika ventrikle mengecup dan darah di dalam ventrikle di pompa ke pembuluh nadi paru-paru ataupun aurto secara bersama-sama.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
    3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : Sains-technology-society (STS)
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Exsperimen dan kuis

3.2. Skenario Pembelajaran
    3.2.1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Fase 1    : 
Apersepsi: Siswa diminta untuk menyebutkan tentang apa yang di ketahui tentang jantung, (waktu 5 menit)
 Fase II   
      Guru membentuk kelompok dengan memperhatikan keheterogenan, yang meliputi kemampuan akademik , jenis kelamin, (5 menit)
    3.2.2. Kegiatan Inti (70)
 Fase III     
Guru memberikan kesempatan kepada masing masing kelompok untuk bekerja secara tim dengan berpedoman pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan (50 menit)
 Fase IV
Diskusi kelas (Validasi)  dengan bimbingan  guru dan  menyimpulkan hasil  Paktikum (10 menit)
  Fase V    
Guru memberikan Individual Quiz untuk penilaian dan sebagai dasar memberikan penghargaan kepada kelompok (10 menit)
    3.2.3.    Kegiatan Penutup (10 Menit)
        Guru melakukan refleksi tentang darah dan kerja jantung (5 Menit)
 Fase VI
 Guru Menyampaikan materi untuk pada pertemuan yang akan datang (5 Menit)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A.     Buku Biologi SMA XI, Istamar Samsuri, 2008
B.     Lembar Kerja Siswa
C.   Spignomanomater
D.  Stetoscope                                
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil Tes tulis (ranah Kognitif)
C. Keaktifan meninguti kegiatan (ranah Psikomotorik)

Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd


















Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI IPA/1
Pertemuan Ke-         : 33
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Indikator     : 1.  Memjenjelaskan kerja jantung Relaksasi (tekanan Sistol)
      2.  Menjelaskan Kerja Jantung Kontraksi (tekanan Diastol)

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat Menjelaskan mekanisme kerja jantung Relaksasi (tekanan Sistol)
2. Siswa dapat Menjelaskan mekanisme kerja jantung Kontraksi  (tekanan Diastol))

II. Materi Ajar
Mekanisme Kerja Jantung
Manusia normal, jantung berkontraksi 72x yang memompokan 60 cc darah. Dalam kerja memompa darah, jantung berdenyut secara terus- menerus. Setiap darah di pompa oleh jantung, jantung berdenyut terus menerus. Setiap satu siklus jantung terdiridari periode relaksasi (diastol) dan kontraksi (sistol). Periode relaksasi terjadi jika atriup mengecup dan ventrikel mengembang.  Tekanan darah pad saat ventrikel mengembang (saat darah masuk ke jantung) di sebut tekanan diastol. Periode kontaksi terjadi jika ventrikle mengecup dan darah di dalam ventrikle di pompa ke pembuluh nadi paru-paru ataupun aurto secara bersama-sama.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran
    3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : Sains-technology-society (STS)
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Exsperimen dan kuis

3.2. Skenario Pembelajaran
    3.2.1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Fase 1    : 
Apersepsi: Siswa diminta untuk menyebutkan tentang apa yang di ketahui tentang jantung, (waktu 5 menit)
 Fase II   
      Guru membentuk kelompok dengan memperhatikan keheterogenan, yang meliputi kemampuan akademik , jenis kelamin, (5 menit)
   
   
   
   
   
    3.2.2. Kegiatan Inti (70)
 Fase III     
Guru memberikan kesempatan kepada masing masing kelompok untuk bekerja secara tim dengan berpedoman pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan (50 menit)
 Fase IV
Diskusi kelas (Validasi)  dengan bimbingan  guru dan  menyimpulkan hasil  Paktikum (10 menit)
  Fase V    
Guru memberikan Individual Quiz untuk penilaian dan sebagai dasar memberikan penghargaan kepada kelompok (10 menit)
    3.2.3.    Kegiatan Penutup (10 Menit)
        Guru melakukan refleksi tentang darah dan kerja jantung (5 Menit)
 Fase VI
 Guru Menyampaikan materi untuk pada pertemuan yang akan datang (5 Menit)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A.     Buku Biologi SMA XI, Istamar Samsuri, 2008
B.     Lembar Kerja Siswa
C.   Spignomanomater
D.  Stetoscope                                
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil Tes tulis (ranah Kognitif).
C. Keaktifan meninguti kegiatan (ranah Psikomotorik)

Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd













Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI IPA/1
Pertemuan Ke-         : 34
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Indikator     :      1.     Menjelaskan  sistem peredaran darah Amphibi (Kecebong katak).
    2.    Mengidentifikasi ciri khas berbagai sistem peredaran darah  Amphibi (Kecebong katak).

I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah Amphibi (Kecebong katak).
B. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri khas sistem peredaran darah Amphibi (Kecebong katak).

II. Materi Ajar
Sistem Peredaran pada Kecebong katak terdiri atas jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah Kecebong katak terususun atas plasma darh yang terah (cerah) dan berisi sel sel darah (korpuskala) yakni sel-sel darah merah, sel darah putih, dan keping sel darah.
             Peredaran darah pad Amphibi merupakan peredaran darah tertutup, yakni  sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
    3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : Sains-technology-society (STS)
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Exsperimen dan kuis
3.2. Skenario Pembelajaran
    3.2.1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Fase 1    : 
Apersepsi: Siswa diminta untuk menyebutkan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan jenis peredaran darah pada hewan . (waktu 5 menit)
 Fase II   
      Guru membentuk menjelaskan prosedur kerja/ tata cara praktikum. (5 menit)
   
   
   
   
    3.2.2. Kegiatan Inti (60 menit)
 Fase III     
Guru memberikan kesempatan kepada masing masing kelompok untuk bekerja secara tim dengan berpedoman pada Lembar KerjaSiswa (LKS) yang digunakan untuk mengamati peredaran darah pada Amphibi (Kecebong katak). (40 menit)
 Fase IV
Diskusi Kelompok (Validasi)  dengan bimbingan  guru dan  menyimpulkan hasil  Praktikum (10 menit)
  Fase V    
Guru memberikan Individual Quiz untuk penilaian dan sebagai dasar memberikan penghargaan kepada kelompok (15 menit)
    3.2.3.    Kegiatan Penutup. (15 menit)
        Guru melakukan refleksi tentang peredaran darah pada Amphibi 9kecebong katak) (5 Menit)
 Fase VI
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah berhasil menyelesaikan penyusunan laporan  (5 menit)
 Fase VII
 Guru Menyampaikan materi untuk kegiatan pada pertemuan yang akan datang (5 Menit)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A.     Buku Biologi SMA XI, Istamar Samsuri, 2008
B.     Mikroskop
C.    Kecebong Katak

VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil Tes tulis (ranah Kognitif)
C. Keaktifan meninguti kegiatan Praktikum (ranah Psikomotorik)


Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd









Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI IPA/1
Pertemuan Ke-         : 35
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Indikator     : 1.      Mengenal berbagai kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
2.    Menjelaskan penyebab kelainan/penyalit yang terjadi pada sistem peredaran darah.
3.    Menjelaskan upaya menghindari/rehabilitasi kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.

I. Tujuan Pembelajaran
1.     Siswa mampu Mengenal berbagai kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
2.    Siswa dapat Menjelaskan penyebab kelainan/penyalit yang terjadi pada sistem peredaran darah.
3.    Siswa dapat Menjelaskan upaya menghindari/rehabilitasi kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
II. Materi Ajar
Sistem peredaran darah kita dapat mengalami gangguan, baik pada peredaran darah maupun pada alat-alat peredaran darahnya. Macam gangguan atau penyakit pada sistem peredaran
A.     Hemofilia     =   penyakit genetik di mana darah tidak dapat membeku.
B.     Anemia     =   kekurangan sel darah merah karena kadar Hb menurun.
C.  Leukemia     = jumlah sel darah putih yang abnormal sekitar 500.000/mm3.
D.     Leukopenia     = berkurangnya leukosit sekitar 3.000/mm3.
E.  Talasemia     = penyakit genetik karena menurunnya kemampuan sel darah merah mengikat oksigen.
F.     Hipertensi     =  tekanan darah tinggi.
G.     Hipotensi     =  tekanan darah rendah.
H.     Varises         =  pelebaran pembuluh darah di kaki.
I.     Hemoroid     =  wasir = pelebaran pembuluh darah di anus.
J.     Aterosklerosis     =  pengerasan pembuluh darah karena endapan lemak.
K.     Arteriosklerosis = pengerasan pembuluh darah karena endapan zat kapur.
L.  Edema     =  pembengkakan karena penimbunan cairan limfa atau penyumbatan pembuluh limfa.
M. Sklerosis    =    Penyakit pengerasan dan penyumbatan pembuluh darah akibat penimbunan lemak (artherosklerosis) dan penimbunan senyawa kapur (arteriosklerosis)
 III. Langkah-Langkah Pembelajaran
    3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Cooperative Learning  (SPK)
3.1.2. Model        : Type : STAD
3.1.3. Pendekatan    : Keterampilan proses
3.1.4. Metode        : Diskusi dan kuis

3.2. Skenario Pembelajaran
    3.2.1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Fase 1    : 
Apersepsi: Siswa diminta untuk menyebutkan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penyakit dan gangguan pada peredaran darah pada manusia . (waktu 5 menit)
 Fase II   
      Guru membentuk kelompok dan menyampaikan tugas masing-masing kelompok. (5 menit)
    3.2.2. Kegiatan Inti (60 menit)
 Fase III     
Guru memberikan kesempatan kepada masing masing kelompok yang terdiri dari 2 siswa untuk bekerja secara tim dengan berpedoman  pada Lembar Diskusi Siswa (LDS) yang digunakan untuk mempelajari tentang Kelainan, gangguan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia (50 menit)
  Fase IV    
Guru memberikan Individual Quiz untuk penilaian dan sebagai dasar memberikan penghargaan kepada kelompok (15 menit)
    3.2.3.    Kegiatan Penutup. (15 menit)
        Guru melakukan refleksi tentang  Kelainan, gangguan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia (5 Menit)
 Fase V
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah berhasil menyelesaikan kegiatan pembelajaran dengan baik  (5 menit)
 Fase VI
 Guru Menyampaikan materi untuk kegiatan pada pertemuan yang akan datang (5 Menit)

V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A.     Buku Biologi SMA XI, Istamar Samsuri, 2008
B.     Lembar Diskusi Siswa (LDS)

VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Hasil Tes tulis (ranah Kognitif)
C. Keaktifan meninguti kegiatan Pembelajaran (ranah Psikomotorik)
       
Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi



Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan Pendidikan        : SMA AL HIKMAH MUNCAR
Mata Pelajaran         : Biologi
Kelas/Semester         : XI IPA/1
Pertemuan Ke-         : 36
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi     : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar     : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Indikator             : 1. Menjelaskan struktur komponen penyusun
      darah.
  2. Mencari informasi tentang proses donor darah.
  3. Menjelaskan proses pembekuan darah.
  4. Menjelaskan fungsi darah pada manusia.
      5. Mendeskripsikan macam-macam golongan darah pada manusia.
    6.   Menjelaskan berbagai alat-alat yang berkaitan dengan peredaran darah.
7.    Membedakan antara pembuluh vena dan arteri.
8.    Membedakan peredaran darah balik dan peredaran darah nadi.
9.    Membedakan peredaran darah pendek dan  peredaran darah panjang dan lintasan/alat-alat yang dilalui.
10.    Mengenal berbagai kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
11.    Menjelaskan penyebab kelainan/penyalit yang terjadi pada sistem peredaran darah.
12.    Menjelaskan upaya menghindari/rehabilitasi kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
13.    Menjelaskan  sistem peredaran darah berbagai hewan.
14.    Mengidentifikasi alat-alat peredaran darah berbagai hewan.
15.    Mengidentifikasi ciri khas berbagai sistem peredaran darah berbagai hewan.
I. Tujuan Pembelajaran
1.     Siswa dapat Menjelaskan struktur komponen penyusun darah.
2.     Siswa dapat Mencari informasi tentang proses donor darah.
3.     Siswa mampu Menjelaskan proses pembekuan darah.
4.     Siswa dapat Menjelaskan fungsi darah pada manusia.
5.    Siswa bisa Mendeskripsikan macam-macam golongan darah pada manusia.
6.       Siswa dapat Menjelaskan berbagai alat-alat yang berkaitan dengan peredaran darah.
7.    Siswa dapat Membedakan antara pembuluh vena dan arteri.
8.    Siswa dapat Membedakan peredaran darah balik dan peredaran darah nadi.
9.    Siswa mampu Membedakan peredaran darah pendek dan  peredaran darah panjang dan lintasan/alat-alat yang dilalui.
10.    Siswa mampu Mengenal berbagai kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
11.    Siswa dapat Menjelaskan penyebab kelainan/penyalit yang terjadi pada sistem peredaran darah.
12.    Siswa dapat Menjelaskan upaya menghindari/rehabilitasi kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
13.    Siswa mampu Siswa dapat Menjelaskan  sistem peredaran darah berbagai hewan.
14.    Siswa dapat Mengidentifikasi alat-alat peredaran darah berbagai hewan.
15.    Siswa Dapat Mengidentifikasi ciri khas berbagai sistem peredaran darah berbagai hewan.

II. Materi Ajar
1.    Struktur komponen penyusun darah.
2.     Proses donor darah.
3.     Proses pembekuan darah.
4.     Fungsi darah pada manusia.
5.    Macam-macam golongan darah pada manusia.
6.    Berbagai alat-alat yang berkaitan dengan peredaran darah.
7.    Pembuluh vena dan arteri.
8.    Peredaran darah balik dan peredaran darah nadi.
9.    Peredaran darah pendek dan  peredaran darah panjang dan lintasan/alat-alat yang dilalui.
10.    Berbagai kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
11.    Penyebab kelainan/penyalit yang terjadi pada sistem peredaran darah.
12.    Upaya menghindari/rehabilitasi kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
13.    Sistem peredaran darah berbagai hewan.
14.    Alat-alat peredaran darah berbagai hewan.
15.    Ciri khas berbagai sistem peredaran darah berbagai hewan.
 III. Langkah-Langkah Pembelajaran
    3.1    Strategi, Model, Pendekatan,  Metode Pembelajaran
3.1.1. Strategi         : Aktife Learning
3.1.2. Pendekatan    : Hasil Ahir
3.1.3. Metode        : Tes Tulis

3.2. Skenario Pembelajaran
    3.2.1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
 Fase 1    : 
      - Guru membentuk 2 kelompok kelas (A dan B) untuk mengikuti ulangan Harian.  (5 menit)
    3.2.2. Kegiatan Inti (80 menit)
 Fase II     
Siswa kelompok A melakukan ulangan Harian terlebih dahulu, siswa kelompok B keluar dari kelas (40 menit).
  Fase III    
Siswa kelompok B melakukan ulangan Harian di gelombang ke-2, siswa kelompok A keluar dari kelas (40 menit).
    3.2.3.    Kegiatan Penutup. (5 menit)
        Guru melakukan refleksi tentang  Kegiatan Ulangan Harian  (5 Menit)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A.     Buku Biologi SMA XI, Istamar Samsuri, 2008
B.     Lembar Soal

VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Hasil Ulangan Harian (ranah Kognitif)
       
Muncar, 13 Juli 2008
Mengetahui,
      Kepala Sekolah                         Guru Biologi





Drs. Supriyanto, M.Pd                     Yiyin Abidah, S.Pd

0 komentar:

Post a Comment

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
 
Copyright © 2015. Literatur Karya Ilmiah . N-A Shop.com
popok cuci ulang | popok cuci ulang | menstrualpad | Biohikmah | clodi banyuwangi| menspad | celana plastik | cloth diapers
Distributor Clodi 2015 Clodi murahCelana Lampin